Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Kebiasaan Buruk yang Harus Dihentikan Saat Berbicara

imdb.com

Komunikasi adalah kegiatan yang tidak bisa lepas dari kehidupan. Langgeng atau hancurnya suatu hubungan apapun tergantung bagaimana cara dalam berkomunikasi. Namun, tanpa disadari kebiasaan alami mau baik atau buruk bisa timbul secara tak disadari jika asyik dalam mengobrol.

Nah, apa saja ya kebiasaan buruk pada saat berbicara dengan orang lain yang harus dihentikan? Simak, yuk!

1.Memotong pembicaraan orang

hancinema.net

Ini terjadi pada semua orang yang suka mengobrol. Misalnya, si A berbicara, belum selesai cerita tiba-tiba si B memotong pembicaraan. Kebayang gak gimana perasaan si A? Sementara si B merasa biasa-biasa saja. Padahal, memotong pembicaraan itu bisa mengungkapkan bahwa kurangnya minat atau rasa hormat kepada yang berbicara. Selain itu, mengecewakan si pembicara berbagi ceritanya.

Jadi, selalu biarkan orang lain berbicara terlebih dahulu. Namun, jika merasa kurang tertarik, bisa ungkapkan dengan sopan tanpa menyakiti yang berbicara.

2.Menggunakan sarkasme berlebihan

Pexels/rawpixel.com

Sarkasme dalam sebagian percakapan sepertinya sudah menjadi trending saat ini. Komentar semau hati tanpa memikirkan perasaan orang lain. Boleh saja, namun perhatikan dulu lawan bicaranya siapa. Bisa jadi boomerang jika lawan bicara adalah orang yang belum kenal sama sekali.

Cara amannya berkata baik atau diam. Selain itu, penting untuk menghormati batasan dan sensitivitas orang lain.

3.Berbicara tentang diri sendiri

Pixabay/jamesoladujoye

Membicarakan diri sendiri dengan tegas saat berbicara dengan orang lain membuat terlihat narsis dan tidak memedulikan orang lain serta perasaan mereka. Padahal mereka juga ingin berbicara juga. Memonopoli percakapan adalah perilaku yang menjengkelkan dan membosankan. Milikilah keseimbangan yang baik selama percakapan.

4. Sambil bermain smartphone

Pixabay/rawpixel

Ini sudah umum terjadi di era digital. Lagi berbicara dengan orang yang berada di dekatnya tetapi mata ke layar smartphone. Tidak sopan namanya. Apalagi sama orang tua.

5.Bersikeras memenangkan pendapat

Pixabay/Free-Photos

Jika percakapan berubah menjadi lebih banyak perdebatan, jangan khawatir tentang menjadi "benar". Bersikeras memenangkan argumen tidak berarti memenangkan pertarungan karena perilaku semacam ini tidak sopan.

Yang penting bukan tentang benar atau salah, tetapi memahami dari mana satu sama lain berasal dan kemampuan berempati satu sama lain tanpa penilaian.

6. Berubah jadi gosip

Pixabay/rawpixel

Gosip saat ini menjadi trending juga berkat media sosial. Awalnya bicara yang penting lalu menyerempet hal-hal yang tidak penting. Selalu ada saja bahan tambahan untuk mengaitkan topik yang dibicarakan.

7. Selalu menyelidik dengan berbagai pertanyaan

Pixabay/rawpixel

Mungkin karena sudah akrab, hal-hal pribadi pun dijadikan bahan pertanyaan. Namun, biarpun akrab, ini sangat tidak dianjurkan dalam melakukan percakapan. Kesannya, ingin tahu urusan kehidupan orang. Tipe orang beda-beda dalam menanggapi pertanyaan pribadi. Untuk amannya, jaga semua topik percakapan tetap netral.

8. Tidak pandai membaca situasi

Pixabay/rawpixel

Maksudnya, tidak bisa memperhatikan siapa yang dijadikan lawan bicara. Topik, nada bicara dan intonasi suara harus diperhatikan. Jika tidak, siapa tahu ada yang tidak berkenan. 

Nah, itu tadi ada delapan etika buruk yang harus diperbaiki saat ini juga. Pada akhirnya, etika percakapan berasal dari rasa hormat dan pertimbangan terhadap orang lain. Tiap-tiap orang juga berbeda dalam merespons. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us