Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

50 Ide Ucapan Terima Kasih untuk Guru yang Mau Pensiun, Menyentuh

ilustrasi guru (pexels.com/Katerina Holmes)
ilustrasi guru (pexels.com/Katerina Holmes)

Pensiun bukanlah akhir dari perjalanan seorang guru, melainkan awal dari babak baru yang penuh makna dan ketenangan. Seorang guru bukan hanya pengajar, tetapi juga pembimbing, panutan, dan sosok yang menanamkan nilai kehidupan di hati para muridnya.

Saat tiba waktunya melepas masa tugas, ucapan terima kasih menjadi cara sederhana untuk mengenang setiap jasa dan dedikasi yang telah diberikan. IDN Times punya 50 ide ucapan terima kasih yang bisa disampaikan kepada guru yang akan memasuki masa pensiun, mulai dari yang formal, menyentuh hati, lucu, hingga yang puitis dan personal. Yuk, simak!

1. Ucapan formal

ilustrasi guru (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi guru (pexels.com/Yan Krukau)
  1. Terima kasih atas dedikasi dan pengabdian Bapak/Ibu selama ini. Jasamu akan selalu kami kenang.
  2. Bapak/Ibu telah menorehkan sejarah indah dalam dunia pendidikan. Selamat menikmati masa pensiun.
  3. Terima kasih atas ilmu, kesabaran, dan ketulusan yang telah Bapak/Ibu berikan selama ini.
  4. Semoga masa pensiun menjadi waktu yang penuh kebahagiaan dan ketenangan bagi Bapak/Ibu.
  5. Selama puluhan tahun, Bapak/Ibu telah menjadi inspirasi bagi banyak generasi. Terima kasih atas segalanya.
  6. Pengabdian Bapak/Ibu akan selalu menjadi teladan bagi kami semua. Terima kasih, Guru terbaik kami.
  7. Terima kasih atas setiap pelajaran berharga yang telah membentuk karakter kami hingga hari ini.
  8. Selamat pensiun, Bapak/Ibu. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan dan ketulusan hati Anda.
  9. Kami bangga pernah menjadi bagian dari perjalanan panjang Bapak/Ibu sebagai pendidik.
  10. Ilmu dan nasihat Bapak/Ibu akan tetap hidup di hati setiap murid yang pernah Anda bimbing.

2. Ucapan hangat

ilustrasi guru (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi guru (pexels.com/RDNE Stock project)
  1. Terima kasih sudah menjadi guru sekaligus orang tua kedua bagi kami di sekolah.
  2. Kami akan selalu mengingat senyum, nasihat, dan perhatian tulus dari Bapak/Ibu.
  3. Tak terasa waktu berlalu, kini saatnya Bapak/Ibu beristirahat setelah perjuangan panjang yang luar biasa.
  4. Terima kasih telah menanamkan bukan hanya ilmu, tapi juga nilai kehidupan yang berharga.
  5. Doa terbaik kami panjatkan agar masa pensiun Bapak/Ibu penuh kedamaian dan cinta keluarga.
  6. Kami tidak akan pernah lupa cara Bapak/Ibu membuat kami percaya bahwa kami bisa.
  7. Anda bukan hanya mengajar, tetapi juga membimbing dengan hati. Terima kasih banyak.
  8. Selamat beristirahat dari rutinitas mengajar, tapi kenangan tentang Anda akan abadi di hati kami.
  9. Bapak/Ibu telah meninggalkan jejak yang indah di setiap langkah kami.
  10. Kami sangat beruntung pernah diajar oleh guru sebaik dan setulus Anda.

