Idul Adha merupakan salah satu hari besar dalam Islam yang identik dengan ibadah kurban dan pelaksanaan salat di pagi hari. Namun, masih banyak umat Muslim yang bertanya-tanya, apa hukum salat Idul Adha?
Pertanyaan ini penting karena berkaitan dengan kewajiban seorang Muslim dalam beribadah. Ini dia pembahasan secara ringkas hukum salat Idul Adha agar umat Muslim bisa lebih memahami kedudukan ibadah ini.
Idul Adha sendiri berasal dari kata id yaitu 'kembali'. Sedangkan Adha artinya adalah berkurban. Salat Idul Adha biasanya dilangsungkan pada tanggal 10 Dzulhijjah. Salat Idul Adha dilaksanakan dalam dua rakaat.
Tentunya, salat Idul Adha memiliki perbedaan dengan salat 5 waktu. Salat Idul Adha ditandai dengan pelaksanaan 2 rakaat yang dilakukan secara berjamaah. Selain itu, disertai juga dengan khutbah yang disampaikan oleh imam atau khatib setelah selesai salat.
Melansir MUI, hukum salat Idul Adha adalah sunah muakkad. Artinya, salat ini bersifat sunah, namun sangat dianjurkan bagi umat Muslim yang telah baligh. Ada pun hadis yang mendasari hukum ini adalah,
Dari Ummu ‘Athiyyah, " Nabi SAW memerintahkan kepada kami pada saat salat ‘id (Idul Fitri ataupun Idul Adha) agar mengeluarkan para gadis (yang baru beranjak dewasa) dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haid. Namun beliau memerintahkan pada wanita yang sedang haid untuk menjauhi tempat salat," (HR. Muslim).
Masih dari situs MUI, disebutkan bahwa salat Idul Adha hendaknya dilangsungkan secara berjamaah (di masjid atau tanah lapang). Namun, jika memiliki uzur tertentu, maka tidak masalah jika melaksanakannya sendiri di rumah.
Demikian penjelasan dari hukum salat Idul Adha. Semoga bisa menambah informasi untuk kamu, ya!