Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bikin Antipati, 10 Kebiasaan Minus saat Bergaul Ini Baiknya Dihindari

unsplash.com/Kevin Grieve
unsplash.com/Kevin Grieve

Sebagai makhluk sosial yang setiap hari berbaur dengan banyak orang. Tentu kamu paham sekali dengan kebiasan-kebiasan yang kerap orang-orang lakukan disekitar lingkungan tempat tinggalmu. Sehingga kamu bisa melihat dan menilai mana yang baik dan mana yang tidak.

Bahkan ada beberapa kebiasaan minus yang sudah mengakar kuat, padahal tidak baik untuk dibiasakan dalam menjalin interaksi dengan sesama. Jadi, sebagai manusia logis kamu jangan mudah terpengaruh.

Sebaiknya 10 kebiasaan minus dalam bergaul ini dihindari.

1. Lebih mudah percaya gosip yang disampaikan orang lain dibanding melihatnya sendiri secara langsung

Unsplash.com/Ben White
Unsplash.com/Ben White

Pasti kamu gak heran lagi dengan poin yang satu ini karena kerap sekali terjadi dikehidupan ini. Masih banyak orang yang mudah terhasut dengan gosip yang disampaikan orang lain tanpa dia mencek kebenarannya sendiri secara langsung.

Padahal gak semua gosip yang disampaikan orang lain itu selalu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Kadang biar nampak dramatis seseorang bisa melebih-lebihkan dalam menyampaikan suatu cerita. Ketika kamu mudah terhasut dengan gosip maka kamu sudah labil dalam menyimak sebuah informasi.

2. Suka mengoreksi orang lain tapi tak terima bila dikoresi balik

Ilustrasi bercakap-cakap (Unsplash.com/Rawpixel)
Ilustrasi bercakap-cakap (Unsplash.com/Rawpixel)

Banyak orang pandai mengoreksi orang lain bahkan sampai detail-detailnya dia tahu. Namun sebaliknya jika dikoreksi balik dirinya akan marah dan gak terima. Padahal sebagai seseorang yang memiliki hati dan fikiran tentu kamu perlu intropeksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

Dan untuk mengenal apakah diri kita sudah baik atau belum hanya orang lain yang bisa melihat. Sehingga sesekali kamu perlu jadikan kritikan orang lain untuk evaluasi dan mengenali diri sendiri.

3. Mudah ingat pada kesalahan orang lain namun mudah melupakan kebaikan-kebaikannya

unsplash.com/Anthony Tran
unsplash.com/Anthony Tran

"Ketika berbuat benar tidak ada yang ingat. Ketika berbuat salah tidak ada yang lupa."

Mungkin pepatah itu cocok untuk menggambarkan sebagian karakter orang di zaman sekarang. Dimana seribu kebaikan bisa lenyap seketika hanya karena satu kesalahan yang nampak didepan mata.

Jadi jangan selalu mengingat hal buruk dari orang lain, karena semua orang tentu pernah khilaf termasuk dirimu. Tapi ingatlah seberapa sering dia berbuat hal positif pada sesama.

4. Mudah membenci seseorang tanpa alasan yang jelas

pixabay.com/Baruska
pixabay.com/Baruska

Pasti kamu heran dong, kalau tiba-tiba ada orang yang benci kamu tanpa alasan yang bisa dijelaskan. Eh, tahu-tahu dia mendadak buang muka aja sama kamu sampai dalam hati kamu bertanya-tanya sendiri apa salahmu padanya. Meski membingungkan, namun orang-orang semacam ini selalu ada dalam dikehidupan ini.

5. Kasta masih menjadi pembeda antara si kaya dan si miskin

unsplash.com/Kevin Grieve
unsplash.com/Kevin Grieve

Banyak pula orang yang masih suka membeda-bedakan dalam memperlakukan orang lain dari status sosial yang dimilikinya. Padahal setiap orang diciptakan sama sederajat dengan yang lain. Sehingga gak perlu saling membatasi diri dalam bergaul hanya karena melihat latar belakang seseorang. Karena semua manusia adalah sama.

