Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jarang Terekspos, 6 Tradisi Suku Dayak yang Menarik dan Unik

backpackerjakarta.com
backpackerjakarta.com

Kalian pastinya sudah tak asing lagi dengan Suku Dayak. Suku yang mendiami Pulau Kalimantan ini juga dikenal dengan keramahannya. Suku Dayak sendiri memiliki beberapa rumpun, seperti Dayak Ngaju, Dayak Apo Kayan, Dayak Iban/Laut, Dayak Klemantan/Darat, Dayak Murut, Dayak Punan, dan Dayak Ot Danum. 

Tak banyak orang tahu bahwa ternyata suku ini juga memiliki beragam kebudayaan dan tradisi yang jarang terekspos ke publik. Berikut enam tradisi Suku Dayak yang wajib kamu ketahui.

1. Tradisi Kuping Panjang

indonesiakaya.com
indonesiakaya.com

Suku Dayak memiliki sebuah tradisi yang dapat dikatakan cukup unik, yaitu memanjangkan telinga mereka. Bagi para perempuan dayak di Kalimantan Timur, semakin panjang kupingnya, maka dirinya akan semakin cantik. Selain itu, ada juga yang menyebutkan tradisi ini digunakan untuk menunjukkan status bangsawan atau melatih kesabaran.

Biasanya Suku Dayak menggunakan logam sebagai pemberat yang dipasang di bawah telinga. Bagi kaum laki-laki, mereka tidak boleh memanjangkan telinga di bawah bahu. Sedangkan bagi para perempuan, mereka boleh memanjangkan telinganya hingga sebatas dada.

2. Tato Dayak

inibaru.id
inibaru.id

Bagi masyarakat Suku Dayak, tato merupakan simbol dari berbagai hal seperti kekuatan, hubungan dengan tuhan, perjalanan kehidupan, dan masih banyak lagi. Tak heran jika masyarakat Suku Dayak memiliki tradisi untuk melukiskan tato di tubuh mereka. Tradisi ini tak hanya dilakukan oleh kaum laki-laki saja, melainkan juga oleh kaum perempuan.

Setiap tato pastinya memiliki makna tersendiri. Untuk laki-laki, jika orang tersebut memiliki tato bunga terong, maka orang tersebut sudah memasuki tahap dewasa. Sedangkan untuk perempuan, tato yang menandakan kedewasaan seseorang ialah tato Tedak Kassa yang diletakkan di kaki.

3. Tradisi Ngayau

phinemo.com
phinemo.com

Tradisi ini dapat dikatakan cukup ekstrem. Hal ini dikarenakan tradisi ini merupakan tradisi berburu kepala musuh. Tak semua suku Dayak melaksanakan tradisi ini karena Ngayau dilakukan oleh Suku Dayak Ngaju, Iban, dan Kenyah.

Pada tahun 1874, kepala suku Dayak Kahayan mengumpulkan para kepala suku rumpun lain dan menyepakati hasil musyawarah Tumbang Anoi yang isinya larangan untuk melakukan Ngayau karena dapat menimbulkan perselisihan antar suku dayak. Meskipun begitu, tradisi ini sempat menggegerkan masyarakat Indonesia pada saat Konflik Sampit pada tahun 2001 antara Suku Dayak dan Suku Madura di Kota Sampit.

4. Tiwah

backpackerjakarta.com
backpackerjakarta.com

Tradisi Tiwah merupakan upacara pemakaman yang dilakukan oleh masyarakat Suku Dayak Ngaju yang mana para kerabat yang meninggal akan dibakar tulang-belulangnya. Menurut kepercayaan Kaharingan yang merupakan kepercayaan masyarakat pada zaman dahulu, tradisi ini dapat mengantarkan arwah orang yang meninggal tersebut menuju dunia akhirat yang biasa disebut Lewu Tatau

Tradisi Tiwah biasanya diikuti dengan para keluarga yang bernyanyi sambil menari mengelilingi sang jenazah. Perlu diingat, tidak semua tulang jenazah dibakar karena tradisi ini hanya bersifat simbolis.

5. Manajah Antang

folksofdayak.wordpress.com
folksofdayak.wordpress.com

Manajah Antang merupakan sebuah ritual untuk mencari keberadaan musuh pada saat berperang. Menurut cerita masyarakat, ritual ini akan memanggil roh para leluhur melalui burung Antang yang mana dapat memberitahukan lokasi atau tempat para musuh berada. Selain untuk berperang, tradisi ini juga dapat membantu untuk mencari petunjuk lain.

6. Mantat Tu' Mate

adira.co.id
adira.co.id

Upacara Mantat Tu' Mate merupakan sebuah tradisi mengantarkan orang yang baru saja meninggal. Uniknya, upacara ini berlangsung selama 7 hari dengan konten acara iring-irigna musik dan tarian tradisional. Setelah upacara selesai, barulah jenazah tersebut akan dimakamkan. 

Nah, itu dia enam tradisi adat masyarakat Suku Dayak yang wajib kamu ketahui. Walaupun sebagian tradisi tersebut cukup ekstrem bagi masyarakat umum, patut diakui bahwa tradisi-tradisi tersebut menarik dan unik. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Arifina Budi A.
EditorArifina Budi A.
Follow Us