5 Jenis Bullying yang Wajib Kamu Tahu, dari Fisik sampai Psikis!

Jenis bully pertama ini dilakukan dengan penyalahgunaan verbal atau melalui perkataan. Mulai dari menghina, mengutuk, mengancam, mengejek, sampai labelling korbannya. Jenis bully ini yang sering dinormalisasi oleh masyarakat sebagai candaan. Kenyataannya pembulian secara verbal juga dapat berakibat buruk untuk psikologis korbannya.

Pembulian yang kedua dilakukan perusakan property atau barang-barang milik korbannya. Bisa juga dilakukan dengan mengambil, merampas, dan membuang barang korban. Jika terjadi sekali terjadi mungkin masih bisa diatasi oleh korban. Namun jika berkelanjutan hal ini juga termasuk ke dalam hal kriminal yang mengakibatkan korban mengalami kerugian secara material.

Bully ini menyebabkan tertekannya psikis korban. Dari contoh kecil dengan menolak seseorang bergabung dalam kelompok atau menyebarkan gosip tidak benar tentang orang lain termasuk ke dalam pembulian psikis.

Tidak segan-segan pelaku bully ini dapat melakukan intimidasi juga ancaman baik secara langusng maupun melalui media. Dampak akhirnya dapat mengancam kesehatan mental sang korban seperti berakibat trauma, depresi, anxiety, hingga suicide.

Menyakiti seseorang secara fisik termasuk bentuk bullying yang sudah sangat berbahaya. Contohnya dengan memukul, menampar, menendang, juga memaksa korbannya melakukan sesuatu. Bullying jenis ini dapat secara langsung menyebabkan seseorang terluka bahkan terancamnya nyawa seseorang.

Bullying juga dapat dilakukan dengan pelecehan seksual kepada korbannya. Pelecehan seksual tersebut dapat terjadi dengan mengatai korban (sexualize) bahkan memaksa korban melakukan sesuatu secara seksual. Korban dapat terancam fisiknya bahkan psikologisnya akibat bentuk pembulian ini.

Ternyata banyak sekali bentuk pembulian, mulai dari yang terlihat lumrah sampai yang dapat mengancam nyawa. Wah kita harus lebih hati-hati, bukan? Maka dari itu, kita harus lebih aware terhadap sekitar kita. Jangan sampai seseorang di sekitar kita menjadi korban. Apalagi kita yang menjadi pelaku pembulian. Yuk, sama-sama lebih peduli.