Doa Malam 1 Suro Bahasa Jawa, Lengkap!

- Doa akhir tahun (30 Besar/30 Zulhijjah) dalam bahasa Jawa, Arab dan latin
- Doa awal tahun baru (1 Suro/1 Muharram) untuk memohon perlindungan dari kejahatan dan godaan setan
- Tradisi minum susu putih dan mandi malam 1 Suro sebagai simbol harapan baik di tahun baru
Malam 1 Suro merupakan momen istimewa dalam penanggalan Jawa, apalagi bertepatan dengan 1 Muharram, di mana merupakan Tahun Baru Islam. Di malam ini, dipercaya sebagai waktu untuk introspeksi dan mendekatkan diri kepada Tuhan ini.
Salah satu amalan yang banyak dilakukan adalah membaca doa-doa tertentu, khususnya dalam bahasa Jawa sebagai bentuk permohonan keselamatan, ketentraman, serta berkah di tahun yang baru. Untuk mengetahui bacaannya, simak doa malam 1 Suro dalam bahasa Jawa, Arab dan latin di sini!
1. Bacaan doa akhir tahun (30 Besar/30 Zulhijjah)

Doa akhir tahun ini dibacakan setelah asar menjelang magrib, pada malam 1 Suro, atau tepatnya 30 Besar dalam penanggalan Jawa dan 30 Zulhijjah dalam penanggalan Hijriah.
Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.
Artinya:
“Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Karenanya aku memohon ampun kepada-Mu. Ampunilah aku."
Bahasa Jawa:
“Dhuh Gusti, kawula nyuwun pangapunten tumrap amal kawula ing taun punika ingkang sampun Paduka larang dhateng kawula, dene kawula dereng saged mratobat, amal kawula ingkang Paduka parengaken awit saking sih-kadarman Paduka, dene Paduka saged nyiksa kawula, saha tumindak (dosa) ingkang Paduka dhawuhaken supados kawula tobat, dene kawula sampun nindakaken, tegesipun maksiyat dhumateng Paduka. Pramila kawula nyuwun pangapunten."
2. Doa awal tahun baru (1 Suro/1 Muharram)

Doa awal tahun ini dibacakan selepas magrib, pada tanggal 1 Suro atau 1 Muharram.
Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.
Artinya:
“Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini.
Bahasa Jawa:
"Dhuh Pangeran kawula, Paduka ingkang Langgeng, Langgeng, lan Wiwitan. Kanthi kanugrahan Paduka ingkang ageng lan kamurahan Paduka ingkang mulya, Paduka minangka lawang pangajeng-ajeng. Taun anyar punika sampun rawuh. Kawula nyuwun pangayoman dhumateng Paduka saking panggodhanipun Iblis lan kanca-kancanipun ing taun punika."
3. Doa minum susu putih malam 1 Suro

Minum susu putih di malam 1 Suro merupakan tradisi yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Jawa di Indonesia. Ini sebagai bentuk tafa'ul atau harapan baik di tahun baru. Susu putih melambangkan kebersihan, kesucian, dan kebaikan, sehingga diharapkan tahun baru akan dipenuhi dengan hal-hal positif.
Berikut ini bacaan doa saat meminum susu putih di malam 1 Suro.
Allahumma baarik lanaa fiihi wazidnaa minhu
Artinya:
"Ya Allah, berkahilah kami di dalam air susu ini dan tambahlah keberkahan kami darinya."
Bahasa Jawa:
"Dhuh gusti Allah, berkahi kita ing susu iki lan tambahake berkah saka susu iki."
4. Doa mandi malam 1 Suro

Mandi di malam 1 Suro adalah tradisi masyarakat Jawa yang dilakukan pada malam pergantian tahun dalam penanggalan Jawa. Tradisi ini dikenal juga dengan sebutan "siraman" atau "padusan", dan umumnya melibatkan mandi besar dengan air yang dicampur kembang setaman (bunga kantil, mawar, melati, dan lain-lain).
Nawaitul ghusla li raf'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'ala.
Artinya:
"Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar, fardu karena Allah taala."
Bahasa Jawa:
"Niat ingsun adus kanggo mbusak najis gedhe kerana Allah Ta'ala."
Pada pergantian tahun baru ini, dianjurkan melakukan amal-amal kebaikan, salah satunya memperbanyak doa seperti di atas. Semoga bermanfaat, ya!