Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Surat Al-Waqi'ah Ayat 34-67 Arab: Arti, Kandungan dan Keutamaan

unsplash.com

Dinamakan surat Al-Waqi’ah karena merujuk dari lafaz waqi’ah pada ayat pertama surat ini. Surat Al-Waqi’ah diturunkan sebelum Rasulullah SAW hijrah dari Makkah ke Madinah. Sehingga, surat ini masuk ke dalam golongan surat Makkiyah. 

Surat yang diturunkan setelah surat Thaha ini, memiliki arti 'hari kiamat'. Hal ini dikarenakan di dalamnya ada banyak hal yang membahas tentang hari akhir tersebut. Berikut arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Al-Waqi'ah. 

1. Surat Al-Waqi'ah ayat 34-67 beserta artinya

ilustrasi perempuan muslim berdoa (freepik.com/rawpixel.com)

Berikut bacaan arab Surat Al-Waqi’ah ayat 34 sampai 67, latin dan artinya.

Ayat 34

وَّفُرُشٍ مَّرْفُوْعَةٍۗ

wa furusyim marfụ'ah

"dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk."

Ayat 35

اِنَّآ اَنْشَأْنٰهُنَّ اِنْشَاۤءًۙ

innā ansya`nāhunna insyā`ā

"Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) secara langsung,"

Ayat 36

فَجَعَلْنٰهُنَّ اَبْكَارًاۙ

fa ja'alnāhunna abkārā

"lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan,"

Ayat 37

عُرُبًا اَتْرَابًاۙ

'uruban atrābā

"yang penuh cinta (dan) sebaya umurnya,"

Ayat 38

لِّاَصْحٰبِ الْيَمِيْنِۗ

li`aṣ-ḥābil-yamīn

"untuk golongan kanan,"

Ayat 39

ثُلَّةٌ مِّنَ الْاَوَّلِيْنَۙ

ṡullatum minal-awwalīn

"segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu,"

Ayat 40

وَثُلَّةٌ مِّنَ الْاٰخِرِيْنَۗ

wa ṡullatum minal-ākhirīn

"dan segolongan besar pula dari orang yang kemudian."

Ayat 41

وَاَصْحٰبُ الشِّمَالِ ەۙ مَآ اَصْحٰبُ الشِّمَالِۗ

wa aṣ-ḥābusy-syimāli mā aṣ-ḥābusy-syimāl

"Dan golongan kiri, alangkah sengsaranya golongan kiri itu."

Ayat 42

فِيْ سَمُوْمٍ وَّحَمِيْمٍۙ

fī samụmiw wa ḥamīm

"(Mereka) dalam siksaan angin yang sangat panas dan air yang mendidih,"

Ayat 43

وَّظِلٍّ مِّنْ يَّحْمُوْمٍۙ

wa ẓillim miy yaḥmụm

"dan naungan asap yang hitam,"

Ayat 44

لَّا بَارِدٍ وَّلَا كَرِيْمٍ

lā bāridiw wa lā karīm

"tidak sejuk dan tidak menyenangkan."

Ayat 45

اِنَّهُمْ كَانُوْا قَبْلَ ذٰلِكَ مُتْرَفِيْنَۚ

innahum kānụ qabla żālika mutrafīn

"Sesungguhnya mereka sebelum itu (dahulu) hidup bermewah-mewah,"

Ayat 46

وَكَانُوْا يُصِرُّوْنَ عَلَى الْحِنْثِ الْعَظِيْمِۚ

wa kānụ yuṣirrụna 'alal-ḥinṡil-'aẓīm

"dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa yang besar,"

Ayat 47

وَكَانُوْا يَقُوْلُوْنَ ەۙ اَىِٕذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَّعِظَامًا ءَاِنَّا لَمَبْعُوْثُوْنَۙ

wa kānụ yaqụlụna a iżā mitnā wa kunnā turābaw wa 'iẓāman a innā lamab'ụṡụn

"dan mereka berkata, “Apabila kami sudah mati, menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali?"

Ayat 48

اَوَاٰبَاۤؤُنَا الْاَوَّلُوْنَ

a wa ābā`unal-awwalụn

"Apakah nenek moyang kami yang terdahulu (dibangkitkan pula)?”

Ayat 49

قُلْ اِنَّ الْاَوَّلِيْنَ وَالْاٰخِرِيْنَۙ

qul innal-awwalīna wal-ākhirīn

"Katakanlah, “(Ya), sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan yang kemudian,"

Ayat 50

لَمَجْمُوْعُوْنَۙ اِلٰى مِيْقَاتِ يَوْمٍ مَّعْلُوْمٍ

lamajmụ'ụna ilā mīqāti yaumim ma'lụm

"pasti semua akan dikumpulkan pada waktu tertentu, pada hari yang sudah dimaklumi."

Ayat 51

ثُمَّ اِنَّكُمْ اَيُّهَا الضَّاۤ لُّوْنَ الْمُكَذِّبُوْنَۙ

ṡumma innakum ayyuhaḍ-ḍāllụnal-mukażżibụn

"Kemudian sesungguhnya kamu, wahai orang-orang yang sesat lagi mendustakan!"

Ayat 52

لَاٰكِلُوْنَ مِنْ شَجَرٍ مِّنْ زَقُّوْمٍۙ

la`ākilụna min syajarim min zaqqụm

"pasti akan memakan pohon zaqqum,"

Ayat 53

فَمَالِـُٔوْنَ مِنْهَا الْبُطُوْنَۚ

fa māli`ụna min-hal-buṭụn

"maka akan penuh perutmu dengannya."

Ayat 54

فَشَارِبُوْنَ عَلَيْهِ مِنَ الْحَمِيْمِۚ

fa syāribụna 'alaihi minal-ḥamīm

"Setelah itu kamu akan meminum air yang sangat panas."

