Mengenal Sunset Anxiety, Fenomena Kecemasan di Penghujung Hari

Gangguan kecemasan (anxiety) menjadi perhatian banyak kalangan saat ini. Adapun jenis dari anxiety juga beragam. Penting untuk memahami jenis-jenis anxiety sebagai bentuk kepedulian dan awareness terhadap isu kesehatan mental yang semakin marak.
Salah satu bentuk gangguan kecemasan yang sedang banyak diperbincangkan yakni sunset anxiety. Penasaran apa itu sunset anxiety, bagaimana bisa terjadi, dan siapa saja yang berpotensi mengalaminya? Yuk, simak pembahasannya di sini!
1. Pengertian sunset anxiety

Sunset anxiety dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai "kecemasan saat senja." Sunset anxiety bukanlah diagnosis klinis, tetapi istilah ini dikaitkan dengan perasaan cemas ketika matahari terbenam di penghujung hari.
Dr. Beena Persaud, psikolog klinis di Cleveland Clinic Akron General, Ohio, menjelaskan bahwa sunset anxiety ditandai oleh gejala yang meningkat saat hari berakhir.
"Kurangnya cahaya alami dapat menyebabkan orang merasa kurang berenergi dan termotivasi, tidak nyaman, khawatir, dan gugup tentang menyelesaikan tugas-tugas. Orang dewasa lebih mungkin merasakan hal ini dibandingkan remaja atau anak-anak, yang mungkin disebabkan oleh rasa tanggung jawab orang dewasa terhadap aktivitas harian," jelasnya dikutip Fox News.
Sunset anxiety juga merupakan bentuk perasaan cemas yang meningkat saat malam mendekat atau bisa terasa seperti kekhawatiran sedih, seolah-olah ada kehilangan. Sunset anxiety dapat membuat orang merasa gelisah, takut, atau khawatir bahwa mereka tidak cukup produktif sepanjang hari.
2. Bagaimana sunset anxiety bisa terjadi?

Kurangnya cahaya alami dapat menyebabkan orang memiliki lebih sedikit energi dan motivasi, yang keduanya dapat memicu perasaan cemas. Ketika hari lebih terang lebih lama, orang merasa memiliki lebih banyak energi dan bahkan lebih banyak harapan.
“Jadi secara alami, kita melihat lebih banyak orang, ketika hari menjadi gelap lebih cepat, merasa seperti mereka memiliki lebih sedikit energi. Dalam cara eksistensial, lebih sedikit waktu," ungkap Psikoterapis Niro Feliciano dikutip dari laman Today.
Perubahan psikologis yang terjadi saat matahari terbenam dapat disebabkan oleh perubahan biologis yang terjadi di tubuh. Perubahan ini dapat memicu pergeseran suasana hati dan meningkatkan rasa lelah, karena ketika hari menjadi gelap lebih awal, tubuh bersiap untuk tidur.
“Karena kita bekerja berdasarkan ritme sirkadian, jam alami tubuh kita, sebenarnya bisa terjadi perubahan hormon. Produksi melatonin kita sensitif terhadap cahaya, dan sinyal di tubuh kita dapat tiba-tiba berubah ketika waktu Daylight Savings terjadi," imbuhnya.
3. Siapa yang lebih rentan mengalami sunset anxiety?

Dr. Gail Saltz, profesor psikiatri di NY Presbyterian Hospital Weill-Cornell School of Medicine, melansir Very Well Health, mengungkapkan, sunset anxiety biasanya memengaruhi orang-orang yang cenderung memiliki sifat cemas, sensitif terhadap perubahan cahaya sirkadian, dan sangat sadar akan emosi mereka.
Orang yang sensitif terhadap cahaya dan memiliki gangguan kecemasan mungkin merasa suasana hati mereka menurun di malam hari seiring matahari terbenam.
"Mungkin kamu mengaitkan akhir hari dengan akhir peluang untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan tetapi belum sempat melakukannya, baik itu terkait pekerjaan, rekreasi, atau hubungan," tambahnya.
Sunset anxiety juga bisa terjadi jika seseorang memiliki beban mental yang berat karena berbagai aktivitas dan tanggung jawab, serta kesulitan menyelesaikannya sebelum malam tiba. Biasanya, hal ini terjadi pada orang dewasa yang memiliki tanggung jawab besar. Kegelapan yang terjadi lebih awal membuat lelah secara fisik dan emosional, sehingga merasa seperti hari telah berakhir sebelum mencapai tujuan harian.
4. Kapan sunset anxiety kemungkinan besar terjadi?

