Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Berhenti Katakan 5 Hal bila Ingin Hidup lebih Tenang dan Bahagia 

Tanpa kita sadari, sumber ketidakbahagiaan ialah pikiran kita sendiri (Pexels.com/Liza Summer)

Kita pasti pernah merasa ‘terhilang’ dalam hidup. Seolah semua yang dilakukan sia-sia dan tak membuahkan hasil, seolah sekarang hidupmu terjebak dalam keadaan stagnan tanpa gairah dan tujuan. Semua mendadak terasa buram dan menyesakkan. Di waktu-waktu itu, jangan menambah beban pikiran dengan beberapa kebohongan.

Walau sering disepelekan, pola pikir kita sangat mempengaruhi sikap dan perasaan kita. Karena itu, berhenti katakan 5 hal ini bila ingin hidupmu lebih tenang dan bahagia:

1."Seandainya saja begini … aku pasti akan lebih bahagia."

Terlalu banyak memusatkan pikiran pada masa lalu hingga membuatmu stagnan di tempat (Pexels.com/Liza Summer)

Berapa lama kamu menghabiskan waktu untuk memikirkan hal-hal yang dulu seharusnya bisa kamu dapatkan, namun gagal? Entah itu memenangkan kompetisi, mendapat promosi pekerjaan, atau membeli rumah baru. Tak pernah habis bila kita terus memikirkan penyesalan masa lalu. Namun sadarkah kamu, bahwa dengan menghabiskan waktu memikirkan kata ‘seandainya’ membuat titik fokusmu beralih pada hal-hal yang tidak kamu punya.

Sikap ini, bila terus dilakukan, akan membuatmu sulit melihat keindahan dan sisi positif dalam hidup. Kamu akan terus stagnan di tempat, sulit untuk berkembang sebab pikiranmu masih terjebak di masa lalu.

2."Aku tidak sebaik dia …"

Iri hati hanya akan membuatmu gak bahagia (Pexels.com/Kindel Media)

Saat melihat banyak orang memiliki kemampuan, kepintaran, atau kecantikan yang jauh melampaui kita, tentu ada masa dimana kita merasa rendah diri dan tak cukup baik. Namun, tak baik terus berendam dalam pemikiran demikian. Saat kamu merasa minder, otomatis itu menurunkan nilai self-esteem, sehingga membuatmu self-worth-mu pun turun drastis. Ini bisa berdampak negatif pada pekerjaanmu di dunia nyata.

3."Aku tidak yakin bisa melakukannya sebaik orang itu …"

Terkadang kita terlalu cepat menghakimi diri dengan asumsi negatif (Pexels.com/Liza Summer)

Pernahkah kamu mendengar kisah hidup orang sukses yang dulunya bekerja keras, dan tiba-tiba terlintas di pikiranmu, ‘Tidak mungkin aku berhasil. Aku tidak sehebat dia ...'

Hati-hati, guys. Rasa malas itu bisa timbul dari pemikiran-pemikiran yang kita tanamkan pada diri sendiri. Lambat laun, kamu jadi sering menggunakan pemikiran tersebut sebagai alasan untuk membatasi kemampuan diri sendiri. Padahal, kamu tahu kamu bisa melakukannya. Namun dengan alasan, ‘Ah, aku tidak sekuat itu.’ Atau ‘ah, aku tidak sepintar dia.’. Ini bisa menjadi penghalang dirimu untuk maju.

4."Semua sudah terlambat …"

Tidak pernah ada kata terlambat untuk berubah (Pexels.com/Liza Summer)

Berhenti katakan kalimat ini bila kamu ingin membuat perubahan dalam hidup. Nyatanya, tidak pernah ada kata ‘terlambat’ untuk memulai suatu hal. Kamu mungkin merasa kecewa sekarang sebab dulu tidak belajar sungguh-sungguh di semester awal dan kini nilai rapormu merah. Kamu mungkin merasa menyesal sebab dulu tidak pernah punya keberanian untuk mendekati doi. Apa pun itu, jangan pernah menyerah.

Mungkin hal tersebut sudah tidak sejalan dengan ekspetasi atau harapanmu dulu. Hidup terkadang bisa menjadi begitu tidak terduga, tapi bila kita tetap berusaha, tak pernah ada kata terlambat. Kamu pasti bisa melakukannya.

5."Tanpa kesempurnaan, maka semua yang kulakukan ialah kegagalan."

Kesempurnaan tidak ditakdirkan untuk manusia. Jangan pernah memaksakan diri (Pexels.com/Beatriz)

Tidak setiap hal dalam hidup harus mencapai kesempurnaan. Tidak apa-apa untuk bertumbuh, untuk jatuh dan gagal, untuk kembali belajar dan mencoba. Jangan memaksa diri untuk mengejar kesempurnaan hingga mengabaikan kesehatan mentalmu. Ciptakan target yang dapat kamu raih. Dengan demikian, kamu dapat tetap belajar sekaligus memelihara kebahagiaan.

Itulah kelima pola pikir salah yang harus kamu hindari. Mulai sekarang buang jauh-jauh kalimat tersebut dan ganti dengan kebiasaan positif. Agar kelak, hidupmu pun dapat terus dipenuhi oleh hal-hal baik. Semangat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Caroline Graciela Harmanto
EditorCaroline Graciela Harmanto
Follow Us