Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Gejala Burn Out Lebih Lama dari yang Disadari

ilustrasi seorang karyawan kelelahan (pexels.com/Marcus Aurelius)
Intinya sih...
  • Burn out dapat terjadi tanpa disadari, gejala awalnya seringkali sulit dikenali
  • Kelelahan yang tidak hilang dan kehilangan motivasi bisa menjadi tanda-tanda burn out
  • Kesulitan tidur, penurunan produktivitas, dan perasaan terpisah adalah gejala lain dari burn out yang sebaiknya diwaspadai

Pernah menonton drama Korea Doctor Slump? Dalam drama tersebut Park Shin Hye berperan sebagai Nam Ha Neul seorang dokter anastesi yang tiba-tiba saja didiagnosis dengan burn out parah, tanpa disadarinya. Yup! Menurut psikologi, pada beberapa orang yang mengalaminya mungkin saja tidak benar-benar disadari atau orang tersebut berusaha menghindari pengakuan tersebut. Padahal, ketika gejala burn out itu datang, sebaiknya kamu tidak mengabaikannya. Di sisi lain, terkadang gejala burn out itu memang sulit dikenali.

Gejala burn out bisa jadi datang berkedok seperti kelelahan bekerja biasa atau seperti sakit kepala umum yang kerap kali dirasakan setelah seharian bekerja. Tanda-tanda halus ini sebenarnya cara tubuh kamu memberitahu bahwa kamu membutuhkan istirahat yang cukup. Jika tanda-tanda tersebut sudah begitu jelas menghampiri diri kamu, ada kemungkinan tubuh kamu sebenarnya sudah alami burn out lebih daripada yang kamu sadari. Sebelum menjadi akar yang lebih buruk mengganggu kesehatan mental kamu, sebaiknya segera atasi masalah burn out ini!

1. Kelelahan yang tiada henti

ilustrasi karyawan kelelahan bekerja (pexels.com/cottonbro studio)

Pernahkah kamu mengalami perasaan lelah saat bangun tidur yang terasa lebih lelah daripada saat pergi tidur? Jika iya, dan terus berkelanjutan, itu bukanlah sebuah bentuk kelelahan biasa, tetapi gejala burn out. Kelelahan yang terjadi ini meliputi fisik dan emosional. Jenis kelelahan seperti ini biasanya merupakah kelelahan mendalam yang tidak akan sepenuhnya pulih jika hanya dengan istirahat biasa saja. Mengingat gejala kelelahan berlebihan dari burn out ini bisa sangat tidak kentara, kamu harus bisa lebih mengenalinya.

Pahamilah jika kelelahan yang kamu rasa tidak pernah hilang dan bahkan sudah sangat mengganggu kamu saat berkegiatan sehari-hari. Jangan menganggap remeh tanda-tanda ini, karena bisa jadi pertanda ada yang tidak beres dengan tubuh kamu. Maka sebaiknya kamu melakukan pemeriksaan lebih lanjut atau benar-benar mengambil rehat dan jeda panjang dari rutinitas sehari-hari. Penyebab dari lelah akibat burn out ini bisa bermacam-macam, tetapi langkah paling awal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasinya adalah menjauh sejenak dari apa yang kamu anggap sebagai sumber utama kelelahan itu.

2. Kurang motivasi

ilustrasi karyawan kelelahan bekerja (pexels.com/RDNE Stock project)

Saat kamu bekerja, kamu mungkin pernah di masa ketika rasanya begitu tak sabar untuk segera mulai bekerja. Kamu menyukai pekerjaannya, tantangannya, dan bagaimana rasanya jika kamu berhasil melakukan pencapaian. Namun, pada suatu masa perasaan menyenangkan tersebut perlahan hilang, bahkan kamu sudah lebih dahulu merasa lelah saat bangun untuk bersiap bekerja. Bukannya kegembiraan yang datang, tetapi kamu justru takut membayangkan akan ada hari-hari lainnya di kantor.

Ketika tanda-tanda di atas sudah terlalu jelas, maka kamu harus menyadari bahwa itu bukan lagi sekadar kemerosotan atau kehilangan motivasi sementara. Hilangnya motivasi dalam diri tersebut bisa jadi salah satu dari gejala burn out. Seperti halnya saat kamu kelelahan, tugas-tugas yang tadinya membuat kamu bersemangat menjadi terasa lebih seperti beban. Kamu mungkin kemudian mendapati diri kamu menjadi lebih sering menunda-nunda hingga merasa tidak acuh dengan hasil pekerjaan tersebut. Jika kamu berada di posisi ini maka segeralah ambilah langkah mundur untuk menilai kembali.

