Saat Turun Sujud, Lutut atau Tangan Dulu yang Didahulukan?

- Cara turun sujud: Lutut atau tangan dahulu? Pendapat ulama berbeda, namun lebih banyak yang mendahulukan kedua tangan.
- Cara bangkit dari sujud: Tangan atau lutut naik lebih dahulu? Terdapat dua pendapat dari ulama mengenai cara bangkit dari sujud menuju berdiri.
- Tujuh tumpuan saat sujud: Sujud memiliki tujuh tumpuan sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW. Tata cara sujud yang benar juga dijelaskan dalam poin-poin tertentu.
Sujud adalah salah satu rukun salat yang menjadi bagian tidak bisa terpisahkan dari salat. Namun, dalam beribadah kita perlu menyempurnakan gerakan. Salah satu gerakan yang sering dipertanyakan adalah seputar ketika turun untuk sujud, yaitu apakah lutut atau tangan terlebih dahulu yang didahulukan (menyentuh tanah/lantai/tempat salat)?
Kesempurnaan menjadi tujuan setiap ibadah khususnya dalam salat, karena merupakan penentu diterima atau tidaknya ibadah kita di sisi Allah SWT. Untuk membantu menyempurnakan ibadahmu, yuk pelajari ketentuan serta contoh sujud yang benar dari Nabi Muhammad SAW di sini!
1. Cara turun sujud

Dilansir laman Muslim, para ulama berbeda pandangan mengenai cara turun sujud dalam beberapa pendapat. Pendapat pertama: kedua lutut dahulu baru kedua tangan. Ini adalah pendapat jumhur ulama, diantaranya Syafi’iyyah, Hanabilah dan Hanafiyyah.
Dari Alqamah dan Al Aswad rahimahumallah:
“Aku mengingat cara salat Umar (bin Khathab) bahwa beliau turun sujud setelah rukuk dengan bertumpu pada lututnya sebagaimana unta yang meringkuk. Beliau meletakkan lututnya lebih dahulu dari tangannya." (HR. Ath Thahawi)
Pendapat kedua: kedua tangan dahulu baru kedua lutut. Ini adalah pendapat ulama Malikiyyah dan juga salah satu pendapat Imam Ahmad. Ini adalah pendapat yang dikuatkan oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani.
Dari Nafi’ rahimahullah, ia berkata:
“Ibnu Umar dahulu meletakkan kedua tangannya sebelum kedua lututnya." (HR. Al Bukhari)
Hadis berikutnya yang mendahulukan kedua tangan:
"Jika kalian sujud, maka jangan turun sujud seperti meringkuknya unta. Hendaknya ia letakkan tangannya sebelum lutunya.” (HR. Abu Daud)
Pendapat ketiga: boleh memilih mendahulukan yang mana. Inilah pendapat Imam Malik.
Para ulama sepakat bahwa salat dengan mendahulukan lutut ataukah tangan yang menyentuh lantai atau tempat salat, keduanya sah. Yang terjadi perbedaan pendapat hanyalah manakah yang lebih afdal antara keduanya. Namun, dari riwayat-riwayat yang menyatakan tangan dahulu sebelum lutut lebih banyak dan lebih bagus kualitasnya.
2. Cara bangkit dari sujud menuju berdiri

Ada dua pendapat mengenai cara bangkit dari sujud menuju berdiri. Pendapat pertama: kedua tangan naik lebih dahulu sebelum kedua lutut, kecuali jika kesulitan maka baru bertumpu pada kedua tangan. Ini pendapat Hanafiyah dan Hanabilah.
Dari Jabir radhiallahu’anhu, ia berkata:
“Aku pernah mengikuti Ibnu Mas’ud dan aku melihat beliau bangkit dari duduk dengan bertopang pada kedua kakinya. Dan beliau tidak duduk (istirahat) di rakaat pertama ketika selesai sujud.” (Mushannaf Ibnu Abi Syaibah, 1/394)
Pendapat kedua: kedua lutut naik lebih dahulu sebelum kedua tangan. Ini pendapat Syafi’iyyah dan Malikiyyah.
3. Tujuh tumpuan saat sujud

Sujud merupakan salah satu gerakan salat yang dicontohkan Rasulullah SAW. Ada tujuh tumpuan seseorang saat bersujud. Tujuh anggota tubuh itu sesuai dengan apa yang diajarkan Rasulullah SAW. Nabi Muhammad SAW bersabda,
“Aku diperintahkan bersujud dengan tujuh bagian anggota badan: (1) Dahi (termasuk juga hidung, beliau mengisyaratkan dengan tangannya), (2,3) telapak tangan kanan dan kiri, (4,5) lutut kanan dan kiri, dan (6,7) ujung kaki kanan dan kiri.” (HR. Bukhari, no. 812 dan Muslim, no. 490)
Maka, tujuh anggota sujud tersebut adalah:
Kening dan hidung
Tangan kanan
Tangan kiri
Lutut kanan
Lutut kiri
Kaki kanan
Kaki kiri
4. Tata cara sujud yang benar

Tata cara sujud dapat diringkas menjadi beberapa poin berikut:
Kening dan hidung menempel ke lantai.
Kedua tangan menempel ke lantai dan diletakkan sejajar dengan bahu.
Punggung lurus, kedua lengan diangkat dan tidak menempel ke lantai.
Lengan atas dibuka sehingga jauh dari badan.
Lutut menempel ke lantai.
Paha jauh dari perut. Ulama ber-ijma’ tentang disunnahkannya hal ini.
Jari-jari kaki mengarah ke arah kiblat.
Kedua tumit dirapatkan.
5. Bacaan sujud

Ada beberapa bacaan yang sahih dari Nabi Muhammad SAW dalam sujud:
Bacaan pertama:
"subhaana rabbiyal a’la"
(Maha Suci Allah Rabb-ku Yang Maha Tinggi)Bacaan kedua
"subbuuhun quddus rabbul malaaikati war ruuh"
(Maha Suci Allah Rabb para Malaikat dan ruh)Bacaan ketiga:
"Allahumma laka sajadtu"
(Ya Allah, kepada-Mu lah aku sujud)Setelah membaca doa sujud yang disebutkan di atas, dianjurkan untuk memperbanyak doa ketika sujud. Rasulullah SAW bersabda:
“Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka, perbanyaklah berdoa ketika itu.” (HR. Muslim, no.482)
Penjelasan di atas bisa kamu pahami untuk menyempurnakan bagian sujudmu dalam salat. Semoga bermanfaat!