9 Cara Menghargai Setiap Momen Lewat Filosofi Ichigo Ichie ala Jepang

Kita hidup di dunia ini hanyalah bersifat sementara. Tidak ada manusia yang akan hidup kekal abadi. Pasti, akan menuju pada kematian suatu saat nanti. Itu kenapa ada yang menjuluki bahwa hidup di dunia bersifat fana atau sementara. Inilah yang mendasari salah satu filosofi dari Negeri Sakura, Jepang. Filosofi kefanaan dalam kehidupan itu dinamakan ichigo ichie (一期一会).
Sebuah buku yang bertajuk Ichigo Ichie: Seni Menghargai Setiap Momen, Kunci Kebahagiaan ala Jepang karya Hector Garcia dan Francesc Miralles. menjelaskan filosofi ini mengajarkan kita untuk menikmati momen berharga dalam kehidupan yang bersifat sementara. Hal inilah yang dapat mendorong kita untuk dapat menghargai setiap proses kehidupan. Serta, dapat menikamati setiap momen bersama dengan orang terkasih yang ada di sekitar kita.
Ada sembilan cara menghargai setiap momen dengan filosofi ichigo ichie ini yang dapat diterapkan dalam kehidupan kamu, sebagai berikut:
1. Jangan menunggu sempurna
Sebuah kebahagiaan akan sulit diraih jika kita terlalu banyak menunggu. Lebih tepatnya menunggu sempurna. Sebuah hasil yang sempurna memang sulit untuk didapatkan, jika kita tidak mencobanya terlebih dahulu. Lalu, mengapa masih banyak orang yang takut untuk memulai? Ini dapat dilihat dari berbagai sisi, seperti takut gagal, takut mengambil jalan yang salah, dan takut dikritik oleh orang lain.
Itu kenapa masih banyak yang memiliki pemikiran seperti akan dilakukan jika waktu yang tepat dan akan dilakukan jika memiliki niat yang kuat. Padahal, lewat filosofi ichigo ichie sifat perfectionist atau kesempurnaan ini dapat dihilangkan. Dengan hilangkan pikiran-pikiran negatif mengenai kesempurnaan hidup dan mulailah untuk mengambil setiap langkah menuju tujuan yang kita inginkan.
Ichigo ichie ini dapat diibaratkan sebagai undangan yang nyata. Mau untuk dilakukan sekarang atau tidak sama sekali. Karena setiap proses kehidupan pasti memiliki esensi yang unik. Serta, sulit untuk ditemukan dan terulang kembali.