Setiap bulannya, seorang perempuan mengalami menstruasi atau siklus bulanan di mana darah keluar dari vagina. Secara islam, menstruasi atau haid menandakan seorang perempuan telah baligh atau telah mencapai kedewasaan.
Setelah siklus haid seorang perempuan selesai, diwajibkan untuk bersuci dengan cara mandi wajib. Namun, bagaimana bila setelah mandi wajib keluar flek atau bercak kecokelatan? Apakah diwajibkan untuk mandi lagi dan bolehkah mengerjakan salat?
Menurut Syaikh Al Ustaimin, flek merupakan tetes cairan yang keluar dari kemaluan perempuan yang terkadang muncul sebelum haid atau sesudah haid. Jadi, flek bisa muncul di awal haid atau setelah selesai haid.
Flek yang keluar sebelum haid (di luar siklus haid), tidak bersamaan dengan waktu haid, atau keluar secara terpisah dengan haid dianggap bukan haid. Biasanya muncul karena kondisi fisik perempuan, sehingga wajib untuk berpuasa dan salat.
Lalu, bagaimana jika flek tersebut keluar setelah siklus haid dan masih bersambung dengan haid? Aisyah Radhiyallahu ‘anha pernah ditanya mengenai hal ini, kemudian Ia menjelaskan agar jangan terburu-buru bersuci sampai keluar cairan putih.
"Janganlah terburu-buru (menganggap suci) sampai engkau melihat al-qashshah al-baydha’ (cairan putih).” (HR. Bukhari secara mu’allaq, tanpa sanad)
Jadi, apabila keluar cairan kuning atau kecokelatan setelah siklus haidmu selesai, kamu bisa menunggu hingga cairan yang keluar berwarna putih. Hal ini seperti darah haid, sehingga wajib bagimu meninggalkan salat dan puasa.
Tanda seorang perempuan suci dari haid adalah apabila terlihat cairan putih yang keluar dari rahim setelah selesai haid, kemaluan terasa kering, dan siklus haid berdasarkan kebiasaan telah selesai. Maka, perempuan wajib untuk melaksanakan mandi wajib.
Jika kamu telah bersuci, artinya telah selesai haid dan terputus dari masa haid (sudah tidak dalam siklus haid), flek yang keluar tidak terhitung sebagai darah haid. Maka, wajib bagimu untuk melaksanakan salat dan puasa.
Ummu’Athiyab Radhiyallahu ‘anha berkata, “Kami tidak menganggap sebagai haid pada cairan keruh (kudrah) dan warna kekuningan (shufrah) setelah bersuci.” (HR. Bukhari, no. 326; Abu Daud, no. 308; An-Nasai, no. 1:186)’
Itulah beberapa hal mengenai flek kecokelatan pada perempuan. Kamu harus lebih memperhatikan lagi ciri flek tersebut dan mengontrolnya berdasarkan siklus haid kamu, ya!