Ketentuan Pembagian Daging Kurban dan Akikah, Ketahui Perbedaannya!

Ibadah kurban dan akikah sekilas memang terlihat mirip. Keduanya sama-sama berkaitan dengan hewan dan pembagian daging. Meski demikian, dalam agama Islam, sudah diatur ketentuan yang berbeda untuk kedua ibadah tersebut.
Buat yang masih bingung mengenai perbedaan ketentuan antara pembagian daging kurban dan akikah, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini yang dikutip buku Fikih Madrasah Tsanawiyah Kelas IX karya Ahmad Ahya dan Ahmad Najibullah (2021:22). Jangan sampai keliru, ya!
1. Ketentuan pembagian daging akikah
Hewan yang digunakan untuk akikah dan kurban memiliki ketentuan yang sama. Akan tetapi, daging akikah lebih dianjurkan dibagikan dalam keadaan matang. Bahkan, umumnya masyarakat muslim di Indonesia akan mengundang keluarga dan masyarakat sekitar untuk membagikan daging akikah yang sudah matang tersebut.
Meski demikian, tetap ada beberapa umat muslim yang membagikan daging akikah dalam keadaan mentah. Nah, untuk ketentuan yang berlaku seperti yang disebutkan di atas diperkuat dengan sabda Nabi Muhammad SAW dalam HR Al-Baihaqi, yang berbunyi:
“Sunahnya dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak perempuan. Ia dimasak tanpa mematahkan tulangnya. lalu dimakan (oleh keluarganya) dan disedekahkan pada hari ketujuh.”
Dari hadis tersebut, bisa disimpulkan bahwa daging akikah sebaiknya dibagikan setelah dimasak terlebih dahulu dan dimakan oleh anggota keluarga. Baru setelahnya boleh dibagikan.
2. Ketentuan pembagian daging kurban
Editor’s picks
Untuk hewan kurban, biasanya disembelih ketika Hari Raya Idul Adha, tepatnya setelah melaksanakan salat Idul Adha hingga sebelum matahari terbenam di tanggal 13 Dzulhijjah. Seorang muslim yang melaksanakan kurban berhak menerima daging kurban, begitu juga dengan anggota keluarga lainnya.
Adapun pembagian daging kurban ini juga bisa diberikan semuanya kepada fakir miskin. Sebab, dalam sebagian daging kurban, terdapat hak fakir miskin. Hal ini juga sudah dijelaskan dalam firman Allah SWT pada Surat Al-Hajj ayat 28 yang artinya sebagai berikut:
“Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mereka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang diberikan Dia kepada mereka berupa hewan ternak. Maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.”
Baca Juga: Apakah Kambing Kurban Harus Jantan? Ini Dia Penjelasannya!
3. Aturan pembagian daging kurban
Masalah kurban biasanya akan diserahkan kepada panitia kurban di masing-masing masjid atau musala. Hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam hal pembagian dan semua hal yang berhubungan dengan kurban.
Kadang, muncul pertanyaan bagaimana pembagian daging kurban berapa kilogram untuk setiap orangnya dan beberapa pertanyaan lainnya. Berhubungan dengan aturan pembagian daging kurban dikutip buku Fiqih Islam wa Adilatuhu karya Wahbah az-Zuhaili (2021: 291) melalui sebuah hadis, dijelaskan bahwa pembagian daging kurban adalah sepertiga bagian untuk dimakan keluarganya yang berkurban, sepertiga diberikan kepada para tetangganya yang miskin, dan sepertiga disedekahkan kepada peminta-minta.
Demikian ulasan mengenai perbedaan ketentuan pembagian daging akikah dan daging kurban. Semoga dapat menambah pemahaman kamu, ya!
Baca Juga: Bagaimana Hukum Kurban Sebelum Akikah? Apakah Ada Urutannya?