6 Cara Pulihkan Keuangan Pasca Lebaran, Yuk Isi Tabungan Lagi!
ilustrasi menghitung uang (pexels.com/@karolina-grabowska)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Untuk sebagian orang, lebaran adalah momen pengeluaran uang terbesar dalam satu tahun. Sebut saja membeli baju seragam keluarga untuk lebaran, hampers untuk tetangga, belanja makanan lebih banyak, dan pengeluaran lainnya.
Tak jarang, kebiasaan "rutin" saat lebaran ini membuat tabunganmu ludes atau bahkan membuatmu harus berhutang. Oleh karena itu, yuk segera pulihkan keuanganmu pasca lebaran dengan melakukan enam cara ini.
1. Segera evaluasi keuanganmu
ilustrasi membuat perencanaan keuangan (pexels.com/RODNAE Productions)Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mengevaluasi keuanganmu. Catat segala pengeluaran yang kamu lakukan, pisahkanlah antara pengeluaran bulanan dengan yang dikeluarkan saat lebaran. Dengan ini, kamu jadi bisa mengevaluasi pengeluaranmu dalam batas wajar atau tidak.
Lihat anggaran yang kamu rencanakan untuk pengeluaran lebaran. Jika sudah melebihi batas, maka singkirkan pos-pos yang bisa dihilangkan. Jika memang pengeluaran itu sudah terjadi, mau tidak mau, kamu harus melakukan penghematan untuk pengeluaran bulanan setelah lebaran.
Selain menelisik apakah pengeluaran lebaranmu masih wajar atau tidak, evaluasi keuangan ini juga bisa dijadikan catatan penting untuk lebaran tahun depan. Sehingga kamu pun bisa mempersiapkan tabungan lebih baik lagi.
2. Lakukan strategi pembayaran utang
Ilustrasi Utang (IDN Times/Mardya Shakti)Tak jarang, orang melakukan utang karena adanya pengeluaran lebaran yang tidak terduga. Jika sudah begini, kamu perlu melakukan strategi agar bisa membayar utang tersebut secepatnya.
Untuk melakukannya, kamu perlu membuat daftar kewajiban pembayaran beserta bunga dan jatuh temponya. Coba cek, manakah utang-utang yang harus kamu bayar terlebih dulu. Jadikan utang kartu kredit atau pinjam online (pinjol) ke dalam prioritas teratas. Tujuannya agar kamu tidak "tersiksa" terlalu lama karena bunganya yang sangat tinggi.
Baca Juga: 6 Alasan Anak Rantau Lebih Baik Memiliki Teman Sekamar, Bikin Hemat!
3. Lakukan penghematan ekstra
ilustrasi belanja online (pexels.com/ANTONI SHKRABA)Editor’s picks
Kamu bisa melihat tingkat kesehatan finansialmu setelah lebaran. Jika tabungan dan simpanan daruratmu dinilai tidak aman, segera lakukan penghematan pada pengeluaran bulananmu.
Lakukan pemotongan pada pos-pos yang sebenarnya bisa diganti atau tidak kamu perlukan atau bisa kamu tunda. Sebagai contoh, mengganti biaya makan di luar dengan memasak sendiri makananmu yang dinilai lebih hemat dan sehat.
4. Segera kembalikan simpanan dana darurat!
ilustrasi simpanan dana darurat (unsplash.com/Towfiqu b)Dilansir Nicole Lapin, setidaknya ada 14 persen orang yang memakai dana daruratnya untuk pengeluaran waktu spesial tahunan, seperti liburan atau lebaran. Padahal hakikat simpanan dana darurat ini adalah untuk menutupi pengeluaran tak terduga yang sangat genting, seperti sakit, kecelakaan, atau hal darurat lainnya.
Sayangnya, lebaran bukanlah kategori pengeluaran tak terduga yang sangat penting. Itulah mengapa, mengisi kembali dana darurat harus segera kamu lakukan. Menurut kanal YouTube ZAPFinance TV, setidaknya kamu perlu menyisihkan 5 persen dari semua pendapatanmu untuk dimasukkan dalam dana darurat.
5. Disiplin menabung dan investasi
ilustrasi menabung (pexels.com/maitree rimthong)Dispilin dalam hal keuangan bisa membuatmu terhindar dari salah satu penyebab kekhawatiran yang dialami banyak orang. Kamu bisa melakukan kebiasaan baik ini dengan disiplin menabung dan berinvestasi.
Dilansir Nuvision Federal, disiplin menyisihkan pendapatan setiap bulannya untuk menabung dan berinvestasi membuatmu lebih berhati-hati ketika melakukan pengeluaran tak terduga. Selain itu, disiplin menabung dan berinvestasi juga dinilai menguntungkan untuk jangka panjang, lho.
Kamu bisa melakukan cara ini dengan memisahkan rekening untuk menabung, pengeluaran bulanan, dan investasi. Untuk tabungan, kamu bisa menyimpannya dalam rekening bank. Sedangkan untuk pengeluaran bulanan, kamu bisa menggunakan e-wallet yang sebelumnya sudah kamu siapkan. Untuk investasi sendiri, kamu bisa memanfaatkan aplikasi investasi sesuai dengan daftar OJK (Otoritas Jasa Keuangan) atau institusi legal lainnya.
6. Siapkan anggaran lebaran jauh-jauh hari
ilustrasi planning keuangan (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)Walau terlihat berlebihan, namun menyiapkan anggaran untuk lebaran jauh-jauh hari bisa mencegahmu untuk melakukan pengeluaran tak terduga. Seringkali menjelang lebaran, orang akan menjadi kalap membeli semua hal yang dinilai mereka 'penting' untuk lebaran. Alhasil pengeluaran pun membengkak.
Dengan menetapkan anggaran lebaran jauh-jauh hari, kamu jadi tidak mudah terbawa suasana untuk membeli ini dan itu. Tapi ingat, kamu perlu membuat anggaran yang mencerminkan situasi dan kondisi keuangan agar kamu tidak berhutang, nantinya.
Pemulihan keuangan pasca lebaran yang paling cepat adalah menggabungkan kedisplinan dalam menghemat pengeluaran dengan pendapatan yang kamu miliki. Jika kamu merasa pendapatanmu tidak seimbang dengan pengeluaran lebaran, maka tak ada salahnya untuk mencoba memperbesar pendapatan dengan berjualan online, part-time, atau kegiatan lain yang menguntungkan.
Baca Juga: 5 Catatan Penting dalam Mengatur Keuangan di Kondisi Krisis
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
