5 Buku Leila S. Chudori yang Menggugah Hati, Bikin Terenyuh!

Malam Terakhir merupakan buku karya Leila S. Chudori yang memuat 9 cerita pendek dan dikemas dengan kalimat apik. Menurut H.B. Jassin, tema yang coba diangkat dalam kumpulan cerpen ini erat dengan hal-hal berbau pengorbanan, kejujuran, keyakinan, dan tekad.

Di antara kisah-kisah yang ditampilkan dalam buku berjudul Malam Terakhir ini, pembaca akan menemukan judul cerita seperti “Paris”, “Adila”, “Air Suci Sita", “Sehelai Pakaian Hitam”, “Untuk Bapak”, “Keats”, “Ilona”, “Sepasang Mata Menatap Rain”, dan “Malam Terakhir. Rangkaian kisah yang menarik disimak sampai lembar terakhir.

Selain itu, buku berjudul Malam Terakhir ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1989. Meski demikian, buku kumpulan cerpen ini sama sekali tidak ketinggalan zaman karena masih sangat menarik untuk dibaca sampai saat ini.

9 dari Nadira adalah sekumpulan cerita pendek yang dikemas dalam situasi carut marut. Tokoh dalam kisah ini adalah seorang perempuan bernama Nadira Suwandi yang hidup dalam peliknya ditinggal mati sang ibu, permasalahan dengan ayahnya, dan kehidupan yang rumit dari kakaknya.

Cerita pendek dari kisah kehidupan Nadira ini sangat menarik diikuti. Setiap cerita memuat kehidupan Nadira sebagai seorang reporter yang menggambarkan ragam peristiwa yang terjadi dalam hidupnya. Kisah ini mengambil tema soal kehilangan, tradisi masyarakat, jati diri, dan singgungan mengenai kehidupan percintaan.

9 dari Nadira terbit sekitar tahun 2009 dan sukses mencuri perhatian. Banyak nilai kehidupan yang coba ditonjolkan oleh Leila S. Chudori dalam setiap kisah yang tertuang dalam buku tersebut.

Pulang adalah salah satu novel dari Leila S. Chudori yang kental akan tema sejarah Indonesia. Buku ini mengisahkan keresahan seorang eksil politik saat hidup di Prancis dan terus-menerus mendapatkan kabar buruk bahwa teman-temannya menjadi sasaran dalam peristiwa 30 September.

Kisah ini diambil mulai dari latar waktu 1960-an di Prancis dari sudut pandang seorang Dimas Suryo yang kemudian menikah dengan Vivienne Deveraux. Setelah itu, latar waktu berpindah ke masa 1998 dan mulai fokus pada pengalaman Lintang Utara, anak Dimas dan Vivienne yang pergi ke Indonesia dan menjadikan peristiwa 30 september sebagai tema dari tugas akhir di perguruan tingginya.

Lintang tidak cuma menguak sejarah kelam yang sudah berlalu, tetapi sekaligus menjadi saksi atas kerusuhan yang terjadi di bulan Mei 1998.

Leila S. Chudori terkenal kerap menyisipkan sejarah dalam setiap bukunya. Itu yang membuat Pulang terasa intim ketika dibaca karena membawa kita pada perasaan carut marut. Buku ini pertama kali terbit sekitar 2013 dan dapat dijadikan salah satu koleksi novel historikal yang menarik untuk dibaca.

Gelap Terang Hidup Kartini merupakan salah satu buku populer yang disunting oleh Leila S. Chudori dan Redaksi KPG. Karya ini menjadi bagian dari seri buku TEMPO yang diterbitkan pada tahun 2013 dengan fokus pembahasan pada sosok Raden Ajeng Kartini.

Dalam setiap lembar buku Gelap Terang Hidup Kartini ini, pembaca diajak menyusuri kisah kehidupan Raden Ajeng Kartini hingga tutup usia. Perjuangan R.A. Kartini untuk memperjuangkan segala bentuk kesetaraan dan inspirasi dalam menemukan nilai-nilai moral kehidupan.

Pengisahan Raden Ajeng Kartini dalam Gelap Terang Hidup Kartini ini disusun secara apik agar mudah dipahami. Buku ini cocok dijadikan salah satu koleksi untuk mengenal lebih jauh tokoh populer Indonesia tersebut.

Laut Bercerita adalah novel karya Leila S. Chudori yang sangat populer di kalangan pencinta buku bertema historikal. Karya ini mengangkat latar waktu di tahun 90 hingga 2000-an, dengan menyinggung peristiwa besar di era reformasi yang terjadi sekitar tahun 1998. Sudut pandang dalam buku ini diceritakan melalui dua tokoh yang saling berkaitan, Biru Laut dan Asmara Jati.

Biru Laut diceritakan sebagai seorang mahasiswa yang terlibat organisasi dan kegiatan dalam menentang pemerintahan pada saat itu. Cerita ini menyinggung soal peristiwa penghilangan paksa yang terjadi pada aktivis mahasiswa di tahun 1998 silam. Sedangkan Asmara Jati hadir dalam memberi sudut pandang sebagai seorang adik yang mendambakan kepulangan kakaknya, Laut, setelah hilang tanpa jejak berita.

Novel ini pertama kali terbit di tahun 2017 dan cocok untuk menggali pengetahuan sekaligus menemukan nilai-nilai kehidupan yang menjadi refleksi bagi pembaca saat ini. Suasana sentimentil akan dirasakan begitu membaca perjalanan Laut dan Asmara Jati saat saling berjuang menemukan keadilan.

Setiap karya Leila S. Chudori memiliki keunikan tersendiri yang membuat pembaca terenyuh menikmati tulisannya. Kelima karya di atas adalah sebagian dari karya anak bangsa yang cocok dijadikan sumber hiburan, pengetahuan, atau kajian lebih lanjut. Kamu sudah membaca buku mana saja, nih?