Tak terasa bulan Ramadan hampir mencapai akhir. Sebentar lagi, para kaum muslim yang merayakan akan bertemu dengan hari kemenangan. Yep, Idul Fitri telah terlihat di depan mata. Hari dimana semua kesalahan dilebur dengan saling meminta dan memberi maaf terhadap sesama manusia.
Agar Idul Fitrimu terasa lebih suci, sudahkah kamu tahu cara memohon maaf yang baik, benar dan tulus? Berikut IDNtimes paparkan caranya!
Sentuhan fisik yang tidak dihalangi oleh objek lain menandakan sebuah perilaku yang tulus. Ketika Idul Fitri, untuk memperlihatkan ketulusan kamu bisa melakukan sentuhan langsung berupa; tangan dengan tangan, atau cium pipi. Sentuhan langsung kulit dengan kulit menandakan bahwa kamu tidak ragu untuk memposisikan diri sama dengan orang yang kamu hadapi.
Mata adalah jendela hati. Dengan melihat mata, maka kita bisa mengetahui isi hati. Orang yang menatap langsung dengan matanya, menandakan bahwa ia tidak takut isi hatinya terlihat. Karena itu, seseorang yang meminta maaf dengan menatap mata secara langsung menandakan ia tulus tanpa dusta.
Jabat tangan dapat memberi banyak arti mengenai perilaku seseorang. Jabat tangan yang lemah menandakan bahwa orang tersebut tidak terlalu berminat pada apa yang ia lakukan. Sementara jabat tangan yang erat malah berarti seseorang itu bersungguh-sungguh.
Apakah kamu tahu alasan kenapa meskipun mudik itu perjuangannya berat, masih banyak orang yang rela melakukannya? Meskipun teknologi informasi zaman sekarang sudah maju dan kita bisa mengobrol via video call, orang-orang lebih memilih mudik. Itu karena masyarakat Indonesia masih lebih menghargai pertemuan langsung. Pertemuan tatap muka secara langsung dianggap lebih baik daripada pertemuan yang termediasi.
Cium tangan memiliki makna khusus. Arti dari cium tangan adalah bentuk penghormatan terhadap orang yang benar-benar kita hormati. Bisa orang tua, suami atau istri, juga termasuk orang yang dianggap berjasa pada hidup kita. Jadi tidak semua orang pantas kau ciumi tangannya sewaktu meminta maaf.
Mohonlah maaf dengan intonasi nada yang lembut. Selain itu, usahakan agar setiap kata yang kau ucapkan terdengar jelas di telinga orang yang kau mintai maaf. Bila sungguh-sungguh merasa bersalah, luapkan saja ekspresimu. Tujuannya agar orang yang kamu mintai maaf benar-benar tahu bahwa kamu tulus.
Walaupun perasaan haru yang menyeruak membuatmu meneteskan air mata, tetapi ingatlah bahwa kamu sedang merayakan hari kemenangan. Semua orang bersukacita karena dosa-dosa mereka telah dilebur. Air matamu boleh mengalir keras, tetapi kamu harus tetap tersenyum merayakan hari yang suci ini.
Nah, sudah siap minta maaf dengan cara yang benar?