Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Demi Kemajuan Bangsa, Ayo Ubah 5 Kebiasaan yang Tak Baik Ini

Pexels.com/Lisa Fotios

Melihat bangsanya maju adalah dambaan setiap warga negara, namun tak sedikit juga yang membiarkan kebiasaan tak baik dalam kesehariannya, sedangkan kemajuan sumber daya manusia suatu bangsa dapat mempengaruhi keadaan maju atau tidaknya bangsa tersebut.

Oleh karena itu, mari kita ubah lima kebiasaan yang tak baik jika dilakukan secara terus menerus seperti di bawah ini, demi kemajuan bangsa kita Indonesia.

1. Menyebar berita yang tak jelas sumbernya

Pexels.com/rawpixel

Saat ini begitu marak terjadi penyebaran berita-berita yang tak jelas sumbernya yang nampaknya dibuat oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab untuk menyerang pihak-pihak tertentu. Alhasil, tak sedikit masyarakat yang terpengaruh oleh isu-isu yang sebenarnya bohong tapi terlanjur meluas dalam pemberitaan.

Apalagi di era teknologi sekarang ini begitu mudah membagi informasi melalui media sosial yang memang ramai digandrungi para millennial. Maka tugas kita sebagai warga negara yang baik adalah menyaring segala informasi yang beredar di dunia maya, apalagi yang berjudul agak provokatif.

Kita perlu mengecek pula keaslian fakta berita tersebut dan jangan mudah membagikan langsung pada orang lain.

2. Mengesampingkan etika berkomunikasi

Pixabay.com/rawpixel

Mari kita lihat di sekeliling kita, dari orang dewasa sampai anak-anak, bahkan di acara siaran televisi pun sering kita temui kata-kata yang tak pantas diucapkan. Sering tak sadar bahkan seolah menjadi kebiasaan, di sekitar kita cukup banyak yang berdialog dengan mengambil kata sapaan dari nama-nama hewan dan kata-kata yang bersifat menjelekkan.

Sayang sekali, padahal mayoritas penduduk Indonesia adalah kaum berpendidikan, terlepas dari berapa pun waktu tempuh dalam jenjangnya masing-masing. Hendaklah kita mulai dari diri sendiri untuk memperbaiki tutur kata kepada siapa pun dan usia berapa pun. Apabila kita kesulitan menasihati orang lain, setidaknya kita sudah ikut andil menjunjung etika berkomunikasi mulai diri sendiri.

3. Jam karet seolah menjadi keseharian

Pixabay.com/Free-Photos

Jangan-jangan ada di antara kita yang suka ngaret dalam kegiatan sehari-hari, mulai dari berangkat kerja, berangkat kuliah, menemui klien, memulai meeting, atau apa pun itu. Atau mungkin ada juga di antara kita yang menentukan waktu pertemuan sekitar setengah jam lebih awal dari yang seharusnya, agar semua yang bersangkutan bisa hadir tepat waktu, tapi kenyataannya masih ada saja yang terlambat.

Sudah seharusnya kita terbiasa disiplin mengatur waktu, kapan harus melakukan ini, kapan harus meninggalkan itu, kapan harus bersiap-siap, kapan harus bersantai. Coba kita tengok negara-negara maju di sana, apakah mengulur-ulur waktu menjadi kebiasaan? Oleh karenanya, marilah kita sadar diri untuk menggunakan waktu secara efektif dan terjadwal.

4. Rasa kepemilikan fasilitas umum yang rendah

Pexels.com/rawpixel

Menjaga fasilitas umum seharusnya memang menjadi tanggung jawab kita semua sebagai penggunanya. Karena jika fasilitas umum terjaga dalam keadaan baik, maka kita sebagai pengguna juga akan merasa nyaman.

Maka dari itu diperlukan kerja sama yang tulus dari para pengguna, karena menyediakan fasilitas umum layak pakai bukanlah hal yang mudah. Seringkali anggaran yang besar harus dikeluarkan pemerintah demi kepuasan rakyatnya.

5. Menghabiskan waktu dengan bersosmed

Pexels.com/Lisa Fotios

Yang masih menjadi perhatian khusus saat ini adalah bagaimana supaya para millennial dan gen z bijak dalam berteknologi. Karena banyak waktu yang terbuang hanya untuk menggeser-geser layar sosmed. Padahal jika waktu luang dimanfaatkan dengan efektif, tentunya akan lebih bermanfaat dan membawa perubahan yang lebih baik pada kehidupan.

Daripada sekadar mengisi waktu luang dengan bersosmed, akan lebih baik jika dengan kehadiran #Super4GKuota dari Smartfren kita manfaatkan dengan optimal untuk membaca artikel-artikel berkualitas dari portal media online seperti IDN Times ini. Dengan adanya Smartfren Super 4G Kuota yang harganya Rp60.000 untuk kuota 30GB, kamu tidak hanya leluasa #KuotakanSuaramu tapi kamu juga bebas #KuotakanMaumu dengan membaca dan menulis hal-hal penting untuk memaksimalkan waktu luang agar lebih produktif dan bermanfaat bagi kehidupan.

Cek info lengkap soal Smartfren disini https://www.smartfren.com/id/super-4g-kuota.

Sekarang, apakah kalian sudah siap memajukan bangsa Indonesia tercinta ini dengan mengubah kebiasaan yang tak baik? Yuk, selangkah lebih maju! Demi masa depan bangsa yang lebih baik oke.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jihan Fernandes
EditorJihan Fernandes
Follow Us