Makna Pohon Angpau Imlek, Ciri Khas Perayaan Tahun Baru China!

Pohon angpau Imlek bukan hanya sekadar ornamen dekoratif saat perayaan Tahun Baru China. Lebih dari itu, tradisi ini juga memiliki makna yang mendalam. Biasanya, pohon ini akan dihadirkan selama 14 hari perayaan Imlek. Dalam kepercayaan Tionghoa, pohon angpau diyakini sebagai suatu simbol keberuntungan.

Angpau-angpau tersebut biasanya diberikan oleh orang yang sudah menikah atau orang yang lebih tua, seperti tetua dalam keluarga. Sementara itu, anak-anak dinobatkan sebagai penerima yang gak boleh memberikan angpau.

Adanya pohon angpau dalam sebuah rumah bukan hanya sebagai simbol dengan harapan akan adanya keberuntungan. Pohon ini juga sebagai sarana pembelajaran di mana dalam hidup sudah semestinya saling peduli dan berbagi terhadap sesama dan saling membantu satu sama lain.

Pohon yang digunakan biasanya adalah pohon Meihua atau pohon bunga plum. Tumbuhan ini memiliki makna budaya yang kenal bagi masyarakat Tionghoa. Dengan bunga warna pink dan angpau-angpau merah, menjadikan pohon ini mampu ciptakan suasana yang penuh semangat dan kegembiraan dalam menyambut awal tahun baru.

Pohon meihua tumbuh subur di musim dingin. Hal ini dianggap sebagai simbol ketahanan dan kekuatan. Masyarakat Tionghoa melihat pohon ini sebagai perwujudan semangat untuk tetap kuat dan mekar di tengah tantangan hidup.

Selanjutnya, mengenai jumlah nominal angpau dalam pohon Imlek. Biasanya untuk besarannya bebas dan gak ada ketentuan khusus. Namun, sebaiknya hindari angka 4, sebab dalam kepercayaan Tionghoa angka ini dikaitkan dengan kematian atau keburukan.

Sementara itu, untuk angka yang melambangkan kebahagiaan digambarkan dengan angka 8. Kendati demikian, untuk besaran nominal angpau dikembalikan lagi kepada keinginan sang pemberi.

Demikianlah penjelasan seputar pohon angpau Imlek dan maknanya. Semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan kamu, ya!