Mahasiswa Tingkat Akhir Sering Overthinking karena 5 Hal Ini, Relate?

Banyak orang berkata bahwa kebahagiaan seorang mahasiswa ada di dua fase, yaitu ketika pertama kali diterima masuk di kampus pilihan dan ketika wisuda. Padahal, untuk bisa lulus, mahasiswa perlu menjalani banyak fase yang membutuhkan perjuangan.
Fase penuh intrik yang dialami mahasiswa adalah ketika mereka masuk semester akhir. Bagaimana tidak, di fase ini mahasiswa tingkat akhir dituntut untuk segera lulus dengan hasil yang baik sekaligus harus memikirkan kehidupan pasca kuliah.
Karena banyak hal yang harus dipikirkan, mahasiswa tingkat akhir pun akhirnya sering mengalami overthinking alias memikirkan sesuatu secara berlebihan hingga menimbulkan kekhawatiran. Berikut ini adalah lima hal yang bisa membuat mahasiswa overthinking. Apakah kamu relate?
1. Skripsi yang tak kunjung selesai

Karena menjadi penentu kelulusan, tak jarang skripsi menjadi momok yang menakutkan bagi mahasiswa. Kelancaran mengerjakan skripsi dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti kesiapan mahasiswa dalam melakukan penelitian, padatnya aktivitas dosen pembimbing, dan masalah administrasi. Selain itu, alasan lain yang bisa membuat skripsi tak kunjung selesai adalah karena mahasiswa malas untuk menulis. Akibatnya skripsi tidak mengalami peningkatan.
Agar skripsi bisa cepat selesai, kamu harus pintar-pintar menyusun target. Disisa semester ini, manfaatkan waktumu untuk benar-benar fokus pada skripsi. Sehingga impian lulus tepat waktu dapat tercapai.
2. Tuntutan untuk segera punya pasangan

Siapa di sini yang sering ditanya “Sudah punya pacar belum?” sama keluarga?. Untuk yang sudah punya pasangan, pasti langsung bisa jawabnya, ya. Namun, bagaimana dengan yang single atau jomblo? Gak jarang mereka mendapat tuntutan untuk segera memiliki pasangan, karena di usia-usia ini, mahasiswa tingkat akhir dirasa sudah siap untuk menjalin hubungan yang serius.
Bagi kamu yang punya alasan kuat mengapa masih betah sendiri, coba saja utarakan alasanmu. Jangan baper dengan segala jawaban yang akan kamu terima. Karena tidak baik juga jika terlalu buru-buru dalam mencari pasangan.
3. Tujuan hidup setelah lulus kuliah

Setelah lulus nanti apa yang akan kamu lakukan? Lanjut kuliah di luar negeri, atau segera bekerja? Pertanyaan-pertanyaan sejenis ini sering sekali jadi pikiran mahasiswa tingkat akhir.
Mereka galau dengan beragam pilihan yang harus mereka pilih sebelum lulus. Namun gak ada salahnya untuk mengikuti passion dan meminta saran dari keluarga mengenai rencana ke depannya.
4. Persaingan masuk dunia kerja

Bagi mahasiswa yang mantap memilih untuk bekerja setelah lulus kuliah, bayang-bayang tentang sulitnya melamar kerja pun sering terbesit. Mereka akan segera bersaing dengan ribuan pelamar lain demi mendapatkan pekerjaan.
Oleh karena itu, sebelum resmi menyandang status fresh graduate, persiapkan dirimu sebaik mungkin. Perbanyak pengalaman dan tingkatkan skill dari kegiatan-kegiatan seperti pelatihan dan magang. Dua hal ini bisa menjadi nilai lebih ketika kamu melamar pekerjaan.
5. Kesuksesan teman kuliah

Kamu bisa melihat banyak sekali kemungkinan yang terjadi setelah kamu dan teman-teman seangkatan lulus kuliah. Ada yang bisa langsung diterima kerja, membuka usaha, menikah muda, dan masih banyak lagi.
Alih-alih iri dengan pencapaian mereka, kamu sebaiknya harus lebih banyak bersyukur dan fokus untuk upgrade kemampuan diri. Yakinlah bahwa tiap orang memiliki porsi rezekinya masing-masing.
Mahasiswa tingkat akhir memang rentan mengalami overthinking karena banyak hal yang mereka pikirkan. Sehingga, jika saat ini kamu sedang berada di semester akhir, yuk, semangat!
Jangan terus-terusan berfikiran negatif pada sesuatu yang belum tentu terjadi. Tugasmu saat ini adalah berusaha melakukan yang terbaik demi masa depanmu sendiri.