#MahaKaryaAyahIbu: Setitik Ungkapan Hati dari Gadis Kecilmu
Artikel ini merupakan karya tulis peserta kompetisi storyline "Mahakarya untuk Ayah dan Ibu" yang diselenggarakan oleh IDNtimes dan Semen Gresik.
Untuk Ayah dan Ibu Tercinta....
Inilah sebuah ungkapan hati dari gadis kecil yang sangat kalian sayangi. Gadis kecil yang dulu sering kalian timang, gadis kecil yang dulu sering menangis di pelukan kalian, gadis kecil yang selama tumbuh kembangnya selalu merepotkan kalian.
Ayah dan Ibu, gadis kecil itu kini telah dewasa...
Gadis kecil itu kini sudah semakin bertumbuh dewasa. Kini gadis kecil kalian sudah menjadi remaja yang kian bertumbuh besar.
Ayah, terimakasih atas segala pengorbananmu.
Tak terasa waktu cepat berlalu, entah sudah berapa banyak peluh dan air mata yang sudah kau keluarkan demi membesarkan gadis kecilmu ini. Gadis yang kau harapkan dapat membanggakanmu kelak.
Ayah, kau tak pernah mengeluh sedikitpun dalam pekerjaanmu. Panasnya matahari dan dinginnya air hujan yang menempa tubuhmu saat kau bekerja tak kau pedulikan. Semangat dan keyakinanmu sangat kokoh dan tak tertandingi.
Ayah, kau begitu bangga saat gadis kecilmu memasuki perkuliahan untuk pertama kalinya, karena bagimu yang hanya berpenghasilan seadanya dan tidak tetap, menguliahkan anakmu merupakan sesuatu yang luar biasa. Namun semangat dan tekad yang gadismu tunjukkan membuatmu yakin untuk mengkuliahkannya walau kau harus tertatih dan berusaha lebih keras dari sebelumnya agar jangan sampai gadismu putus di tengah jalan.
Ayah, gadismu saat ini belum dapat membalas semua kebaikanmu dan tidak akan pernah bisa. Namun ayah, biarkanlah gadis kecilmu ini membalas kebaikanmu dengan prestasi yang mampu diraihnya yang diharap dapat memberikan setitik kebahagiaan walaupun tak sepadan dengan kebaikan yang sudah kau berikan.
Ayah, izinkanlah gadis kecilmu ini memberikanmu kebahagiaan dan rasa nyaman di hari tuamu. Cukup sudah rasanya melihatmu ditengah fisik rentamu bekerja keras demi kebahagiaan keluargamu. Sakitmu tak kau hiraukan demi memberikan kebutuhan gadis kecilmu.
Ibu, kau adalah wanita setengah dewi surgawi.
Kau adalah sosok yang paling berarti. Sembilan bulan gadis ini berada di dalam rahimmu. Sejak gadis ini dititipkan oleh Tuhan melalui rahimmu, kau sudah sangat kesusahan. Rasa mual, tidak berdaya dan segala macam rasa tak enak kau tahan demi gadismu ini. Kau selalu menunjukkan kebahagianmu dan menikmati semua proses itu tanpa pernah mengeluh sedikitpun.
Tahukah engkau bahwa gadis ini merasa sangat beruntung dapat dilahirkan dari rahimmu. Ya ibu, gadis ini sangat bangga padamu. Walaupun kau hanya ibu rumah tangga biasa dan berpendidikan seadanya, namun kau sangat mengerti akan cara membesarkan gadismu ini agar kelak dapat menjadi cahaya di kelamnya kehidupan yang sudah ayah dan ibu rasakan..
Walaupun kau hanya seorang wanita biasa, namun kekuatanmu dalam mengatur keluarga kecilmu membuat mereka tak pernah merasa kekurangan apapun. Kau sanggup menahan pahitnya kehidupan tanpa membebani ayah dan selalu bersyukur akan apa yang sudah ayah dapatkan. Kau tak pernah mengeluh, tak pernah sedikitpun terlihat butir air mata jatuh dari mata indahmu.
Kau mengajarkan gadismu agar tidak manja dan menyerah begitu saja pada kehidupan yang keras. Masa kecil gadismu kau isi dengan ilmu yang menjadikan gadismu berprestasi dan dapat membanggakan dirimu dan ayah.
Ayah dan Ibu, kata terimakasih saja tak kan cukup....
Ayah dan ibu tercinta, kata terimakasih saja tak kan pernah cukup untuk membalas semua jasa – jasamu. Kau membekali gadis kecil ini dengan ilmu dan tata krama yang baik sehingga dimanapun gadis ini berada, tidak akan ada masalah yang berat terkait tingkah lakunya. Kau ajarkan gadis kecil ini untuk membedakan mana yang baik dan buruk serta bagaimana seharusnya bersikap terhadap orang lain. Kau pahat gadis ini dengan ilmu agar kelak dapat memberikan mahakarya terbaik bagimu.
Ayah dan Ibu....
Walaupun terimakasih saja tak kan cukup, izinkanlah gadismu mengucapkannya. Rasa terimakasih yang tulus dari hati yang terdalam atas cinta dan kasih sayang serta pelajaran hidup yang telah kalian berikan dan semoga kelak gadismu akan memberikan kebahagiaan di hari tuamu.
Kompetisi Menulis Storyline "Mahakarya Ayah Ibu"
