Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Mengapa Generasi Z Haus Akan Hidup yang Purpose-Driven

ilustrasi wanita (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi wanita (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Intinya sih...
  • Generasi Z tumbuh di era krisis dan ketidakpastian, membuat mereka mencari makna hidup yang sebenarnya.
  • Terpapar narasi makna dari media dan sosial, generasi Z lebih tahu mana yang terbaik untuk mereka dan ingin ikut ambil bagian dalam sesuatu yang lebih besar daripada diri mereka sendiri.
  • Generasi Z menolak hidup yang sekadar ikut arus, mempertanyakan norma, mencari otentisitas, dan menghindari hidup yang terasa kosong.

Di tengah era digital yang serba cepat dan penuh distraksi, generasi z tumbuh dengan kesadaran tinggi akan makna hidup. Mereka bukan hanya mencari pekerjaan yang stabil, tetapi juga kehidupan yang selaras dengan nilai dan tujuan pribadi. Fenomena ini menunjukkan bahwa hidup yang purpose-driven yakni hidup yang digerakkan oleh tujuan telah menjadi kebutuhan emosional dan eksistensial bagi banyak anak muda hari ini. Berikut alasan mengapa generasi z haus akan hidup yang purpose driven.

1. Tumbuh di era krisis dan ketidakpastian

ilustrasi wanita (pexels.com/Moose Photos)
ilustrasi wanita (pexels.com/Moose Photos)

Generasi z menyaksikan berbagai krisis sejak kecil, seperti perubahan iklim, pandemi global, hingga ketidakstabilan ekonomi. Ketidakpastian ini membuat mereka berpikir lebih jauh tentang tujuan hidup yang sebenarnya. Akhirnya mereka menemukan bagaimana cara menemukan makna hidup.

Pengalaman ini membentuk perspektif hidup yang berbeda, mereka sadar bahwa waktu terbatas dan dunia rapuh, sehingga hidup harus dijalani dengan arti bukan sekadar rutinitas. Ini yang membuat pemikiran mereka bisa lebih bijak.

2. Terpapar narasi makna dari media dan sosial

ilustrasi media sosial (pexels.com/Lisa Fotios)
ilustrasi media sosial (pexels.com/Lisa Fotios)

Dengan akses luas ke media sosial dan konten global, gen z terbiasa melihat kisah-kisah orang yang mengejar passion, membantu sesama, atau menciptakan dampak positif. Terus-menerus terpapar narasi demikian membuat  mereka melek akan banyak hal. Akibatnya generasi z lebih tahu mana yang terbaik untuk mereka.

Paparan ini menumbuhkan keinginan kuat untuk ikut ambil bagian dalam sesuatu yang lebih besar daripada diri mereka sendiri. Kepedulian menjadi hal yang sangat terlihat dari sekian banyak dampak yang dimiliki gen z oleh paparan media sosial.

3. Menolak hidup yang sekadar ikut arus

ilustrasi kerja (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi kerja (pexels.com/Yan Krukau)

Generasi z sangat anti dengan ketidakjelasan. Mereka sangat membutuhkan hal-hal yang bersifat jelas dan terarah. Generasi ini tidak puas hanya mengikuti jalan hidup yang umum atau diwariskan.

Mereka mempertanyakan norma, mencari otentisitas, dan menghindari hidup yang terasa kosong. Hidup yang purpose-driven memberi mereka kendali atas arah hidup yang sesuai dengan keyakinan pribadi.

 

4. Nilai keberlanjutan dan dampak sosial yang kuat

ilustrasi berbagi (pexels.com/Samuel Peter)
ilustrasi berbagi (pexels.com/Samuel Peter)

Generasi yang memiliki tingkat empati yang tinggi, pasti mereka sangat peduli pada orang lain. Alasan generasi z ini haus akan hidup yang selalu purpose-driven karena nilai keberlanjutan dan dampak sosial yang kuat. Mereka tidak hanya memikirkan dirinya sendiri tapi juga orang lain.

Banyak dari mereka memiliki kepedulian tinggi terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. Mereka ingin bekerja di tempat yang berdampak baik, membeli produk yang etis dan membangun gaya hidup yang selaras dengan nilai keberlanjutan. Tujuan hidup memreka tidak terlepas dari kontribusi dunia yang lebih baik.

5. Kesehatan mental yang terhubung dengan makna hidup

Ilustrasi cewek bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi cewek bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Generasi z sangat memprioritaskan kesehatan mental mereka. Kesehatan mental yang terhubung dengan makna hidup menjadi alasan generasi z selalu ingin hidupnya tertata dan punya tujuan

Memiliki tujuan hidup dapat memperkuat kesehatan mental dan ketahanan psikologis. Generasi z yang menghadapi tekanan akademik, sosial, dan eksistensialis menemukan bahwa hidup yang bermakna membantu mereka merasa lebih terarah, kuat, dan terhubung dengan dunia.

Bagi generasi z, hidup bukan sekadar tentang pencapaian materi atau status sosial. Mereka mendambakan kehidupan yang berarti, selaras dengan nilai, dan memberi dampak nyata. Di balik segala tantangan zaman, kehausan mereka akan hidup yang purpose-driven adalah sinyal bahwa masa depan bisa lebih sadar, penuh empati, dan berkelanjutan. Jika berani mendengarkan dan mendukung arah hidup yang mereka pilih.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us