Manfaat Hobi Baca Buku untuk Ibu, Resolusi Tahun Baru?

Studi yang dilakukan Canfield, dkk untuk jurnal Developmental Psychology berjudul 'Beyond Language: Impacts of Shared Reading on Parenting Stress and Early Parent-Child Relational Health' menemukan bahwa momen membaca bersama antara orangtua dan anak mampu menciptakan hubungan yang sehat di rumah. Tak cukup di situ, dalam publikasi mereka soal benefit membaca untuk keperluan rekreasional, Kementerian Pendidikan Inggris juga mengutip beberapa studi yang menemukan bahwa orangtua punya peran penting dalam mempengaruhi minat baca anak di masa depan.

Ini sejalan dengan riset yang dilakukan Jiménez-Pérez, dkk pada 420 mahasiswa tahun pertama di Andalusia, Spanyol, berjudul 'Influence of Mothers' Habits on Reading Skills and Emotional Intelligence of University Students: Relationships in the Social and Educational Context' dalam jurnal Behavioral Sciences. Menurut temuan mereka, mahasiswa dengan kemampuan membaca tinggi datang dari keluarga dengan ibu yang punya kebiasaan membaca yang baik. Berdasar temuan tersebut, ibu bukan sekedar menularkan kecintaannya pada kegiatan membaca, tetapi juga membantu anak-anaknya menguasai kemampuan yang akan mereka butuhkan di masa depan. 

Selain untuk anak, membaca punya dampak langsung untuk kesehatan mental ibu.  Susan Almarode dari Fakultas Keperawatan Universitas of Virginia melakukan eksperimen pada sejumlah ibu yang rawan mengalami depresi pascamelahirkan. Ia meminta para ibu untuk membacakan buku pada bayi mereka selama 4 minggu dengan durasi 30 menit (tiga kali seminggu).

Hasilnya positif. Sebelum membaca, lebih dari 50 persen responden mencetak skor tinggi indikasi depresi. Setelah intervensi, jumlahnya berkurang jadi hanya 15 persen. Almarode mengumpulkan testimoni dari para ibu yang menyatakan bahwa membaca membantu mereka lebih rileks dan merasa lebih dekat pada anak.

Temuan ini tidak mengejutkan mengingat kini makin banyak buku yang membahas isu motherhood dan womanhood secara umum. Baik dalam format fiksi maupun nonfiksi. Dengan membaca buku, ibu bisa merasa terwakili dan merasa tak sendiri. Ini jelas berpengaruh besar dalam menjaga kewarasan. 

Membaca juga punya peran besar dalam pemberdayaan. Lewat buku, ibu akan terekspos akan perspektif baru dan mendorongnya berpikir kritis. Dengan pengetahuan itu, rasa percaya diri pun akan muncul dan bakal membantu kehidupan sosial ibu. Baik di ranah domestik maupun publik. 

Ibu tak lagi jadi sosok pasif di rumah, tetapi punya kemampuan berpikir, bersuara, dan berdiskusi yang setara dengan anggota keluarga lain. Sama seperti hobi lainnya, membaca juga bisa membantu ibu menemukan komunitas yang satu minat dan pastinya membuka ruang pertemanan yang lebih luas. 

Membaca bisa dilakukan siapa saja. Tidak terbatas untuk keperluan edukasi atau pekerjaan. Membaca untuk keperluan rekreasional juga tetap bermanfaat. Jadi, para ibu, boleh coba masukkan membaca dalam resolusi tahun barumu.