5 Contoh Susunan Acara Pengajian Rutin Ibu-ibu, Simpel dan Tertata!

Pengajian rutin ibu-ibu merupakan salah satu kegiatan positif yang banyak dilakukan di lingkungan masyarakat. Acara ini biasanya diadakan mingguan atau bulanan dengan tujuan mempererat silaturahmi sekaligus menambah wawasan keagamaan. Dengan adanya pengajian rutin, ibu-ibu bisa saling berbagi pengalaman, memperkuat iman, serta menjadikan waktu berkumpul lebih bermanfaat.
Agar pengajian berjalan tertib, tentu diperlukan susunan acara yang jelas. Susunan acara akan membantu jalannya kegiatan dari awal sampai akhir. Berikut contoh susunan acara pengajian rutin ibu-ibu.
1. Susunan acara pengajian rutin ibu-ibu di lingkungan RT

Pengajian rutin yang diadakan di lingkungan RT biasanya bersifat sederhana namun penuh makna. Acara ini sering diadakan bergiliran di rumah warga untuk mempererat silaturahmi antaribu-ibu. Selain mendengarkan tausiyah, kegiatan ini juga menjadi wadah untuk saling mendukung dan menjaga kebersamaan dalam lingkup kecil masyarakat.
Susunan acara:
1. Pembukaan oleh MC
2. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an
3. Sambutan ketua RT atau tuan rumah
4. Tausiyah/Uraian materi pengajian
5. Tanya jawab ringan seputar materi
6. Doa penutup
7. Ramah tamah
2. Susunan acara pengajian rutin ibu-ibu di masjid

Pengajian ibu-ibu di masjid biasanya lebih terstruktur dan dihadiri jamaah lebih banyak. Acara ini biasanya dilakukan setelah salat dhuha atau salat dzuhur agar mudah diikuti oleh semua. Karena sifatnya lebih formal, susunan acara pengajian ini dibuat rapi dengan menyesuaikan waktu dan kondisi jamaah.
Susunan acara:
1. Pembukaan oleh MC
2. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan terjemah
3. Sambutan dari takmir masjid
4. Ceramah/tausiyah oleh ustadzah atau penceramah
5. Diskusi dan tanya jawab singkat
6. Pembacaan doa bersama
7. Penutup
3. Susunan acara pengajian rutin ibu-ibu sekaligus arisan

Sering kali pengajian ibu-ibu dipadukan dengan kegiatan arisan bulanan. Acara seperti ini membuat suasana lebih hidup karena selain mendapatkan ilmu agama, ibu-ibu juga bisa bersosialisasi dengan gembira. Walaupun diselingi arisan, tetap diperlukan susunan acara agar kegiatan pengajian tetap menjadi bagian utama.
Susunan acara:
1. Pembukaan oleh MC
2. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an
3. Tausiyah singkat dari ustadzah atau tokoh agama setempat
4. Diskusi ringan seputar materi ceramah
5. Doa bersama
6. Pengundian arisan ibu-ibu
7. Ramah tamah dan penutup
4. Susunan acara pengajian rutin ibu-ibu menyambut bulan Ramadhan

Pengajian khusus menjelang Ramadhan biasanya lebih meriah karena tujuannya untuk menyambut bulan suci dengan penuh semangat. Ibu-ibu biasanya berkumpul di masjid atau balai pertemuan untuk mendengarkan ceramah sekaligus mempersiapkan diri secara rohani. Acara ini sering dilengkapi dengan kegiatan tambahan seperti pembacaan sholawat atau doa bersama.
Susunan acara:
1. Pembukaan oleh MC
2. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an
3. Sambutan dari ketua panitia atau tokoh masyarakat
4. Ceramah utama bertema persiapan Ramadhan
5. Sesi tanya jawab jamaah
6. Doa bersama
7. Penutup dan ramah tamah
5. Susunan acara pengajian rutin ibu-ibu dengan santunan anak yatim

Pengajian ibu-ibu juga sering disertai dengan kegiatan sosial, salah satunya santunan anak yatim. Kegiatan seperti ini memberi nilai tambah karena tidak hanya memperkuat iman tetapi juga menumbuhkan kepedulian sosial. Dengan adanya acara ini, suasana pengajian menjadi lebih khidmat sekaligus penuh berkah.
Susunan acara:
1. Pembukaan oleh MC
2. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan sari tilawah
3. Sambutan dari ketua pengajian
4. Ceramah/tausiyah oleh ustadzah atau tokoh agama
5. Pemberian santunan kepada anak yatim
6. Doa bersama
7. Penutup
Melalui susunan acara yang rapi, pengajian rutin ibu-ibu dapat terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat bagi semua peserta. Kegiatan ini bukan hanya sekadar ajang berkumpul, tetapi juga sarana untuk saling mengingatkan dalam kebaikan.