3. Ucapan santai dan lucu

ilustrasi guru (pexels.com/Diva Plavalaguna)
ilustrasi guru (pexels.com/Diva Plavalaguna)
  1. Akhirnya Bapak/Ibu bisa bebas dari PR dan ujian harian—sekarang saatnya menikmati “libur panjang”!
  2. Selamat pensiun, semoga tetap semangat meski murid-muridnya sudah tak bisa lagi dimarahi tiap pagi!
  3. Semoga setelah pensiun, Bapak/Ibu tak lagi bermimpi tentang nilai rapor atau absen siswa!
  4. Pensiun bukan berarti berhenti menginspirasi, hanya saja kini inspirasinya bisa sambil rebahan!
  5. Sekarang Bapak/Ibu bisa menikmati kopi tanpa harus buru-buru ke sekolah setiap pagi!
  6. Terima kasih sudah mendidik kami dengan sabar—meskipun kadang kami bikin pusing.
  7. Pensiun bukan akhir, tapi awal dari “tugas baru”: menikmati hidup tanpa bel tanda masuk!
  8. Selamat menikmati masa pensiun, semoga lebih sering tersenyum daripada menilai ujian.
  9. Terima kasih, Bapak/Ibu! Kini Anda bebas dari tugas piket dan absen murid!
  10. Anda mungkin berhenti mengajar, tapi tetap guru paling keren yang pernah kami punya!

4. Ucapan puitis

ilustrasi guru (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi guru (pexels.com/Kampus Production)
  1. Dalam setiap huruf yang kau ajarkan, ada cinta dan pengabdian yang tak ternilai.
  2. Langkahmu meninggalkan jejak, bukan di lantai sekolah, tapi di hati kami semua.
  3. Waktu boleh berlalu, tapi jasa dan kasihmu akan abadi selamanya.
  4. Guru adalah pelita yang tak pernah padam, bahkan setelah pensiun sekalipun.
  5. Setiap ilmu yang kau tanamkan akan terus tumbuh dalam hidup kami.
  6. Terima kasih telah menjadi cahaya bagi kami di masa gelap pencarian arah.
  7. Selamat beristirahat, Bapak/Ibu Guru. Kini saatnya menikmati hasil dari setiap benih ilmu yang telah kau tanam.
  8. Namamu akan selalu kami sebut dengan rasa hormat dan rindu.
  9. Engkau bukan hanya mengajar, tapi juga membentuk jiwa dan masa depan kami.
  10. Selamat menapaki babak baru kehidupan yang damai, setelah sekian lama mencerdaskan bangsa

5. Ucapan dari murid untuk guru

Ilustrasi guru (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi guru (pexels.com/Andrea Piacquadio)
  1. Terima kasih, Bapak/Ibu, sudah sabar menghadapi kami yang sering bandel tapi sayangmu sepenuh hati.
  2. Saya tidak akan lupa bagaimana Bapak/Ibu membuat pelajaran terasa hidup dan menyenangkan.
  3. Guru terbaik bukan yang paling pintar, tapi yang paling tulus, seperti Bapak/Ibu
  4. Terima kasih sudah mempercayai kami bahkan ketika kami meragukan diri sendiri.
  5. Bapak/Ibu telah mengubah cara pandang saya terhadap dunia. Terima kasih atas setiap inspirasinya.
  6. Kami akan selalu membawa ilmu dan nasihat Bapak/Ibu ke mana pun kami pergi.
  7. Terima kasih sudah mengajari kami arti kerja keras dan kejujuran.
  8. Masa pensiun tiba, tapi bagi kami, Bapak/Ibu akan selalu menjadi guru terbaik sepanjang masa.
  9. Bapak/Ibu guru bukan hanya mengajar dengan kata, tapi juga dengan teladan hidup.
  10. Selamat pensiun, Pak/Bu. Semoga kebahagiaan selalu menyertai langkahmu ke mana pun pergi.

Guru adalah sosok yang tidak pernah benar-benar “pensiun.” Meskipun langkah mereka meninggalkan ruang kelas, nilai-nilai, semangat, dan ilmu yang telah mereka tanam akan terus hidup di setiap murid yang pernah mereka bimbing.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us

Latest in Life

See More

8 Tips biar Gak Kalap saat Mengisi Rumah, Cegah Tabungan Ludes

08 Okt 2025, 15:18 WIBLife