Kamu Sering Gagal? Mungkin 5 Hal Ini Penyebabnya!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kegagalan adalah sebuah proses untuk menuju kesuksesan. Oleh sebab itu, jangan terlalu lama tenggelam dalam kesedihan, jika kamu menemui kegagalan saat berusaha untuk mencapai impianmu. Kamu harus berusaha untuk bangkit dari kegagalanmu tersebut. Tidak ada kesuksesan yang didapat secara instan.
Namun jika kamu sering mengalami kegagalan saat berusaha untuk mewujudkan impianmu, maka kamu harus introspeksi diri. Bisa jadi kegagalan yang sering kamu alami adalah karena kesalahan yang tidak kunjung diperbaiki atau karena faktor lainnya.
1. Tidak pernah belajar dari kegagalan sebelumnya
Gagal sekali atau dua kali itu hal yang wajar, namun jika sering, maka bisa jadi itu disebabkan karena kamu tidak pernah belajar dari kegagalan sebelumnya. Akibatnya, kamu terus mengulangi kesalahan yang sama, sehingga hanya kegagalan yang kamu dapatkan.
Saat mengalami kegagalan, harusnya kamu langsung introspeksi diri. Dengan begitu, kamu akan mengetahui apa saja kesalahan yang perlu kamu perbaiki. Selain itu, kamu juga harus bertekad agar tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi. Dengan demikian, kemungkinan kamu akan mengalami kegagalan akan lebih kecil.
2. Terlalu mudah menyepelekan sesuatu
Kamu orang yang mudah menyepelekan sesuatu? Jika iya, maka bisa jadi itu adalah penyebab mengapa kegagalan sering menghampirimu. Di dunia ini, segala sesuatu yang kecil bisa menjadi besar. Oleh sebab itu, jangan mudah meremehkan segala sesuatu. Karena bisa jadi, hal yang kamu remehkan tersebut, justru bisa menghambat jalanmu untuk mewujudkan impianmu.
Misalnya saja seperti kedisiplinan saat bekerja. Kamu sering datang terlambat dan beranggapan bahwa itu tidak akan berdampak pada jenjang kariermu. Padahal sebelum menaikkan jabatan karyawannya, bos akan menilai kedisiplinannya terlebih dahulu. Jika karyawannya tidak disiplin, tentu ia ragu untuk menaikkan jabatannya. Karena orang yang tidak disiplin, biasanya kinerjanya juga kurang bagus.
Baca Juga: 5 Alasan Kamu Harus Mensyukuri Kegagalan, Bisa Lebih Dewasa
3. Tidak mau mendengarkan pendapat dari orang lain
Editor’s picks
Saat seseorang memberikanmu pendapat, maka dengarkan terlebih dahulu dan jangan langsung menolaknya. Pikirkan baik-baik pendapat dari orang tersebut. Nilai untung dan ruginya jika pendapatnya kamu terapkan. Jika banyak untungnya bagimu, maka terapkan dan ucapkan terima kasih karena telah perhatian padamu.
Namun jika menurutmu pendapatnya tidak baik untukmu, maka tolak dengan sopan. Jangan buat orang tersebut tersinggung, karena ia akan berpikir bahwa kamu tidak bisa menghargai niat baiknya, sehingga jika suatu saat kamu memerlukan bantuannya, maka kemungkinan besar ia akan menolak untuk membantumu. Kalau sudah begitu, siapa yang rugi?
4. Terburu-buru dalam mengambil keputusan
Kegagalan yang sering terjadi, juga bisa disebabkan oleh tindakan yang gegabah, misalnya seperti terburu-buru dalam mengambil keputusan. Terburu-buru dalam mengambil keputusan bisa membuatmu terkena masalah atau mengalami kerugian. Karena keputusan yang diambil tanpa pemikiran yang matang, biasanya menyebabkan timbulnya penyesalan di kemudian hari.
Oleh sebab itu, jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan. Karena setiap keputusan yang kamu buat, itu bisa berdampak pada masa depanmu.
5. Mudah menyerah
Mudah menyerah juga bisa menjadi penyebab kegagalan yang sering terjadi, lho. Jika setiap menemui kesulitan, kamu langsung menyerah, maka hanya kegagalan yang akan kamu dapatkan.
Sebaiknya anggap kesulitan yang datang sebagai tantangan yang harus kamu lewati agar impianmu bisa terwujud. Tidak ada kesuksesan secara instan. Semuanya harus melalui kesulitan terlebih dahulu.
Jangan pernah membenci kegagalan, karena tanpa melaluinya, kamu tidak akan bisa menghargai yang namanya "proses". Hadapi kegagalanmu!
Baca Juga: 5 Respons Terbaik Saat Kamu Menemui Kegagalan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.