Hukum Suudzon atau Berburuk Sangka terhadap Sesama Manusia

boleh gak, ya?

Suudzon atau berburuk sangka kepada sesama manusia bukanlah perbuatan yang baik. Misalnya kamu berprasangka buruk akan kebaikan temanmu atau kekayaan tetanggamu, hal itu merupakan sifat yang tidak dibenarkan sebagai seorang muslim. 

Sebagai sesama muslim, hendaknya kita berprasangka baik atau khusnudzon agar mendatangkan kebaikan. Nah, kamu sendiri sudah tahu belum hukum berprasangka buruk kepada sesama manusia? Temukan informasi lengkapnya dalam artikel ini, deh!

1. Dosa berprasangka buruk

Hukum Suudzon atau Berburuk Sangka terhadap Sesama Manusiailustrasi muslim berdoa (Pexels.com/baybiyik)

Berprasangka buruk terhadap sesama bisa mendatangkan dosa. Allah memerintahkan hambanya untuk tidak mencari-cari kesalahan orang lain, apalagi sampai menuduh yang tidak sesuai dengan faktanya. Hal tersebut sebagaimana firman Allah dalam surah Al Hujurat ayat 12:

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain.”

Melalui ayat di atas, jelaslah Allah melarang orang untuk berprasangka buruk karena dosa. Dalam sumber lain, islam.nu.or.id, Imam Al Ghazali menyebutkan alasan haramnya berburuk sangka, yakni sebab hanya Allah yang Maha Mengetahui rahasia setiap manusia.

Oleh karenanya, kamu cukup meyakinkan diri terhadap apa yang kamu lihat dan ketahui. Apabila terdapat informasi yang tidak kamu lihat atau dengar dan hanya muncul di pikiran, sesungguhnya setan menciptakan narasi ke batin agar kamu berprasangka yang tidak sesuai faktanya.

2. Ciri-ciri orang yang berburuk sangka

Hukum Suudzon atau Berburuk Sangka terhadap Sesama ManusiaIlustrasi pasangan muslim. (Pexels.com/Mikhail Nilov)
dm-player

Perbuatan buruk sangka dapat diidentifikasi melalui beberapa hal agar kita bisa menghindarinya. Berikut beberapa ciri orang yang berburuk sangka, dikutip dari laman mui.or.id:

  1. Orang yang tidak mengetahui dan melihat secara langsung sebuah fakta atau peristiwa dan hanya mendengar dari pihak lain tanpa menyadari atau mengetahui kebenarannya
  2. Orang yang berprasangka buruk telah memiliki pikiran buruk terlebih dahulu akan sesuatu 
  3. Apabila sikap, ucapan, dan perbuatan tidak sesuai dengan kenyataan, sehingga kamu menuduh orang lain atas apa yang tidak diperbuatnya, maka tuduhan itu menjadi fitnah
  4. Apabila kamu memiliki pengalam buruk terhadap seseorang, kemudian kamu beranggapan buruk terhadap orang tersebut karena pengalaman yang kurang menyenangkan, maka itu termasuk prasangka buruk.

Baca Juga: 6 Peristiwa Penting di Bulan Ramadan, Umat Islam Wajib Tahu!

3. Bagaimana menghindari perilaku suudzon?

Hukum Suudzon atau Berburuk Sangka terhadap Sesama ManusiaIlustrasi perempuan muslim (unsplash.com/Good Faces)

Berburuk sangka memiliki banyak dampak negatif. Misalnya, mudah curiga terhadap orang lain, sulit untuk mempercayai orang lain, dan tidak punya teman. Suudzon tidak mendatangkan manfaat, malah bisa menimbulkan dosa. 

Mengutip dari laman Universitas Islam Indonesia, oleh Rina Mulyati selaku Dosen Program Studi Psikologi, terdapat dua cara untuk menghindari suudzon. Rina menulis, kita perlu menekankan pada diri sendiri bahwa pikiran kita sangatlah penting dan bisa menjadi akar dari berbagai persoalan.

Selain itu, Rina turut menegaskan bahwa kita perlu melatih diri kita untuk berfokus pada perasaan positif dalam diri. Perasaan dan pikiran positif dapat tumbuh dengan mengelola pikiran dan perilaku diri sendiri sehingga bisa memberikan dampak pada emosi positif.

Setelah membaca artikel di atas, semoga kita terhindar dari perbuatan suudzon, ya! Yuk, jauhi kebiasaan berprasangka buruk terhadap orang lain.

Baca Juga: Diharamkan, Inilah Hukum Sengaja Makan Babi dalam Islam

Topik:

  • Dina Fadillah Salma
  • Febriyanti Revitasari
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya