5 Cara Membuang Asumsi Bahwa Semua Orang Bahagia Kecuali Diri Sendiri

Sering kali kita terjebak dalam pikiran bahwa orang lain menjalani hidup yang lebih bahagia daripada kita. Asumsi tersebut bisa muncul dari aspek internal maupun eksternal. Misalnya media sosial, lingkungan terdekat, kebiasaan membandingkan diri, maupun pengalaman pribadi.
Ketika kita terus menerus membandingkan diri dengan orang lain, kita dapat kehilangan fokus pada kebahagiaan dan kepuasan pribadi. Hal itu dapat mengarah pada perasaan cemas dan khawatir. Berikut akan dibahas mengenai lima cara membuang asumsi bahwa semua orang bahagia kecuali diri sendiri.
1. Menyadari kenyataan yang sebenarnya di balik media sosial

Media sosial hanya menampilkan sisi terbaik dari hidup seseorang. Di sisi lain, kondisi sulit atau masalah pribadi yang mereka alami jarang terlihat. Hal tersebut kerap mengundang asumsi bahwa hidup orang lain terlihat sempurna daripada diri sendiri.
Mengurangi waktu di media sosial atau mengubah cara kita melihatnya, mampu mendorong fokus pada diri sendiri. Memahami bahwa semua orang memiliki perjuangan masing-masing bisa membuat kita merasa lebih baik tentang hidup yang dijalani. Hal itu membantu kita mengurangi asumsi bahwa hanya kita yang menghadapi kesulitan.
2. Ingat kembali bahwa setiap orang punya tantangan

Tidak ada hidup yang sepenuhnya bebas dari masalah. Meski tampaknya orang lain bahagia, mereka juga memiliki tantangan yang mungkin tidak terlihat dari luar. Dengan mengingat bahwa semua orang memiliki persoalan masing-masing, kita bisa merasa tidak sendirian dalam menghadapi kesulitan.
Kesadaran demikian membantu kita melihat kebahagiaan sebagai perjalanan, alih-alih perbandingan dengan orang lain. Hal itu membuat kita lebih bisa menerima diri sendiri guna menjalani hidup dengan positif. Ingat bahwa kebahagiaan tidak berarti bebas dari masalah, tapi bagaimana kita merespons masalah tersebut.
3. Fokus pada hal-hal yang bisa disyukuri

Melatih rasa syukur bisa membantu kita melihat hidup dengan sudut pandang yang lebih positif. Cobalah untuk mencatat hal-hal kecil yang membuat kita bahagia setiap hari. Dengan fokus pada hal-hal yang kita miliki, kita jadi lebih menghargai hidup tanpa terus-menerus membandingkan diri.
Berlatih mensyukuri hal-hal baik dalam hidup, bisa membantu kita merasa lebih puas dan tenang. Kita menyadari bahwa kebahagiaan tidak harus berasal dari pencapaian besar, melainkan dari hal-hal sederhana yang dimiliki dan dinikmati. Hal itu menjadi langkah penting untuk membuang anggapan bahwa hanya orang lain yang bahagia.
4. Menghindari kebiasaan membandingkan diri

Kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain sejatinya hanya akan membuat kita terus merasa tidak cukup. Setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda, jadi membandingkan diri tidak akan membawa kebahagiaan. Fokuslah pada perjalanan pribadi, karena hanya dengan itu kita bisa berkembang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
Menerima bahwa setiap orang punya keunikan masing-masing dapat membebaskan kita dari tekanan untuk mengikuti standar orang lain. Hal itu juga membantu kita lebih fokus pada apa yang membuat kita bahagia, bukan pada apa yang membuat orang lain bahagia. Dengan cara demikian, kita bisa merasakan kebahagiaan yang lebih tulus.
5. Tingkatkan empati terhadap orang lain

Empati membantu kita melihat bahwa orang lain juga memiliki kesulitan yang mungkin tidak kita ketahui. Dengan memahami perspektif mereka, kita menyadari bahwa kebahagiaan yang tampak di luar mungkin saja tidak sesempurna yang terlihat. Empati mengajarkan kita untuk menerima kenyataan bahwa semua orang memiliki beban masing-masing.
Membuang asumsi bahwa orang lain lebih bahagia adalah langkah penting untuk mencapai kesejahteraan mental. Kelima cara tersebut membuat kita dapat melihat kebahagiaan dari perspektif yang lebih membangun. Hal itu membantu kita untuk lebih menghargai perjalanan hidup masing-masing tanpa membandingkan diri.
Ingatlah bahwa setiap orang memiliki perjuangan dan tantangan sendiri yang tidak selalu terlihat. Dengan membuang berbagai asumsi negatif dan fokus pada diri sendiri, kita dapat menemukan kebahagiaan sesungguhnya. Mari terapkan cara-cara tersebut dan lihat bagaimana perspektif kita terhadap kebahagiaan akan berubah.