7 Dampak Buruk Sikap Serakah Tanggung Jawab, Gak Fokus

Manusia sudah memiliki bagian tanggung jawab masing-masing yang wajib dilaksanakan. Tapi bagi mereka yang memiliki sikap iri dan serakah, sering diliputi perasaan tidak puas. Ia berusaha merebut tanggung jawab orang lain untuk diselesaikan demi memperoleh nama baik.

Ternyata sikap serakah tanggung jawab membuat seseorang tidak mengenali prioritas. Satu hal penting belum selesai, ia sudah melirik dan menginginkan tanggung jawab orang lain. Bagian yang seharusnya penting dan diperhatikan justru terabaikan. Tentunya mempengaruhi kualitas pencapaian.

Jika satu tanggung jawab masih belum terselesaikan, jangan melirik dan menginginkan tanggung jawab yang diemban orang lain. Padahal itu di luar batas kemampuannya. Tindakan seperti ini mencerminkan orang yang tidak tahu diri.

Dalam jangka waktu tertentu, keseimbangan hidup pasti terganggu. Mereka yang serakah tanggung jawab tidak mampu mengontrol emosi, kestabilan berpikir, sekaligus tindakan. Ketiga hal itu tidak bisa berjalan beriringan, bahkan menyudutkan diri dalam perasaan cemas dan gelisah.

Kecerobohan akan menimbulkan penyesalan. Tapi sebelum itu, apakah kamu tahu sumber kecerobohan? Ternyata berasal dari tanggung jawab yang tidak terselesaikan.

Ini adalah dampak buruk yang terjadi pada orang serakah tanggung jawab. Terlalu banyak tugas yang diemban membuat tingkat konsentrasinya terganggu. Ia tidak benar-benar bisa fokus menyelesaikan pekerjaan. Berbagai hambatan muncul dan membuatnya tertekan.

Semua orang memang memiliki tanggung jawab masing-masing. Tugas kita adalah menyelesaikan tanggung jawab tersebut dengan baik. Karena ini menyangkut integritas dan kualitas diri.

Meskipun pada faktanya banyak manusia justru serakah tanggung jawab. Mereka menganggap dirinya lebih baik dan mumpuni. Kondisi seperti ini rawan memicu konflik dan perselisihan. Karena satu tanggung jawab yang tidak terselesaikan, turut mempengaruhi banyak aspek penting. Termasuk kredibilitas orang yang tanggung jawabnya direbut.

Seorang individu yang memiliki reputasi baik cenderung disegani oleh lingkungan sekitar. Ia dipandang sebagai sosok terampil dan bisa diunggulkan. Tapi yang perlu dicatat, antara sikap terampil dan sok pintar itu dua hal berbeda.

Terkadang kita menjumpainya dalam diri orang serakah tanggung jawab. Mereka berusaha merebut tugas yang diemban orang lain. Padahal kapasitasnya masih jauh dari batas kemampuan. Kondisi seperti ini bisa menurunkan reputasi diri.

Pengelolaan waktu bisa mempengaruhi keberhasilan. Kamu juga tidak gampang tertekan dalam menjalani kehidupan. Hal penting yang harus diketahui, pengelolaan waktu berkaitan dengan padatnya aktivitas.

Pastinya menjadi peringatan bagi kamu yang memiliki sikap serakah tanggung jawab. Tugas sendiri belum selesai sudah merebut tanggung jawab orang lain. Akibatnya dihadapkan dengan kesulitan mengelola waktu. Kamu selalu terburu-buru dan tidak pernah tenang.

Kita sering dihadapkan dengan seseorang yang memiliki sikap serakah tanggung jawab. Ia berani mengambil keputusan terkait yang bukan wewenangnya. Bahkan dengan beraninya merebut tanggung jawab dari sosok individu yang lebih berhak.

Memiliki sikap serakah tanggung jawab menjadi peringatan. Dampak buruknya, tidak akan lagi dipercaya oleh orang lain. Kamu dianggap sebagai orang yang pandai menjual nama dan mencari muka. Di mana-mana selalu memiliki musuh.

Sebelum merebut tugas yang diemban orang lain, alangkah baiknya melihat kapasitas diri. Jika dalam mengambil tanggung jawab kecil saja belum mampu, jangan bertindak serakah. Apalagi sampai memaksakan diri menguasai tanggung jawab yang di luar kapasitas. Cepat atau lambat, dampak buruk pasti akan terjadi.