Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Etika saat Ada Tamu dari Jauh, Jangan Cuma Diajak Ngobrol

ilustrasi menyambut tamu (pexels.com/RODNAE Productions)
ilustrasi menyambut tamu (pexels.com/RODNAE Productions)

Siapa pun tamu yang datang ke rumah, sudah semestinya kita menyambutnya dengan baik. Sebab memuliakan tamu merupakan sikap terpuji yang amat dianjurkan supaya mereka merasa nyaman berkunjung ke rumah kita.Apalagi bila tamu datang dari jauh setelah menempuh perjalanan berjam-jam bahkan berhari-hari.

Mari berikan sambutan yang pantas untuknya dengan menerapkan tujuh etika di bawah ini. Baik teman atau saudara, aturannya sama, kok.

1. Bersihkan rumah terlebih dahulu

ilustrasi bersih-bersih rumah (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi bersih-bersih rumah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Lain dengan tamu yang rumahnya dekat seperti tetangga yang sekadar mampir, tamu dari jauh biasanya memberitahukan dulu rencana kedatangannya. Artinya, tak ada alasan untuk kita tidak sempat bersiap-siap.

Meski rumah telah rutin dibersihkan, kita sebaiknya membersihkannya kembali dengan lebih cermat dan menyeluruh menjelang kedatangan tamu. Soalnya, selain rumah yang kotor tak sedap dipandang dan membuat tamu kurang nyaman, kita juga pasti akan merasa malu.

Bagian rumah yang paling utama untuk dibersihkan ialah ruangan-ruangan yang bakal diakses tamu. Seperti ruang tamu, kamar mandi, dan kamar tamu apabila ia menginap.

2. Bantu bawakan barang-barangnya

ilustrasi membantu membawakan barang (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi membantu membawakan barang (pexels.com/Kampus Production)

Tamu dari jauh umumnya juga membawa lebih banyak barang. Apalagi bila tamu akan menginap di rumah kita. Bukan saja pakaian yang dibawanya melainkan juga oleh-oleh untuk kita sebagai tuan rumah.

Keterlaluan kalau kita diam saja atau hanya menontonnya sibuk menurunkan barang-barang. Kita harus segera membantunya membawakan barang-barang tersebut ke kamar yang bakal dihuninya. 

3. Mempersilakannya untuk ke kamar mandi atau beribadah

ilustrasi beribadah (pexels.com/Michael Burrows)
ilustrasi beribadah (pexels.com/Michael Burrows)

Coba saja saat kita menempuh perjalanan jauh. Kita pasti kerap menahan buang air kecil. Itu pula yang dialami oleh tamu kita. Oleh sebab itu, langsung saja menawarinya untuk menggunakan kamar mandi.

Apabila kita diam saja, tamu bisa merasa tidak enak hendak menumpang ke kamar mandi. Untuk tamu muslim dan sudah masuk waktu salat, kita juga perlu menunjukkan ruangan yang dapat digunakannya buat beribadah. Gak usah menunggu tamu bertanya, ya!

4. Menjamu dengan makanan berat

ilustrasi menjamu tamu (pexels.com/Monstera)
ilustrasi menjamu tamu (pexels.com/Monstera)

Makanan ringan dan minuman tentu tetap dihidangkan. Akan tetapi bila ada kemampuan, sajikan juga makanan berat seperti nasi, mi, dan sejenisnya. Terlebih kalau tamu tiba mendekati jam makan.

Bagaimanapun, perjalanan jauh pasti membuatnya lapar. Jangan sampai perut tamu keroncongan ketika berada di rumah kita. Ingat, tak perlu menawarinya terlebih dahulu karena dia bakal malu buat menerima tawaran tersebut. 

Sebaiknya langsung saja makanannya dihidangkan. Kalaupun dia ternyata sudah makan dan masih kenyang, paling tidak dia akan tetap mencicipinya. Kita pun bakal dinilai sebagai tuan rumah yang baik.

5. Menyiapkan tempat untuknya beristirahat

ilustrasi menyiapkan tempat tidur (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi menyiapkan tempat tidur (pexels.com/cottonbro)

Jangan kita sudah mempersilakan tamu untuk menginap, tetapi dia harus menyiapkan kamarnya sendiri. Nanti kita terkesan tidak suka dengan kehadirannya dan berharap dia membatalkan rencananya buat bermalam. 

Bila pun kita tidak punya kamar tamu, tetap saja kita perlu menggelar kasur lipat untuknya beristirahat di ruang tengah, misalnya. Sebab perjalanan jauh pasti membuatnya kurang tidur atau sekadar perlu meluruskan badan.

6. Beri tahu anak-anak agar jangan mengganggunya dulu

ilustrasi ibu dan dua anak (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi ibu dan dua anak (pexels.com/Ivan Samkov)

Keinginan anak-anak untuk segera bermain dengan tamu yang datang biasanya karena mereka kangen pada om, tante, atau kakek dan neneknya. Namun, sebagai orangtua kita harus memberi mereka pengertian bahwa tamu baru datang dan masih lelah.

Setelah tamu beristirahat, barulah mereka boleh mengajaknya bermain. Apabila kita tidak memberitahukan hal ini, tamu akan merasa tak enak kalau gak meladeni keinginan anak-anak sekalipun dia lelah sekali.

7. Berikan bekal dan oleh-oleh saat tamu akan pulang

ilustrasi tamu pulang (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi tamu pulang (pexels.com/Anna Shvets)

Menyiapkan bekal untuk tamu yang akan pulang dimaksudkan agar kapan pun ia haus atau lapar, ia bisa segera minum dan makan. Ia jadi tak perlu membelinya di tengah jalan yang mungkin dijual jauh lebih mahal atau kurang higienis.

Sementara itu, oleh-oleh diberikan baik untuk dinikmatinya sendiri setibanya di rumah atau bersama keluarganya. Namanya saja tamu dari jauh, oleh-oleh yang cocok ialah makanan khas daerah kita. Pastikan kemasannya mudah dibawa dan isinya gak gampang basi, ya!

Jangan terlalu perhitungan saat hendak menyambut tamu dari jauh. Usaha kita untuk memuliakan tamu pasti akan membuat kita sendiri merasa puas. Percaya atau tidak, rezeki kita pun dapat menjadi lebih lancar dengan memperlakukan tamu sebaik mungkin, lho.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Rekomendasi Buku Favorit Hannah Al Rashid, Semua Karya Mochtar Lubis

10 Sep 2025, 23:25 WIBLife