Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

25 Cara Menolak dengan Santun Tanpa Harus Ribut

ilustrasi orang yang menolak ajakan (pixabay.com/ottawagraphics)

Menolak ajakan bermain tanpa melukai perasaan teman memang gampang-gampang susah. Namun, dengan 25 contoh kalimat yang telah kami rangkum, kamu bisa dengan mudah menyampaikan penolakanmu dengan sopan dan tegas.

Selain itu, artikel ini juga akan memberikanmu tips tambahan agar hubungan pertemananmu tetap terjaga baik.

1. Menolak karena alasan kesibukan

ilustrasi orang yang sedang sibuk (pixabay.com/mickey970)

1. "Maaf ya, hari ini aku sudah ada janji sebelumnya."


2. "Aku lagi sibuk banget nih ngerjain tugas, lain kali aja, ya?"


3. "Sedang ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, jadi sepertinya tidak bisa ikut."


4. "Mohon maaf, hari ini aku harus membantu orang tua di rumah."


5. "Aku lagi fokus belajar untuk ujian besok, jadi tidak bisa ikut bermain."

2. Menolak ajakan karena alasan kesehatan

ilustrasi orang yang sedang sakit (pixabay.com/PourquoiPas)
ilustrasi orang yang sedang sakit (pixabay.com/PourquoiPas)

6. "Maaf, aku lagi kurang enak badan, jadi sebaiknya istirahat di rumah."

7. "Aku lagi demam, jadi tidak bisa ikut bermain."

8. "Aku kemarin kena hujan, jadi sekarang lagi sakit kepala."

3. Menolak dengan alasan lain

ilustrasi orang yang sedang bertelpon(pixabay.com/kaboompics)
ilustrasi orang yang sedang bertelpon(pixabay.com/kaboompics)

9. "Terima kasih sudah mengajak, tapi aku lebih ingin menghabiskan waktu sendirian hari ini."


10. "Aku lagi mau fokus menyelesaikan bacaan ini, lain kali saja ya?"


11. "Maaf, aku tidak terlalu tertarik dengan kegiatan itu."


12. "Aku lebih suka kalau kita mainnya di lain waktu saja."


13. "Aku lagi tidak punya mood untuk bermain, maaf, ya."

4. Menawarkan alternatif

ilustrasi membuat rencana (pexels.com/Ketut Subiyanto)

14. "Bagaimana kalau kita mainnya besok saja? Aku sudah janji hari ini."


15. "Mungkin lain kali bisa kita coba kegiatan yang lain?"


16. "Aku bisa nemenin kamu main, tapi hanya sebentar saja."

5. Menolak dengan sopan

ilustrasi orang yang menolak ajakan (pixabay.com/ottawagraphics)

17. "Maaf sekali, aku benar-benar tidak bisa ikut."

18. "Terima kasih atas ajakannya, tapi aku harus menolak."

19. "Aku sangat menghargai ajakanmu, tapi kali ini aku tidak bisa."

20. "Maaf ya, aku harus mengecewakanmu."

6. Tetap menjaga hubungan baik

ilustrasi pertemanan yang tulus (pexels.com/Ivan Samkov)

21. "Maaf ya kalau mengecewakan, lain kali aku janji akan ikut."

22. "Jangan sedih ya, kita bisa main lagi kok, di lain waktu."

23. "Maaf banget, aku benar-benar ingin ikut, tapi tidak bisa."

24. "Aku tetap menghargai persahabatan kita, kok."

25. "Terima kasih sudah mengajakku, itu artinya kamu sudah memikirkan aku."

7. Tips tambahan

Ilustrasi pertemanan. (Pexels.com/Tim Douglas)

Jujur: Sampaikan alasan sebenarnya dengan jujur.

Sopan: Gunakan kata-kata yang sopan dan santun.

Berterima kasih: Ucapkan terima kasih atas ajakannya.

Tawarkan alternatif: Jika memungkinkan, tawarkan alternatif lain.

Jaga hubungan: Tunjukkan bahwa kamu menghargai persahabatan.

Penting untuk menyesuaikan kalimat yang digunakan dengan situasi dan hubunganmu dengan orang yang mengajak.

Contoh penggunaan:
• Teman mengajak bermain game online: "Maaf ya, hari ini aku lagi sibuk ngerjain tugas. Mungkin besok sore bisa kita coba?"

• Teman mengajak bermain di luar: "Aku lagi kurang enak badan, jadi sebaiknya aku istirahat di rumah saja. Lain kali kita main lagi, ya?"

Menolak ajakan bermain memang tidak mudah, namun dengan pemilihan kata yang tepat dan bahasa tubuh yang mendukung, kita dapat menyampaikan penolakan dengan sopan dan tetap menjaga hubungan baik. Ke-25 contoh kalimat yang telah dibahas memberikan gambaran yang komprehensif tentang bagaimana kita dapat menolak ajakan dengan berbagai alasan. Ingatlah, menolak bukan berarti tidak menghargai, melainkan sebuah bentuk komunikasi yang jujur dan terbuka. Dengan demikian, kita dapat menjaga keseimbangan antara kehidupan sosial dan kebutuhan pribadi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us