Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Hemat di Tengah Harga Kebutuhan Pokok Pada Naik 

Ilustrasi menghemat pengeluaran (pexels.com/Mikhail Nilov)
Ilustrasi menghemat pengeluaran (pexels.com/Mikhail Nilov)
Intinya sih...
  • Adopsi metode budgeting 50-30-20 untuk memprioritaskan pengeluaran
  • Belanja di pasar tradisional untuk harga terjangkau dan mendukung pedagang lokal
  • Manfaatkan promo aplikasi belanja untuk memangkas pengeluaran secara signifikan

Seiring kenaikan harga kebutuhan pokok yang terus berlanjut, generasi muda Indonesia dihadapkan pada tantangan untuk menjaga stabilitas keuangan. Saat ini inflasi memengaruhi biaya pangan, transportasi, dan gaya hidup, mendorong milenial dan Gen Z agar mengelola anggaran menjadi lebih bijak. Dengan pendekatan yang tepat, kamu tetap dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa mengorbankan kenyamanan atau tujuan finansial jangka panjang.

Artikel ini memaparkan lima cara praktis untuk berhemat di tengah kenaikan harga kebutuhan. Dirancang khusus untuk generasi muda Indonesia yang ingin mengelola keuangan dengan cerdas, langkah-langkah ini mudah diterapkan dan mendukung gaya hidup yang lebih terencana. Mari jelajahi solusi berikut untuk menjaga dompetmu tetap aman di 2025!

1. Adopsi metode budgeting 50-30-20

Ilustrasi mengatur keuangan sesuai kebutuhan (pexels.com./Tima Miroshnichenko)
Ilustrasi mengatur keuangan sesuai kebutuhan (pexels.com./Tima Miroshnichenko)

Metode 50-30-20 adalah pendekatan pengelolaan keuangan yang membagi pendapatan menjadi tiga kategori: 50 persen untuk kebutuhan esensial (misalnya, sewa, makanan), 30 persen untuk keinginan (seperti hiburan atau makan di luar), dan 20 persen untuk tabungan atau investasi. Jika pendapatan bulananmu Rp6 juta, alokasikan Rp3 juta untuk kebutuhan, Rp1,8 juta untuk keinginan, dan Rp1,2 juta untuk tabungan. Metode ini membantu kamu memprioritaskan pengeluaran tanpa merasa terkekang.

Menerapkan metode 50-30-20 menciptakan keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan. Kamu dapat menjaga keuangan tetap sehat, bahkan ketika harga kebutuhan melonjak, sambil tetap menyisihkan dana buat masa depan.

2. Belanja di pasar tradisional

Ilustrasi belanja di pasar tradisional (pexels.com/Hugo Heimendinger)
Ilustrasi belanja di pasar tradisional (pexels.com/Hugo Heimendinger)

Pasar tradisional sering kali menawarkan harga yang lebih terjangkau dibandingkan supermarket, terutama untuk bahan makanan segar seperti sayuran, buah, atau ikan. Di zaman modern seperti saat ini, pasar di Indonesia terintegrasi dengan platform digital seperti Sayurbox, memudahkan pembelian secara daring. Kunjungi pasar di pagi hari untuk mendapatkan harga terbaik, dan beli dalam jumlah mingguan untuk mengurangi biaya transportasi. Tawar-menawar dengan sopan juga bisa membantu.

Berbelanja di pasar tradisional gak hanya menghemat pengeluaran, tetapi juga mendukung pedagang lokal. Kamu bisa memperoleh bahan berkualitas dengan harga lebih rendah, menjaga anggaran tetap terkendali.

3. Manfaatkan promo aplikasi belanja

Ilustrasi memanfaatkan promo aplikasi belanja (pexels.com/MART PRODUCTIO)
Ilustrasi memanfaatkan promo aplikasi belanja (pexels.com/MART PRODUCTIO)

Aplikasi seperti Shopee, Tokopedia, atau Grab kerap menawarkan promo menarik, mulai dari cashback, diskon ongkir, hingga voucher belanja. Sebelum membeli kebutuhan seperti pulsa, pakaian, atau makanan, periksa terlebih dahulu penawaran di aplikasi tersebut. Misalnya, gunakan voucher diskon untuk belanja bulanan atau langganan premium untuk hemat ongkir. Membandingkan harga antar platform juga memastikan kamu mendapatkan penawaran paling menguntungkan.

Memaksimalkan promo aplikasi belanja memungkinkan kamu memangkas pengeluaran secara signifikan. Dengan kebiasaan ini, kamu dapat berbelanja lebih efisien, menjaga anggaran tetap aman di tengah inflasi.

4. Siapkan makanan sendiri

Ilustrasi menyiapkan makanan sendiri (pexels.com/On Shot)
Ilustrasi menyiapkan makanan sendiri (pexels.com/On Shot)

Mengonsumsi makanan di luar atau memesan melalui aplikasi pengiriman bisa menguras dompet, terutama dengan kenaikan harga makanan di masa-masa seperti ini. Sebaliknya, menyiapkan makanan sendiri, seperti nasi goreng, salad sayur, atau mie kuah, jauh lebih hemat. Beli bahan makanan untuk seminggu dan rencanakan menu sederhana. Ikuti resep mudah dari YouTube atau Instagram, yang cocok bahkan untuk pemula di dapur.

Menyiapkan makanan sendiri gak hanya ramah anggaran, tetapi juga mendukung pola makan lebih sehat. Kamu dapat mengontrol kualitas bahan dan porsi, sekaligus menikmati proses memasak sebagai aktivitas kreatif.

5. Sisihkan dana untuk investasi kecil

Ilustrasi sisihkan dana untuk investasi kecil (pexels.com/Michael Steinberg)
Ilustrasi sisihkan dana untuk investasi kecil (pexels.com/Michael Steinberg)

Investasi kecil, seperti reksa dana pasar uang atau emas digital melalui aplikasi seperti Bibit atau Bareksa, dapat melindungi nilai uangmu dari inflasi. Mulai dengan Rp10.000 per bulan, kamu sudah bisa berinvestasi dengan risiko rendah. Pelajari opsi investasi melalui webinar gratis atau konten edukasi di platform lokal. Langkah ini membantu membangun dana darurat atau mempersiapkan tujuan finansial jangka panjang.

Berinvestasi secara kecil-kecilan memperkuat stabilitas keuanganmu. Dengan pendekatan ini, kamu gak hanya berhemat, tetapi juga mempersiapkan masa depan yang lebih aman di tengah ketidakpastian ekonomi.

Cobalah memulai dengan satu langkah, seperti menerapkan metode 50-30-20 atau menyiapkan makanan sendiri, untuk melihat perubahan nyata dalam pengelolaan keuanganmu. Dengan komitmen pada kebiasaan hemat yang sederhana, kamu dapat menghadapi kenaikan harga kebutuhan tanpa rasa khawatir, menjaga keseimbangan antara kebutuhan sehari-hari dan rencana masa depan.

Apa strategi hemat yang sudah kamu coba? Atau adakah solusi unik yang ingin kamu bagikan? Tulis pengalamanmu di kolom komentar untuk menginspirasi lainnya! Ceritamu bisa menjadi dorongan bagi anak muda untuk mengelola keuangan dengan lebih cerdas dan terarah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us