Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Menciptakan Pembelajaran Berkelanjutan, Gak Melulu dari Buku!

ilustrasi bekerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Belajar tidak terbatas tempat dan waktu. Seharusnya setiap orang mampu memahami konsep tersebut dengan baik. Namun, tidak dapat dimungkiri beberapa orang terjebak anggapan kuno. Belajar selalu dikaitkan dengan materi dan kegiatan akademis.

Dalam menghadapi tantangan perubahan zaman yang tidak ada habisnya, perlu kesadaran menciptakan pembelajaran berkelanjutan. Ini bukan suatu hal yang susah, asal kamu memahami caranya secara tepat. Ada lima langkah yang bisa kamu lakukan untuk menciptakan pembelajaran berkelanjutan.

1. Sikap terbuka terhadap perubahan di lingkungan sekitar

ilustrasi belajar (pexels.com/Michael Burrows)

Kita tidak bisa lari dari kenyataan jika lingkungan bersifat dinamis. Perubahan bisa terjadi dalam waktu cepat. Satu-satunya cara yang harus dilakukan dengan menyesuaikan diri terhadap arus perubahan. Selama ini, sudahkah kamu memiliki keterampilan tersebut?

Tentu menjadi langkah penting untuk kamu yang ingin menciptakan pembelajaran berkelanjutan. Sikap terbuka terhadap perubahan bisa memperluas wawasan dan pengetahuan. Kamu tidak mudah berpuas dengan pencapaian seadanya. terdapat keinginan menciptakan perubahan yang lebih baik dari waktu ke waktu.

2. Empati dan kepedulian yang tinggi

ilustrasi kepedulian (pexels.com/Pixabay)

Salah besar jika kamu menganggap belajar hanya bisa dari buku atau membatasi belajar pada rentang usia tertentu. Setelah fase tersebut lewat, menganggap tidak ada lagi kewajiban untuk belajar. Sudut pandang seperti ini yang perlu dibenahi.

Untuk menciptakan pembelajaran berkelanjutan, harus disertai dengan empati dan kepedulian yang tinggi. Kamu tidak hanya cerdas dalam hal akademis. Namun juga diiringi dengan kecerdasan dari sisi emosional. Kehidupan berjalan dengan seimbang.

3. Terbuka dengan sudut pandang orang lain

ilustrasi berdiskusi (pexels.com/Ivan Samkov)

Manusia adalah makhluk yang lekat dengan keterbatasan. Beberapa hal tidak bisa kamu selesaikan sendiri. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, diperlukan sikap terbuka terhadap sudut pandang orang lain. Bukan sebagai patokan utama, namun bisa menjadi bahan pertimbangan.

Untuk kamu yang ingin menciptakan pembelajaran berkelanjutan, mari terapkan cara ini. Belajarlah menjadi individu yang terbuka dengan sudut pandang orang-orang sekitar. Meski berbeda, pola pikir mereka belum tentu salah. Bisa jadi menyempurnakan sisi kekurangan lain yang tidak kamu pahami.

4. Memperhatikan evaluasi dan refleksi

ilustrasi membawa laptop (pexels.com/Christina Morillo)

Belajar bukan tentang menghafal materi dari buku. Atau upaya meningkatkan kualitas diri melalui bangku sekolah. Hal paling penting yang harus dipahami, pembelajaran tidak terikat tempat dan waktu. Kamu harus memiliki kesadaran menciptakan pembelajaran berkelanjutan.

Bagaimana caranya? Perhatikan kembali mengenai evaluasi dan refleksi. Untuk menciptakan pembelajaran berkelanjutan, harus mengukur kemajuan secara berkala. Refleksi dan evaluasi membantu mengidentifikasi kekurangan yang perlu diperbaiki.

5. Cermat dalam mengamati fenomena yang terjadi

ilustrasi mengamati lingkungan (pexels.com/Ariel Paredes)

Lingkungan sekitar tidak bisa dilepaskan dari berbagai fenomena yang terjadi. Kamu bisa mengamati dari pola interaksi yang terjadi dalam masyarakat. Mulai dari sikap yang baik sampai yang buruk. Hanya butuh pengamatan secara detail dan teliti.

Cermat dalam mengamati fenomena yang terjadi termasuk kiat menciptakan pembelajaran berkelanjutan. Dari berbagai peristiwa, kamu bisa memetik hikmah berharga. Inilah yang akan menjadi bekal dalam menjalani kehidupan. Kamu menjadi orang yang hati-hati serta berpikir matang.

Pembelajaran berkelanjutan bukan tentang menghafal materi atau belajar di bangku sekolah. Tapi ini upaya meningkatkan kualitas diri dalam waktu berkesinambungan. Kamu harus memperbaiki diri baik dari sikap maupun pola pikir. Lima cara di atas bisa kamu terapkan jika ingin menciptakan pembelajaran berkelanjutan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us