Ayat 55

فَشَارِبُوْنَ شُرْبَ الْهِيْمِۗ

fa syāribụna syurbal-hīm

"Maka kamu minum seperti unta (yang sangat haus) minum."

Ayat 56

هٰذَا نُزُلُهُمْ يَوْمَ الدِّيْنِۗ

hāżā nuzuluhum yaumad-dīn

"Itulah hidangan untuk mereka pada hari pembalasan.”

Ayat 57

نَحْنُ خَلَقْنٰكُمْ فَلَوْلَا تُصَدِّقُوْنَ

naḥnu khalaqnākum falau lā tuṣaddiqụn

"Kami telah menciptakan kamu, mengapa kamu tidak membenarkan (hari berbangkit)?

Ayat 58

اَفَرَءَيْتُمْ مَّا تُمْنُوْنَۗ

a fa ra`aitum mā tumnụn

"Maka adakah kamu perhatikan, tentang (benih manusia) yang kamu pancarkan."

Ayat 59

ءَاَنْتُمْ تَخْلُقُوْنَهٗٓ اَمْ نَحْنُ الْخَالِقُوْنَ

a antum takhluqụnahū am naḥnul-khāliqụn

"Kamukah yang menciptakannya, ataukah Kami penciptanya?"

Ayat 60

نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ الْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوْقِيْنَۙ

naḥnu qaddarnā bainakumul-mauta wa mā naḥnu bimasbụqīn

"Kami telah menentukan kematian masing-masing kamu dan Kami tidak lemah,"

Ayat 61

عَلٰٓى اَنْ نُّبَدِّلَ اَمْثَالَكُمْ وَنُنْشِئَكُمْ فِيْ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

'alā an nubaddila amṡālakum wa nunsyi`akum fī mā lā ta'lamụn

"untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (di dunia) dan membangkitkan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui."

Ayat 62

وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ النَّشْاَةَ الْاُوْلٰى فَلَوْلَا تَذَكَّرُوْنَ

wa laqad 'alimtumun-nasy`atal-ụlā falau lā tażakkarụn

"Dan sungguh, kamu telah tahu penciptaan yang pertama, mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?"

Ayat 63

اَفَرَءَيْتُمْ مَّا تَحْرُثُوْنَۗ

a fa ra`aitum mā taḥruṡụn

"ernahkah kamu perhatikan benih yang kamu tanam?"

Ayat 64

ءَاَنْتُمْ تَزْرَعُوْنَهٗٓ اَمْ نَحْنُ الزَّارِعُوْنَ

a antum tazra'ụnahū am naḥnuz-zāri'ụn

"Kamukah yang menumbuhkannya ataukah Kami yang menumbuhkan?"

Ayat 65

لَوْ نَشَاۤءُ لَجَعَلْنٰهُ حُطَامًا فَظَلْتُمْ تَفَكَّهُوْنَۙ

lau nasyā`u laja'alnāhu huṭāman fa ẓaltum tafakkahụn

"Sekiranya Kami kehendaki, niscaya Kami hancurkan sampai lumat; maka kamu akan heran tercengang,"

Ayat 66

اِنَّا لَمُغْرَمُوْنَۙ

innā lamugramụn

"(sambil berkata), “Sungguh, kami benar-benar menderita kerugian,"

Ayat 67

بَلْ نَحْنُ مَحْرُوْمُوْنَ

bal naḥnu mahrụmụn

"bahkan kami tidak mendapat hasil apa pun.”

2. Kandungan surat Al-Waqi'ah ayat 34-67

islamyca.xnews.date

Surat Al-Waqi'ah ayat 34 sampai 67 ini, memiliki beberapa hal yang terkandung di dalamnya. Berikut isi kandungan dari surat Al-Waqi’ah, yaitu:

  • Menceritakan tentang surga dan kenikmatannya yang Allah sediakan untuk golongan kanan dan golongan orang terdahulu
  • Menggambarkan neraka dan siksaan yang diterima oleh orang golongan kiri yang selalu berbuat dosa
  • Menjelaskan bahwa hanya Allah yang mengetahui kapan kematian akan menghampiri

3. Keutamaan surat Al-Waqi'ah

wallpaperflare.con

Terdapat beberapa keutamaan membaca surat Al-Waqi'ah. Adapun keutamaan dari surat Al-Waqi’ah adalah sebagai berikut:

  • Membaca surat Al-Waqi’ah kelak akan memiliki wajah seperti malam purnama saat menghadap Allah SWT

Abu Ja’far berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barangsiapa yang membaca Surat Al-Waqi’ah setiap malam sebelum tidur, maka ia akan bertemu Allah (di akhirat) dengan wajah bersinar seperti bulan di malam bulan purnama.” (Tsawabul A’mal: 146)

  • Membaca surat Al-Waqi’ah akan terhindari dari golongan orang yang lupa

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat ini (Surat Al-Waqi’ah), maka ia tidak dicatat termasuk golongan orang-orang yang lalai, dan jika surat ini ditulis dan diletakkan di dalam sebuah rumah, maka rumah itu akan dipenuhi dengan kebaikan. Dan barangsiapa yang membacanya terus-menerus, maka ia dapat terhindar dari kefakiran, permintaannya dikabulkan, semakin terlindungi, pertolongan dan rezeki yang melimpah.” (Tafsirul Burhan, Juz 7: 405)

Demikian arti, kandungan, dan keutamaan dari surat Al-Waqi'ah. Semoga apa yang disampaikan dalam surat ini mengenai surga dan neraka, mampu mendorong kita untuk selalu berbuat baik selama hidup agar bisa ditempatkan di surga kelak. Amin

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Cynthia Nanda Irawan
EditorCynthia Nanda Irawan
Follow Us