Mengutip Very Well Health, Thea Gallagher, PsyD, psikolog klinis, dan asisten profesor di Universitas New York Grossman School of Medicine, sunset anxiety dapat terasa sangat berat pada musim dingin ketika jam sinar matahari lebih sedikit dalam sehari.
"Kamu mungkin memulai hari kerja saat gelap dan mengakhirinya saat gelap. Hal itu bisa membuat beberapa orang merasa terjebak," imbuhnya.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Psychiatry Research pada bulan Agustus menunjukkan bahwa jam internal tubuh berperan dalam menentukan kapan kekhawatiran seseorang yang rentan terhadap kecemasan memuncak sepanjang hari.
Peneliti menemukan bahwa orang yang memiliki pola tidur malam (night owls) lebih mungkin mengalami gejala kecemasan pada malam hari dibandingkan dengan orang yang tidur lebih awal (early birds).
5. Tips mengatasi sunset anxiety

Menurut para psikolog, ada cara untuk mengatasi rasa cemas yang terkait dengan kegelapan atau kurangnya waktu di penghujung hari. Berikut beberapa tipsnya yang dilansir dari laman Today.
- Dapatkan paparan sinar matahari, kurangi cahaya biru (blue light)
Paparan cahaya alami, terutama di pagi hari, membantu ritme sirkadian tubuh dan dapat meningkatkan suasana hati. Berjalan-jalan di pagi hari dapat membantu, meskipun cuaca terlihat mendung, karena hal ini akan memberikan paparan cahaya alami dan meningkatkan endorfin melalui aktivitas fisik.
Selain itu, kurangi paparan cahaya biru (blue light), yang dipancarkan oleh ponsel dan perangkat teknologi lainnya. Jika memungkinkan, kurangi penggunaan perangkat setelah pukul 6 sore. Paparan blue light di malam hari dapat membuat otak berpikir bahwa itu adalah pagi hari, yang sering kali menyebabkan penurunan kualitas tidur.
- Rutinitas menenangkan sebelum tidur
Prioritaskan rutinitas malam dan pagi yang konsisten guna mempersiapkan tubuh dan pikiran untuk bangun di pagi hari atau tidur di malam hari. Terutama di malam hari, membentuk kebiasaan yang menenangkan dan menimbulkan rasa nyaman dapat sangat bermanfaat Misalnya, membaca buku, berselimut hangat di sofa, kaus kaki yang nyaman, atau menonton serial Netflix favorit pada malam hari. - Koneksi sosial
Salah satu cara paling efektif untuk melawan sunset anxiety dengan meningkatkan koneksi sosial, terutama bagi mereka yang tinggal sendiri. Koneksi sosial sangat membantu selama waktu yang gelap dan dingin, karena orang cenderung “mengisolasi diri” pada saat ini, yang justru dapat memperburuk kecemasan dan depresi. - Olahraga
Olahraga harus menjadi prioritas utama untuk menjaga kesehatan mental selama bulan-bulan musim dingin. Olahraga pagi dapat membantu meningkatkan endorfin pada waktu ketika kortisol, hormon stres, mencapai puncaknya. Rutinitas olahraga pagi yang terprediksi dapat membantu mengatasi segala bentuk kecemasan.
Nah, itulah tadi penjabaran sunset anxiety yang sedang ramai diperbincangkan. Seimbangkan kesehatan fisik dan mentalmu agar terhindar dari berbagai bentuk gangguan kecemasan. Semoga artikel ini dapat membantu dan bermanfaat bagi kamu!