Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Bentuk Negatif Self-Talk yang Mungkin Gak Sadar Sering Kamu Lakukan

ilustrasi seseorang negatif self talk (pexels.com/SHVETS production)

Self-talk, atau percakapan batin yang kamu lakukan dengan diri sendiri, adalah bagian alami dari kehidupan sehari-hari. Kamu pasti sering melakukannya, kan? Baik itu secara sadar ataupun gak.

Namun, sayangnya, sering kali, kamu mungkin gak menyadari bahwa self-talk bisa menjadi negatif dan merugikan. Self-talk yang negatif bisa mempengaruhi kesejahteraan emosional, psikologis, dan bahkan fisik, lho. Ini nih, enam bentuk negatif self-talk yang mungkin tanpa sadar sering kamu lakukan dan cara mengidentifikasi serta mengubahnya.

1. Penilaian diri yang berlebihan

ilustrasi seseorang negatif self talk (pexels.com/Sergey Torbik)

Salah satu bentuk negatif self-talk yang paling umum terjadi adalah penilaian diri yang berlebihan. Ini biasanya ketika kamu terlalu keras pada diri sendiri dan selalu merasa gak cukup baik. Kamu mungkin berbicara ke diri sendiri dengan kata-kata seperti "aku bodoh" atau "aku selalu gagal." Ini hanya akan menghasilkan perasaan rendah diri dan kecemasan yang gak perlu.

Cara mengatasi penilaian diri yang berlebihan adalah dengan mengubah pola pikirmu. Cobalah untuk mengganti kata-kata negatif dengan kata-kata positif. Sebagai contoh, katakan pada diri sendiri, "aku mungkin membuat kesalahan, tapi aku belajar dari itu semua." Ini akan membantu meningkatkan rasa percaya dirimu.

2. Kata-Kata "harus" dan "seharusnya"

ilustrasi seseorang negatif self talk (pexels.com/cottonbro studio)

Kata-kata "harus" dan "seharusnya" sering kali digunakan dalam self-talk yang negatif. Ini menciptakan tekanan dan perasaan kewajiban yang sebenarnya gak perlu. Misalnya, jika kamu terus-menerus berbicara pada diri sendiri bahwa kamu "harus" melakukan ini atau "seharusnya" melakukan itu, kamu otomatis akan merasa tertekan.

Solusi untuk masalah ini adalah mengganti kata-kata tersebut dengan kata-kata yang lebih lembut. Alihkan self-talk mu dengan menggunakan "aku ingin" atau "aku berharap." Ini akan mengurangi tekanan yang kamu rasakan pada diri sendiri.

3. Generalisasi semua hal ke arah negatif

ilustrasi seseorang overthinking (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Generalisasi negatif adalah ketika kamu mengambil satu pengalaman buruk dan menganggapnya sebagai sesuatu yang akan terjadi terus-menerus. Contohnya, jika kamu gagal dalam satu presentasi, kamu mungkin berpikir, "aku selalu gagal dalam hal ini."

Cara mengatasi generalisasi negatif adalah dengan lebih rasional dalam berpikir, ya. Ingatlah bahwa satu pengalaman gak mewakili seluruh hidupmu. Cobalah untuk fokus pada bukti yang mendukung pendapat positif tentang dirimu daripada ke hal-hal yang negatif.

4. Filtrasi positif

ilustrasi seseorang mengalami quarter life crisis (pexels.com/Daria Obymaha)

Filtrasi positif adalah ketika kamu cenderung mengabaikan hal-hal positif dalam hidup dan hanya fokus pada yang negatif aja. Misalnya, kamu mungkin mendapat pujian dari rekan kerja tetapi hanya memikirkan kritik yang kamu terima.

Untuk mengatasi filtras positif, latih dirimu untuk lebih mengakui dan menghargai hal-hal positif dalam hidupmu. Buat daftar prestasi dan berikan dirimu penghargaan untuk pencapaian tersebut.

5. Berbicara kepada diri sendiri sebagai orang lain

ilustrasi seseorang negatif self talk (pexels.com/Alex Green)

Ketika berbicara kepada diri sendiri dalam bentuk orang lain, seperti "kamu bodoh" dan bukannya "aku bodoh," ini menciptakan distansi antara dirimu dan self-talk yang negatif. Namun, ini juga bisa menjadi tanda bahwa kamu sebenarnya sedang menghindari tanggung jawab atas kata-kata tersebut.

Cara mengatasi ini adalah dengan menghadapi self-talk negatifmu dengan tegas. Alihkan kalimat tersebut menjadi kalimat pertama dan sadari dampak negatifnya sekarang juga.

6. Penegasan diri yang negatif

ilustrasi orang tertekan (pexels.com/Leah Kelley)

Penegasan diri yang negatif adalah ketika kamu secara aktif meyakini dan menyuarakan pikiran negatif tentang diri sendiri. Misalnya, jika kamu meyakini bahwa kamu gak akan pernah berhasil, kamu mungkin terus-menerus mengulanginya dalam bentuk self-talk.

Cara mengubah penegasan diri yang negatif adalah dengan menggantimu menjadi penegasan positif. Cobalah untuk mencari tahu keyakinan negatifmu dan ajukan pertanyaan-pertanyaan yang mempertanyakan validitasnya.

Self-talk adalah bagian alami dari kehidupan, tetapi kamu harus waspada terhadap bentuk negatifnya. Enam hal di atas adalah beberapa bentuk negatif self-talk yang mungkin tanpa sadar sering kamu lakukan. Dengan mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif ini, maka kamu akan meningkatkan kesejahteraan emosional dan psikologis serta mencapai potensi yang lebih besar dalam kehidupan. Ingatlah bahwa self-talk yang positif dan mendukung diri sendiri adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan dan kesuksesan jadi kamu harus selalu membiasakannya. Janji gak akan melakukan negatif self-talk lagi, kan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us