Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi slow living (Unsplash/Shashi Chaturvedula

Menjalani hidup dengan melambat atau yang lebih dikenal dengan istilah slow living seharusnya dapat menghadirkan ketenangan dalam hidup. Kamu gak harus selalu merasa sedang berlomba-lomba dalam segala hal yang justru mengakibatkan kelelahan fisik dan mental.

Tapi kadang kita lupa akan arti sebenarnya dari slow living itu sendiri. Banyak sekali orang yang menganggapnya sama dengan bermalas-malasan, misalnya. Padahal, anggapan seperti ini jelas gak benar, lho. Lantas, seperti apakah anggapan tentang gaya hidup slow living yang salah dan harus diluruskan? Berikut penjelasannya.

1.Slow living bukan dengan bermalas-malasan sepanjang waktu

Ilustrasi malas-malasan (Unsplash/Adrian Swancar)

Banyak orang yang terjebak dengan kebiasaan buruk yang satu ini. Ya, mereka menghabiskan waktunya untuk bermalas-malasan dan gak melakukan apapun yang bermanfaat. Ketika mereka ditanya alasannya, mereka menjawab bahwa itu semua adalah bagian dari gaya hidup slow living.

Padahal, slow living jelas berbeda jauh dengan bermalas-malasan. Sah-sah saja seseorang menerapkan gaya hidup seperti ini, asal tetap berusaha dan berjuang dengan tetap memperhatikan batas kemampuannya. Ingat, menerapkan gaya hidup slow living harus diiringi semangat juang yang tinggi.

2.Slow living gak sama dengan menjalani hidup tanpa tujuan jelas

Editorial Team

Tonton lebih seru di