Syaifur Rizal, Penulis Artikel Humor Andalan IDN Times Community

- Syaifur Rizal meraih gelar Community Writer of the Month November 2024 dari IDN Times Community.
- Ia banyak menulis artikel humor, fakta unik, dan kultur pop Jepang sejak bergabung dengan IDN Times Community pada pertengahan 2021.
- Syaifur aktif menukarkan poin hasil menulis ke rupiah dan berhasil membeli tiket konser serta berencana untuk kembali mendalami hobinya bermusik.
“Jempol adalah masalah terbesar anak muda zaman sekarang ... Dua jempol itu bisa saja mengubah pandangan orang terhadap sesuatu. Bahkan, dua jempol itu bisa saja membuat pertikaian dan keributan ke sesama manusia,” ujar Syaifur.
Gak melulu bahas hal serius, artikel IDN Times Community juga banyak berisi artikel hiburan, seperti humor dan fakta unik. Nah, IDN Times Community punya penulis andalan, nih, yakni Syaifur Rizal atau akrab disapa Ipul. Berkat dedikasi dan ketelatenan selama kurang lebih 3 tahun sejak bergabung, Syaifur berhak diganjar dengan anugerah tertinggi, yakni Community Writer of the Month November 2024.
Selama ini, banyak artikel humor dan fakta unik yang pernah diterbitkan Syaifur. Jika beberapa kali kamu melihat artikel meme, hewan lucu, atau koleksi barang unik, mungkin itu adalah artikel dari Syaifur. Tak hanya humor, Syaifur juga banyak menulis artikel terkait kultur pop Jepang, seperti dorama, lagu, dan anime. Mau kenalan lebih jauh dengan Syaifur Rizal dan apa saja inspirasi yang bisa kamu petik darinya? Langsung saja simak artikel ini, yuk!
1. Meski pernah trauma karena ditolak, Syaifur gak patah arang untuk terus menulis dan mengirim artikel

Syaifur bergabung dengan IDN Times Community sejak pertengahan 2021. Awalnya, cowok kelahiran Tarakan, Kalimantan Utara, tersebut dapat info dari temannya kalau IDN Times Community bisa menjadi wadah untuk orang berkarya atau istilah kerennya jurnalisme warga. Dari informasi tersebut, Syaifur memberanikan diri untuk mengajukan artikel pertamanya.
“Awalnya, aku belum berani menulis di IDN Times karena jujur sempat mengirim artikel di bulan Agustus/September tahun 2021, tapi ditolak. Jadi, agak trauma sedikit, haha. Namun, pada akhirnya, di bulan Oktober 2021, aku memberanikan diri untuk menulis lagi dan berhasil menerbitkan artikel pertamaku ...”
Artikel pertama Syaifur berhasil terbit, yakni "10 Potret Aktor Hollywood Bareng Stuntman, bak Saudara Kembar!". Syaifur mengaku perlu revisi sampai tiga kali hingga artikel tersebut berhasil terbit. Wah, artikel pertama memang gak pernah mudah, ya.
2. Syaifur banyak mengeksplorasi artikel humor

Topik Hype terbagi menjadi lima subtopik, yaitu Entertainment, Fun Fact, Humor, Throwback, dan Viral. Nah, artikel pertama Syaifur barusan masuk ke subtopik Entertainment. Masih dalam topik Hype, Syaifur mengembangkan minatnya ke subtopik lain, khususnya Humor.
Ada alasan khusus kenapa banyak bereksplorasi ke subtopik tersebut. Ia berpikir kalau banyak orang yang pulang kerja, kuliah, atau sekolah tentu dalam keadaan capek. Kadang, yang mereka inginkan hanya sejenak menghibur diri dengan berselancar di internet.
“Aku berharap artikel humor yang aku tulis bisa sampai ke mereka dan membuat hari berat mereka menjadi lebih ringan. Walaupun mungkin ada beberapa yang cringe, setidaknya bisa membuat tawa kecil di wajah mereka.”
Kurang lebih 3 tahun menulis di IDN Times Community, ia berhasil menerbitkan ribuan artikel humor. Bahkan ada artikel yang berhasil menyentuh 100 ribu pembaca, yakni "10 Potret Hewan yang Belum Siap Menjadi Orangtua, Ekspresinya Ngakak". Pencapaian yang luar biasa ini tentu tidak lepas dari jerih parah dan konsistensinya.
3. Gak hanya humor, Syaifur juga banyak mengeksplorasi topik Jejepangan