6. Perselisihan masih mudah terjadi karena adanya perbedaan pendapat

Pixabay/ASSY
Pixabay/ASSY

Hanya karena adanya perbedaan pendapat dan sudut pandang, sekelompok orang bisa saling cekcok satu sama lain karena masing-masing ingin pendapatnya yang dianggap paling benar. Memang diakui, semua orang tentu memiliki pendapat masing-masing meski tak harus sama.

Namun segala perbedaan pendapat tetap harus disikapi dengan cara dewasa dengan tidak menonjolkan ego. Karena kalau mengedepankan ego kamu akan nampak tak bijak dalam menyikapi suatu persoalan.

7. Perbedaan ras, suku, agama masih menjadi problema diantara sesama

Pixabay/Free-Photos
Pixabay/Free-Photos

Dizaman modern ini rupanya masih ada beberapa orang yang mempermasalahkan latar belakang yang dimiliki orang lain mencakup ras, golongan dan agama. Mereka tak sadar, bahwa kita semua tinggal disatu negara dan memiliki peran dan hak yang sama.

Sayangnya masih ada saja beberapa orang yang berfikir sempit. Sehingga rasisme dinegara ini masih kerap terjadi. Sudah saatnya kita semua untuk dapat saling mentoleransi segala bentuk perbedaan yang ada dinegara ini.

Demi terciptanya kehidupan yang rukun dan damai. Tentu negara bisa lebih maju jika tidak ada oknum yang suka mengkotak-kotakan sesama.

8. Segala cara tak ragu untuk dihalalkan demi menuruti tuntutan gaya hedon

unsplash.com/Jonathan Saavedra
unsplash.com/Jonathan Saavedra

Demi menuruti gaya hedonisme bahkan seseorang bisa rela menghalalkan segala cara demi dapat memenuhi gaya hidup yang serba mewah. Faktor lingkungan atau lingkup pergaulan yang salah nyatanya bisa memberi pengaruh buruk pada diri seseorang.

Seperti saat ini ramainya dibahas kasus prostitusi online yang banyak melibatkan para artis sebagai pelakonnya. Sehingga kamu perlu menjauhi lingkungan yang tidak sehat seperti ini. Ingat, dunia ini fana. Tidak ada yang abadi, jadi tidak perlu memaksa diri untuk terlihat mewah demi kesenangan sesaat.

9. Gemar playing victim demi mendapat simpatik orang sekitar

Unsplash.com/Katie Treadway
Unsplash.com/Katie Treadway

Piawai membolak-balikan fakta dan suka bertindak seolah menjadi korban padahal kenyataanya tidak, itu lah salah satu sifat yabg dimiliki seorang yang gemar playing victim.

Orang semacam ini akan selalu mencari pembenaran pada diri sendiri tanpa mau intropeksi diri. Bahkan orang semacam ini tak ragu bersilat lidah menjadikan korban yang seolah penjahatnya. Jadi kamu harus berhati-hati jika memiliki teman dengan karakter seperti ini.

10. Membela diri habis-habisan meski sudah tercium kesalahannya

unsplash.com/rawpixel
unsplash.com/rawpixel

Ada pula seseorang yang cenderung membela dirinya sekuat tenaga dan mengelak segala apa yang ditudingkan padanya meski fakta sudah nampak didepan mata dan dia sendiri mengetahui itu. Jika ego sudah menguasai maka seseorang tak punya sikap sadar diri lagi terlebih mau berkaca pada diri sendiri diri.

Nah, 10 kebiasaan ini tentu sulit dihindari dikehidupan sosial. Karena setiap orang memiliki berbagai macam sifat dan karakter yang berbeda-beda. Meski begitu, kamu dibekali akal dan fikiran untuk bisa menilai mana yang baik dan buruk. Jadi bijaklah dalam melihat sesuatu. Demi hidup yang lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifina Budi A.
EditorArifina Budi A.
Follow Us