Kisah Habibie dan Ainun memang selalu menginspirasi. Sepasang sejoli ini, membuktikan kisah cinta sejati sekaligus pengabdian untuk negeri.
Dalam film ketiganya, kisah Habibie dan Ainun lebih memperlihatkan perjuangan Ainun menjadi seorang dokter di tengah pola pikir patriarkis. Banyak banget hikmah menarik yang bisa kita petik di dalamnya. Berikut pelajaran hidup dari film Habibie & Ainun 3.
Film ini menceritakan masa lalu Ainun dengan pria lain dalam hidupnya. Sosok itu sempat mengisi hati Ainun semasa perkuliahan.
Meskipun begitu, Ainun tak berjodoh dengannya. Memang hubungan mereka indah, tapi harus diakui keduanya belum satu frekuensi.
Ainun sempat merasa putus asa dan sedih. Ia merasa gagal menjalankan tugasnya sebagai dokter.
Di saat inilah, seseorang mengingatkan bahwa yang bisa kita lakukan hanya menjalankan yang terbaik. Sementara itu, takdir adalah urusan Tuhan.
Menjadi dokter adalah tantangan yang berat. Perlu banyak ilmu yang Ainun pelajari semasa kuliahnya.
Meskipun begitu, proses pembelajaran hidup manusia tidak pernah ada habisnya. Menurut Ainun, meskipun kita sudah belajar segala ilmu di dunia ini, kita juga perlu belajar memahami hati manusia.
Ainun harus merantau untuk kuliah kedokteran. Ia kerap merasa kesepian dan merindukan keluarganya.
Ia menginginkan seseorang yang akan selalu menemani dan mendampinginya suatu hari nanti. Meski jalannya tak mulus, kita sekarang mengenal Habibie yang menemaninya hingga akhir hayat.
Ainun memiliki cita-cita dan harapan yang sangat tinggi. Namun, ketika keadaan tidak sesuai rencananya, ia jatuh sedalam-dalamnya.
Dari hal ini, Ainun belajar untuk tidak pernah merasa gagal dan menyerah. Kegagalan hanyalah batu sandungan untuk bangkit.
Film Habibie & Ainun 3 juga menceritakan Ainun ketika masih kecil. Saat itu, Indonesia baru saja merdeka dari penjajahan Jepang.
Meskipun begitu, masih banyak pikiran orang Indonesia yang belum merdeka dan terjebak pola patriarkis. Rupanya, hal ini masih terjadi pula hingga sekarang. Ini yang telah didobrak Ainun sejak masa mudanya.
Seperti yang dijelaskan pada poin pertama, Ainun dikisahkan sempat menjalin kasih dengan pria lain. Namun, mereka tidak berjodoh.
Mereka saling mencintai, namun tidak memiliki pandangan tentang masa depan yang sama. Hal ini masih relevan dengan kehidupan percintaan masa kini, di mana sepasang kekasih harus betul-betul menyamakan tujuannya sebelum menjadi teman hidup.
Saat Habibie menceritakan kisah Ainun kepada keluarga besarnya, sama sekali tidak terbesit rasa tak senang. Menurutnya, masa lalu itu adalah pelajaran yang membuat kita hidup seperti sekarang.
Karena itulah, ia tak sungkan membagikannya ke orang lain agar ikut belajar. Jadi, kenapa harus takut untuk membicarakannya?
Meskipun sempat menjalin hubungan dengan pria lain, pada akhirnya Habibie dipersatukan dengan Ainun. Berdua, mereka mengarungi suka dan duka kehidupan dalam frekuensi dan tujuan yang sama.
Satu kutipan yang melekat dalam diri Habibie untuk Ainun adalah "Tak perlu seseorang yang sempurna. Cukup temukan orang yang selalu membuatmu bahagia dan membuatmu berarti lebih dari siapa pun."
Demikian pelajaran hidup dari film Habibie & Ainun 3. Kalau belum nonton filmnya, yuk segera tonton di bioskop terdekat!