5 Cara Wujudkan Harmoni Sosial dan Alam demi Masa Depan Setara

- Pendidikan inklusif merubah pola pikir generasi muda terhadap lingkungan dan keberagaman.
- Keterlibatan pemuda dalam inovasi ramah lingkungan penting untuk masa depan bumi.
- Perempuan memiliki peran besar dalam pengelolaan sumber daya alam dan mediasi konflik sosial.
Masalah lingkungan dan ketimpangan sosial bukan hal baru, tapi sekarang terasa semakin mendesak. Perubahan iklim makin terasa dampaknya, sementara konflik sosial masih sering muncul karena perbedaan yang tak dikelola dengan baik. Di tengah situasi ini, penting bagi kita untuk kembali memikirkan bagaimana cara hidup berdampingan.
Ternyata, membangun harmoni, tidak hanya antara manusia, tetapi juga dengan alam, itu gak harus rumit. Dengan langkah-langkah sederhana, kita bisa ikut menciptakan lingkungan sosial yang lebih adil dan alam yang lebih seimbang. Lima langkah berikut ini bisa jadi inspirasi buat mulai bergerak, baik sebagai individu maupun bagian dari komunitas.
1. Pendidikan yang merangkul semua

Bicara soal toleransi dan keadilan sosial, pendidikan selalu jadi titik awal. Namun, bukan cuma soal masuk sekolah atau ujian karena memang lebih dari itu. Pendidikan yang baik adalah yang bisa merangkul semua orang, tanpa melihat latar belakang, gender, atau kondisi fisik. Anak-anak di desa terpencil, perempuan, dan penyandang disabilitas juga berhak mendapat kesempatan yang sama.
UNESCO mencatat bahwa pendidikan yang berkelanjutan dan inklusif bisa mengubah pola pikir generasi muda dalam melihat keragaman dan lingkungan. Dalam Education for Sustainable Development Goals (2017), disebutkan bahwa kurikulum yang menanamkan nilai keberlanjutan dan tanggung jawab sosial mampu meningkatkan kepedulian siswa terhadap isu-isu terkini. Yang menarik, sekarang teknologi bisa bantu lebih banyak. Dari kelas online sampai pelatihan lewat aplikasi, siapa saja punya peluang buat belajar. Bayangkan kalau semua orang punya akses yang setara. Kita akan punya generasi yang gak cuma pintar, tapi juga peka terhadap keberagaman dan lingkungan.
2. Ajak pemuda berinovasi untuk alam

Anak muda sering kali jadi penggerak utama perubahan. Energi dan kreativitas mereka bisa banget dimanfaatkan untuk bikin inovasi yang ramah lingkungan. Mulai dari bikin aplikasi pemantau sampah sampai kampanye tanam pohon lewat media sosial, semuanya bisa berdampak besar kalau dilakukan secara konsisten.
Banyak komunitas atau program pelatihan yang bisa bantu anak muda menyalurkan ide-ide mereka. Contohnya di Kenya, program Youth4Nature berhasil menghubungkan ribuan pemuda untuk merancang solusi lokal berbasis alam demi memerangi degradasi lahan dan banjir. Keberhasilan program tersebut karena mereka diberi ruang dan didengarkan. Karena kalau bicara soal masa depan, merekalah yang paling punya kepentingan. Selain menciptakan solusi kreatif, keterlibatan pemuda juga meningkatkan rasa kepemilikan terhadap lingkungan sekitar.
3. Perempuan dan lingkungan jadi kombinasi hebat

Tidak banyak yang sadar, tapi perempuan sering jadi garda terdepan dalam urusan lingkungan. Di banyak desa, mereka yang paling tahu cara mengelola sampah rumah tangga, menjaga sumber air, dan mengajarkan anak soal pentingnya alam. Namun, sayangnya, suara mereka masih sering terabaikan.
Menurut UN Women, perempuan di negara-negara berkembang memiliki peran penting dalam pengelolaan sumber daya alam, tapi justru paling terdampak oleh bencana iklim seperti kekeringan atau banjir. Laporan tahun 2022 menyebutkan bahwa memperkuat peran perempuan dalam pengambilan keputusan bisa meningkatkan efektivitas kebijakan lingkungan, karena mereka punya kedekatan langsung dengan ekosistem lokal. Tak hanya itu, perempuan juga memainkan peran penting dalam mediasi konflik sosial berbasis budaya dan agama. Dengan memperkuat kapasitas mereka melalui pelatihan, akses pada modal usaha hijau, dan peran kepemimpinan di tingkat lokal, kita turut memperkuat akar harmoni sosial di masyarakat.
4. Kesehatan masyarakat sebagai pilar keberlanjutan

Masyarakat yang sehat itu menjadi fondasi penting untuk segalanya. Apabila orang-orang bisa mengakses layanan kesehatan dengan mudah, mereka bisa lebih aktif, lebih produktif, dan lebih peduli terhadap sekitar. Menariknya, gaya hidup sehat dan lingkungan yang bersih itu saling berkaitan. WHO menyebutkan bahwa hampir 24 persen dari semua kematian global setiap tahun disebabkan oleh faktor lingkungan, seperti polusi udara, air, dan bahan kimia berbahaya. Kota-kota yang menyediakan ruang terbuka hijau, jalur sepeda, dan udara bersih gak cuma memperpanjang harapan hidup warganya, tapi juga mengurangi beban sistem kesehatan secara keseluruhan.
5. Teknologi bukan musuh, tapi alat bantu

Banyak orang khawatir teknologi dapat membuat manusia semakin individualis. Namun, kalau dipakai dengan bijak, teknologi bisa jadi jembatan untuk menyebarkan nilai-nilai baik. Media sosial, podcast, bahkan game edukatif bisa jadi alat buat menyuarakan toleransi, kesetaraan, dan kesadaran lingkungan.
Tentu saja, ini hanya bisa terjadi kalau akses ke teknologi juga adil. Anak muda di pelosok, perempuan di daerah terpencil, atau teman-teman disabilitas juga harus bisa ikut terlibat. Apabila semua bisa terhubung dan belajar bersama, kita akan lebih kuat menghadapi tantangan zaman. Teknologi yang inklusif membuka jalan bagi masyarakat untuk belajar, terlibat, dan bertindak demi kebaikan bersama.
Harmoni sosial dan lingkungan bukan sesuatu yang muncul tiba-tiba. Ia dibangun dari kebiasaan kecil, dari sikap saling menghargai, dan dari keberanian untuk berubah. Jadi, langkah pertama apa yang bisa kamu mulai hari ini?
Sumber:
1. UNESCO. (2017). Education for Sustainable Development Goals: Learning Objectives. [https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000247444]
2. UN Women. (2022). Gender Equality and Climate Change. [https://www.unwomen.org/en/news/in-focus/climate-change]
3. World Economic Forum. (2024). Youth Innovations for Climate Action. [https://www.weforum.org/agenda/2024/01/youth-led-climate-action-innovations/]