Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mau jadi Pribadi Versi Terbaik? Hati-Hati Kecanduan Ini

ilustrasi pria merenung (pexels.com/Ariel Paredes)

Kadang timbul rasa iri saat melihat orang lain yang tampak banyak sekali prestasi. Tapi, kamu sadar gak sih, bahwa tiap orang juga bisa bersinar, lho. Tentunya di bidang serta strength-nya masing-masing.

Seperti diketahui, setiap orang punya potensi yang besar untuk terus digali. Itulah kenapa menjadi versi terbaik diri sendiri diibaratkan sebuah perjalanan panjang yang gak akan ada hentinya untuk terus ditelusuri.

Sayangnya, perjalanan menjadi the best version bagi diri sendiri ini sering terhambat oleh berbagai kecanduan yang bikin kamu jadi stuck. Beberapa jenis kecanduan berikut ini patut kamu waspadai agar kamu bisa memaksimalkan seluruh potensi diri yang ada.

1. Doomscrolling

ilustrasi scrolling medsos (pexels.com/Karolina Grabowska)

Di antara kamu mungkin pernah atau sering melakukan browsing internet atau scrolling medsos tanpa tujuan. Gak terasa ternyata bisa menghabiskan waktu berjam-jam.

Perilaku yang dikenal dengan istilah doomscrolling ini gak hanya bikin waktumu terbuang sia-sia, tapi juga bisa menimbulkan stres, lho. Dalam hati kecilmu pasti sadar bahwa perilaku tersebut gak baik, dan hal ini bikin dirimu gak happy. Suasana hati yang memburuk akhirnya bikin kamu gak termotivasi untuk melakukan hal produktif.

2. Quitting

ilustrasi quitting (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Coba sesekali dicek wishlist maupun dream goals yang pernah kamu tulis. Apakah banyak yang tidak terpenuhi atau terwujud? Nah, biasanya hal ini disebabkan kecanduan untuk berhenti di tengah jalan.

Memang sih, mencapai apa yang kamu inginkan itu gak mudah. Ada banyak rintangan yang bisa jadi alasan untuk menyerah. Justru di sinilah letak tekadmu diuji, apakah memang benar-benar pengin dan berkomitmen atau sekadar impian di siang bolong.

Kegagalan memang tidak mengenakkan. Tapi, kegagalan tersebut akan mendorongmu untuk terus menguji seberapa limit yang kamu punya. Dari situlah kamu akan menemukan berbagai potensi yang kamu miliki. Jadi, jangan terbiasa menjadi quitter, ya.

3. Procrastination

ilustrasi rebahan sambil lihat HP (pexels.com/Thirdman)

Perilaku menunda-nunda merupakan contoh lain dari jenis kecanduan yang sering jadi penghalang seseorang untuk menjadi versi terbaiknya. Gak heran procrastination sering juga disebut the silent killer of dreams atau pembunuh diam-diam impian seseorang.

Istilah ini mungkin tampak berlebihan, tapi cukup logis. Akibat terbiasa menunda-nunda, pekerjaan yang mestinya sudah selesai akhirnya jadi lewat deadline. Tugas yang harusnya bisa menunjukkan hasil maksimal akhirnya dikerjakan sekadarnya karena mepet waktu. Tanpa sadar, perilaku ini jadi bikin potensimu terus terpendam, lho.

4. Negative self-talk

ilustrasi wanita sedih (pexels.com/JESSICA TICOZZELLI)

Jenis candu selanjutnya yang banyak diderita banyak orang, yaitu jahat ke diri sendiri. Kok bisa? Hal ini ditunjukkan dengan sering sekali berbicara buruk atau negatif terhadap diri sendiri.

Misalnya saja, saat kamu ingin sesuatu tiba-tiba muncul bisikan kalau kamu gak bakal bisa mendapatkannya. Negative self-talk seperti ini yang bikin kamu jadi pesimis dan gampang sekali menyerah, lho.

5. Nunggu sempurna dulu baru mulai

ilustrasi overthinking (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Mungkin kamu sering bertanya-tanya kenapa seseorang yang dulunya tampak ‘kurang’ tapi ternyata bisa lebih sukses dibanding orang lain yang terlihat sangat menjanjikan. Nah, hal ini bisa diakibatkan kebiasaan atau kecanduan untuk nunggu sempurna dulu baru memulai sesuatu.

Banyak orang cuek jauh lebih sukses dibanding overthinker karena berani take action, dan biasanya mereka berprinsip nothing to lose. Daripada menunggu semuanya sempurna atau waktunya tepat, mending coba aja dulu. Justru kondisi ‘kurang’ inilah yang bikin mereka gak takut gagal dan malah menuai keberhasilan.

Setiap orang berhak dan bisa menjadi the best self masing-masing. Asalkan kamu mampu untuk mengatasi berbagai kecanduan tadi, cepat atau lambat pasti hasil yang kamu impikan bisa tercapai. Semangat terus untuk menjadi lebih baik, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
L A L A .
EditorL A L A .
Follow Us