3. Kesulitan tidur

ilustrasi wanita kesulitan tidur (pexels.com/cottonbro studio)

Masalah kelelahan dan kesulitan tidur sering kali berjalan beriringan. Situasi ini serupa seperti lingkaran setan, karena kelelahan menyebabkan kesulitan tidur, sementara kurang tidur akan semakin memperburuk kondisi burn out yang dihadapi. Sebagaimana sebuah studi yang diluncurkan dari jurnal Plus One, ternyata orang yang burn out memang cenderung akan lebih sering mengalami insomnia. Situasi ini dapat berupa kesulitan untuk tertidur, tetap tertidur, atau bangun dengan perasaan tidak segar.

Tidur menjadi sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental. Saat kamu tidur, tubuh memperbaiki dirinya sendiri dan pikiran memproses kejadian pada hari itu. Itulah mengapa, ketika kualitas tidur nyenyak kamu terganggu, kondisi ini dapat berpengaruh buruh terhadap kesejahteraan diri kamu secara keseluruhan. Jadi, apa kamu sekarang memperhatikan bagaimana perubahan dari pola tidur kamu? Bagaimana kualitas tidur kamu, bisa jadi tanda alami burn out. Perhatikan sinyal yang dikirim tubuh kamu dan selalu utamakan tidur yang berkualitas.

4. Menurunnya produktivitas

ilustrasi karyawan kelelahan bekerja (pexels.com/Tiger Lily)

Pernahkah kamu merasa seperti sedang berlari di atas roda hamster? Sudah bekerja selama berjam-jam tetapi tidak menyelesaikan banyak hal. Itu merupakan tanda halus lainnya dari burn out yang sebaiknya tidak kamu abaikan. Ketika kamu alami burn out, kemampuan kamu untuk fokus dan menjadi produktif itu dapat terpukul. Kamu mungkin mendapati diri kamu menghabiskan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tugas-tugas yang biasanya kamu kerjakan. Di sisi lain, tugas kamu  terus bertambah, padahal masih banyak tugas lain yang belum diselesaikan.

Penurunan produktivitas kerja ini tidak hanya membuat frustasi, tetapi memicu siklus kelelahan. Kamu seperti bekerja lebih keras untuk mendapatkan kompensasi, mengakibatkan stres dan kelelahan, selanjutnya berdampak pada produktivitas kamu. Ketika kamu merasa terjebak dalam siklus ini maka inilah saatnya untuk mengambil langkah mundur. Evaluasi beban kerja dan tingkat stres kamu, tidak apa-apa meminta bantuan atau beristirahat saat kamu membutuhkannya.

5. Merasa berjarak

ilustrasi karyawan kelelahan bekerja (pexels.com/Yan Krukau)

Tanda lain dari burn out yang sangat halus adalah saat kamu merasa berjarak atau terpisah dari kehidupan kamu, pekerjaan kamu, dan orang-orang di sekitar kamu. Ini seperti saat kamu melihat kehidupan kamu terungkap dari kejauhan, tetapi kamu tidak benar-benar terlibat. Kamu mungkin merasa tidak terlibat selama percakapan, bisa juga menjadi kehilangan minat pada hal-hal yang dahulu kamu sukai. Merasa terpisah bisa menjadi pengalaman yang sepi, namun ingat kamu tidak sendirian.

Jika kamu menemukan gejala ini pada diri, hubungilah seseorang yang kamu percayai, jangan mengisolasi diri sendiri. Memiliki koneksi dan pemahaman bisa mengatasi perasaan tidak terikat yang diakibatkan oleh burn out. Sebenarnya, ada banyak orang yang sudah menunggumu untuk pulang di tempat sebenarnya kamu berada. Jadi, jangan ragu untuk meminta pertolongan dan membuka diri terhadap orang-orang yang kamu percaya selalu berada di sisimu.

Setiap pribadi memiliki pemahaman unik tersendiri dalam mengenali gejala burn out yang dimiliki, faktor pemicunya bisa berbeda-beda. Memahami gejala-gejala burn out seperti di atas dapat menjadi cara kamu untuk menilai kembali apa yang seharusnya menjadi prioritas, batasan, dan praktik perawatan diri. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri mengakui jika merupakan sindrom yang berasal dari stres kronis di pekerjaan. Mengenali gejalanya, bisa untuk menumbuhkan kesadaran diri, mengakui perasaan diri, dan segera ambil tindakan sebelum meningkat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us