Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ketika wanita merasa stres (pexels.com/Liza Summer)

Bukan hal baru, victim mentality sering jadi bahan pembahasan publik. Victim mentality atau mentalitas korban adalah kedaan saat seseorang selalu merasa dirinya korban yang harus dibela. Tidak sekadar pola pikir, mentalitas korban akan melekat jika tidak ditangani dengan baik.

Dalam keadaan tertentu, orang dengan pola pikir mentalitas korban kerap kali merugikan orang lain. Dia tidak terima jika ada yang menentangnya. Dia bersikap seakan paling menderita dan dunia tidak berpihak kepadanya.

Jika terjadi secara terus-menerus, pola pikir itu dapat menghasilkan reaksi yang kuat. Kesehatan emosional tentu akan terganggu. Sebagai bentuk kewaspadaan, berikut beberapa dampak negatif victim mentality pada kesehatan emosinoal. 

1. Mudah tersentuh dan kesal

ilustrasi dua wanita sedang bertengkar (pexels.com/Liza Summer)

Sebab merasa jadi korban dari tiap permasalahan, orang dengan victim mentality sangat rapuh. Perasaannya mudah tersentuh, baik dari perkataan maupun perbuatan orang lain terhadapnya. Kadang masalahnya kecil, tetapi malah dibesar-besarkan.

Jika tersinggung dengan suatu hal, si mentalitas korban biasanya akan merasa teraniaya. Hal tersebut tentu tidak baik lantaran menyebabkan emosi menjadi tidak stabil hingga mudah kesal. Pada akhirnya, mereka sulit menjalin hubungan harmonis dengan orang lain. 

2. Sulit menemukan perasaan bahagia

Editorial Team

EditorAtqo

Tonton lebih seru di