Apa Itu Syaja’ah? Simak Pengertian, Jenis, hingga Contohnya

- Syaja'ah merupakan sikap berani, ketegaran, dan keberanian saat ditimpa kesulitan
- Terbagi menjadi Syaja'ah Harbiah (keberanian dalam menghadapi musuh) dan Nafsiyah (keberanian dalam menghadapi penderitaan atau bahaya)
- Memiliki sikap Syaja'ah membantu menghindari perilaku pengecut, meningkatkan iman, dan menumbuhkan rasa empati
Sudah menjadi kewajiban bagi setiap manusia untuk berbuat baik. Tidak hanya kepada sesama, melainkan juga terhadap hewan dan tumbuhan. Dalam ajaran Islam, salah satu akhlak yang penting dan harus dimiliki oleh seorang muslim ialah syaja’ah.
Lalu, apa itu syaja’ah? Untuk mengetahuinya, yuk simak penjelasan lengkap mengenai syaja’ah mulai dari pengertian, jenis, hingga contoh yang telah IDN Times rangkum dari berbagai sumber berikut ini!
1.Pengertian syaja'ah

Dikutip cendikia.kemenag.go.id, secara bahasa, kata syaja’ah berasal dari bahasa Arab yang artinya gagah atau berani. Sedangkan, secara istilah, kata syaja’ah mengacu pada keteguhan hati, ketegaran, dan keberanian saat ditimpa kesulitan.
Dengan kata lain, syaja’ah adalah sikap berani yang dimiliki oleh seseorang demi mempertahankan kebenaran serta menghadapi tantangan yang didasari oleh pertimbangan yang matang. Masih mengutip laman yang sama, antonim (lawan) dari kata syaja’ah adalah al-jubn yang berarti pengecut.
Pengecut merupakan salah satu sifat tercela dan sangat berbahaya. Sifat ini patut dihindari, terutama pengecut dalam mempertahankan kebenaran. Sebab, orang yang pengecut cenderung lebih takut mendapat celaan dari orang lain dibandingkan takut kepada Allah SWT.
Oleh karena itu, orang yang beriman harus memiliki sikap syaja’ah. Selain membantu menghindari perilaku pengecut, syaja’ah juga membantu seseorang menjadi lebih sabar, gak mudah terpengaruh, dan tetap teguh pada pendiriannya. Sebagaimana diterangkan dalam Q.S. Ali-Imran ayat 139, Allah SWT berfirman yang artinya:
“Janganlah kamu bersikap lemah dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang yang beriman.” (Q.S. Ali-Imran 3:139)
2.Jenis-jenis syaja'ah

Terdapat dua jenis syaja’ah yang perlu diketahui, yakni:
1. Syaja’ah Harbiah
Syaja’ah Harbiah merupakan bentuk keberanian yang terlihat pada diri seseorang. Misalnya, keberanian dalam menghadapi musuh saat berperang. Orang yang memiliki sifat ini seolah tidak takut akan bahaya yang mengancam nyawanya.
Bahkan, ia akan terus berjuang demi meraih kemenangan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 244, yang artinya:
“Dan berperanglah kamu di jalan Allah, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah 2: 244)
2. Syaja’ah Nafsiyah
Mirip dengan Syaja’ah Harbiah, Syaja’ah Nafsiyah adalah bentuk keberanian dalam menghadapi penderitaan atau bahaya ketika menegakkan kebenaran. Misal, saat kamu menyadari bahwa ada suatu kesalahan atau ketidakadilan, lalu dengan berani menyampaikan kebenaran serta berusaha memperbaikinya.
Meskipun mengetahui akan risiko mendapat penolakan atau cacian dari orang-orang sekitar, tapi kamu tetap teguh dalam menjalankannya. Di samping itu, Syaja’ah Nafsiyah terbagi lagi ke dalam lima jenis, antara lain:
- As-Sarahah fi al-haq: Keberanian dalam menyampaikan kebenaran.
- Kitman al-sirr: Keberanian menjaga rahasia dan tidak akan membukanya apalagi menyebarluaskannya meskipun didesak oleh suatu keadaan.
- Al-I’tiraf bi al-khata’: Keberanian dalam mengakui kesalahan.
- Al-insaf min al-nafs: Keberanian mengendalikan diri sendiri, termasuk mengontrol emosi dan hawa nafsu.
- Keberanian dalam menghadapi kesulitan, ujian, dan penderitaan hidup.
3.Manfaat memiliki sifat syaja'ah

Seperti yang telah disebutkan bahwa syaja’ah termasuk sifat terpuji yang wajib dimiliki oleh orang-orang beriman. Selain mendapat pahala dari Allah SWT, mempunyai sikap syaja’ah juga memberikan berbagai manfaat, di antaranya:
- Meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT.
- Menjadi lebih sabar ketika dihadapkan dengan berbagai kesulitan dan ujian hidup.
- Menumbuhkan rasa empati dalam diri sendiri.
- Mengutamakan kejujuran saat menyampaikan kebenaran kepada orang lain.
- Lebih objektif dalam memandang serta menilai sesuatu.
- Mampu bersikap optimis, semangat, dan pantang menyerah dalam menggapai tujuan.
- Membuat hati dan pikiran lebih tenang.
4.Contoh penerapan syaja'ah dalam kehidupan sehari-hari

Sebagai bagian dari sifat terpuji, sudah seharusnya syaja’ah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun beberapa contoh penerapan syaja’ah yang bisa kamu terapkan, antara lain:
- Berterus terang dalam menyampaikan kebenaran.
- Mengingatkan orang terdekat yang melakukan kesalahan.
- Tidak membongkar rahasia yang sudah diamanahkan.
- Bersikap jujur tidak hanya kepada orang lain, tetapi juga diri sendiri.
- Tidak mudah terprovokasi atau ikut-ikutan.
- Berusaha untuk mengendalikan diri saat berada dalam situasi yang buruk.
- Berani mengakui kesalahan yang telah diperbuat serta berupaya untuk memperbaikinya.
Demikianlah penjelasan mengenai syaja’ah, mulai dari pengertian, jenis, hingga contohnya. Dengan memahami perilaku syaja’ah, diharapkan kamu bisa lebih berani membela kebenaran tanpa rasa takut dikritik maupun dikucilkan.