Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Meredefinisi Arti Muda di Hari Sumpah Pemuda Bersama Para Pakar

Para pakar saat mengisi diskusi “Siapa Indonesia? Siapa Pemuda Pemudi Indonesia? Sebuah Refleksi #MulaiDariDiri Menjadi Indonesia Emas”, TMII, Jakarta Timur (28/10/2023). (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Jakarta, IDN Times - Hari Sumpah Pemuda yang berlangsung pada 28 Oktober setiap tahunnya, marak diperingati dengan cara yang berbeda-beda. Bukan hanya upacara, bincang-bincang sembari meredefinisi arti muda bisa menjadi salah satunya.

Hal itulah yang dilakukan oleh komunitas MyndfulAct pada Sabtu (28/10/2023) di Bale Bunder Museum Indonesia Taman Mini Indonesia Indah lewat diskusi “Siapa Indonesia? Siapa Pemuda Pemudi Indonesia? Sebuah Refleksi #MulaiDariDiri Menjadi Indonesia Emas”. Menyebarkan kepedulian akan hidup berkesadaran, komunitas ini turut mengundang sejumlah pakar untuk meredefinisi arti muda.

1. Generasi muda bukanlah soal usia semata, melainkan dampak yang diberikan kepada lingkungan

Alexander Sriewijono saat mengisi diskusi “Siapa Indonesia? Siapa Pemuda Pemudi Indonesia? Sebuah Refleksi #MulaiDariDiri Menjadi Indonesia Emas”, TMII, Jakarta Timur (28/10/2023). (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Pada umumnya, generasi muda dalam pandangan masyarakat berkutat pada fisik atau usia. Namun, Konsultan Pengembangan SDM dan Founder Daily Meaning Alexander Sriewijono punya penjabaran yang berbeda.

"Generasi muda sering disamakan dengan usia produktif. Tapi saya mau challenge lagi. Saya mungkin pakai kunciannya what I am, what I do, what I cause," katanya.

Jadi, generasi muda bukanlah sekedar siapa kita, lahir kapan dan di mana, dan sebagainya. Generasi muda juga melibatkan dampak yang diperbuat seseorang pada lingkungan sekitarnya. 

"Memberikan impact itu generasi muda yang sesungguhnya," Alex menyimpulkan.

2. Dari sisi akademis, Dr. Muhammad Faisal menyatakan bahwa generasi muda masa kini lebih peduli dan kolaboratif dalam berkarya

Dr. Muhammad Faisal saat mengisi diskusi “Siapa Indonesia? Siapa Pemuda Pemudi Indonesia? Sebuah Refleksi #MulaiDariDiri Menjadi Indonesia Emas”, TMII, Jakarta Timur (28/10/2023). (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Dalam masyarakat, tak jarang kita menemui argumen betapa berbedanya karakter generasi muda dan generasi di atasnya. Salah satu argumen yang familier adalah generasi muda Indonesia cenderung individualistis.

Hasil riset Dr. Muhammad Faisal yang merupakan akademisi, pendiri Youth Laboratory Indonesia, dan penulis buku Generasi Kembali ke Akar, justru berbeda. Menurutnya, kondisi politik, ekonomi, dan kemajuan teknologi di Indonesia yang dirasakan generasi muda, membuatnya lebih peduli dan mengambil pendekatan kolaboratif saat berkarya.

“Mereka sebetulnya memiliki kecenderungan kolektif dan nasionalis. Alih-alih fokus kepada perbedaan karakter generasi, sebaiknya kita bisa memprioritaskan kualitas interaksi antargenerasi. Yang muda sadar memiliki peran sebagai penggerak dan yang lebih tua sadar akan porsi dan perannya sebagai pendukung,” ungkapnya.

3. Praktisi Mindfulness Hendrick Tanuwidjaja melontarkan istilah beginner minds ketika menyelami arti muda

Hendrick Tanuwidjaja saat mengisi diskusi “Siapa Indonesia? Siapa Pemuda Pemudi Indonesia? Sebuah Refleksi #MulaiDariDiri Menjadi Indonesia Emas”, TMII, Jakarta Timur (28/10/2023). (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Saat ditanya perihal makna muda, Hendrick Tanuwidjaja yang saat ini aktif sebagai Praktisi Mindfulness dan MBSR (Mindfulness-Based Stress Reduction) & MBCT (Mindfulness-based Cognitive Therapy) Teacher, menegaskan itu bukan hanya soal fisik. Lebih penting dari itu, muda dapat dilihat dari mindset seseorang.

"Kata muda dari Bahasa Sanskerta, mugda. Ada dua arti. Yang negatif berarti foolish (bodoh), yang arti positif adalah innocent (polos)," bebernya.

Ia pun merefleksikan pengertian itu pada sosok Mohammad Yamin. Dikatakannya bahwa pahlawan tersebut memiliki jiwa innocent, tapi bukan innocent yang bodoh. Yamin paham prasasti yang ada di Indonesia. Dengan innocent, Yamin merumuskan Sumpah Pemuda.

"Sumpah Pemuda itu merumuskan beginner minds. Kalau beginner, pikiran kita muda terus. Jadi dari segi mindfulness, pemuda adalah mereka yang bersedia punya pikiran pemula dan tangkas dengan perubahan," runutnya.

4. Senada dengan Hendrick, Levina Purnamadewi mengatakan bahwa yang berumur lebih juga masih bisa punya mindset muda

Levina Purnamadewi saat mengisi diskusi “Siapa Indonesia? Siapa Pemuda Pemudi Indonesia? Sebuah Refleksi #MulaiDariDiri Menjadi Indonesia Emas”, TMII, Jakarta Timur (28/10/2023). (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Levina Purnamadewi, Co-Founder Menjadi Manusia, menekankan bahwa pencarian di internet tentang muda memang lebih banyak berkutat pada skala umur. Namun, ia menekankan bahwa muda juga merupakan cara berpikir yang masih on develop (dalam pengembangan). Karenanya, orang-orang yang berumur lebih juga masih bisa punya mindset muda.

"Setuju dengan Mas Hendrick, muda itu dari mindset-nya. Mau bawa perubahan, mau bawa mindset," pungkasnya.

5. Diskusi pun diikuti dengan peluncuran situs MyndfulAct.com yang membantu publik untuk berlatih praktik berkesadaran

Para founder MyndfulAct berdoa sebelum prosesi tumpengan syukuran situs MyndfulAct.com, TMII, Jakarta Timur (28/10/2023). (IDN Times/Febriyanti Revitasari)

Di akhir diskusi yang berjalan seru, MyndfulAct meluncurkan situs MyndfulAct.com. Peluncuran ini dilakukan dengan simbolisasi potong tumpeng sebagai wujud syukur.

MyndfulAct.com akan memandu penggunanya untuk mengakses praktik-praktik mudah berlatih mindfulness dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini, sudah tersedia sejumlah kelas dengan pembicara yang ahli dengan biaya terjangkau, bahkan gratis. Maya Hasan, Nago Tejena, Putra Wiramuda, Gobind Vashdev, Gwen Winarno, Adjie Santosoputro, Hanindita Setiadji pun telah bergabung sebagai pengisi kelas.

Itulah redefinisi arti muda menurut para pakar. Selamat Hari Sumpah Pemuda 2023, ya! Semoga kamu bisa mengisi hari bersejarah ini dengan dampak dan tetap berkesadaran.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima
Febriyanti Revitasari
Pinka Wima
EditorPinka Wima
Follow Us