Masih dalam topik Hype, Syaifur juga banyak menulis tentang hobinya seputar kultur pop Jepang. Sejak SMP, tepatnya mulai 2009, ia sudah menggemari musik jepang, terutama dari band L'Arc〜en〜Ciel. Selain itu, ia pun menyukai film dan drama Jepang atau dorama. Ia bahkan masih menonton dorama sampai sekarang. Beruntung, ia bisa mencurahkan apa yang ia tonton dan dengar lewat IDN Times Community.
Untuk lagu, misalnya, Syaifur akan menulis terkait rekomendasi atau analisis liriknya. Sementara, untuk dorama, Syaifur biasanya memberikan rekomendasi dorama terbaik lengkap dengan info, fakta unik, dan sinopsisnya. Ia sadar bahwa apa yang ia tulis bisa jadi akan membuat pembaca tertarik untuk menonton dorama juga. Dorama gak kalah bagus dari drakor, lho.
4. Penghasilan dari IDN Times Community membantu kebutuhan keluarga dan hiburannya
Syaifur termasuk Community Writer (Commuter) yang rajin menukarkan (redeem) poin dari hasil menulis ke rupiah. Ia mengingat-ingat apa yang pertama kali ini beli dari hasil menukarkan poinnya.
“Pengalaman redeem pertama aku tentunya buat beli kuota internet. Pastinya agar bisa dapat menulis lagi. Lalu, untuk pencairan aku biasanya di akhir bulan, jadi biar terasa hasil kerja keras selama sebulan menulis.”
Saking rajinnya menulis dan menukarkan poin, bahkan Syaifur bisa membeli dua tiket konser pada tahun yang sama. Pertama, ia menggunakannya untuk membeli tiket konser ONE OK ROCK 2023 Luxury Disease Asia Tour Diary pada September 2023. Lalu, ia pun membeli tiket konser ulang tahun ke-12 JKT48 bertajuk FLOWERFUL pada Desember 2023.
5. Selain jadi penulis, Syaifur juga ternyata vokalis

Meski lahir dan menghabiskan masa remaja di Tarakan, Kalimantan Utara, Syaifur pernah berkuliah S-1 Sastra Inggris di Universitas Ahmad Dahlan. Selama di sana, cowok kelahiran 1996 ini sering menghabiskan waktu untuk mendalami hobinya sebagai vokalis. Setelah lulus, ia kembali ke Tarakan dan banyak menulis untuk IDN Times Community.
Kini, Syaifur pun ingin kembali mendalami hobinya bermusik dengan berpartisipasi membuat lagu. Dalam proyek tersebut, ia yang akan jadi penyanyinya. Kita doakan semoga lancar, ya!
6. Baginya, anak muda sekarang terlalu banyak berselancar di media sosial sampai lupa untuk terus berkarya

Tren bermedia sosial sekarang memang semakin masif. Hanya saja, hal tersebut juga dibarengi dengan kebiasaan buruk orang dalam menggunakan “jempolnya”. Menurut Syaifur, jempol tersebut bisa mengubah padangan seseorang terhadap sesuatu atau menghasilkan pertikaian dan keributan. Bahkan, perkara jempol saja bisa membuat hidup seseorang berantakan.
Melihat fenomena tersebut, Syaifur berharap bahwa sebaiknya anak muda sekarang lebih bijak dalam bermedia sosial. Ada kalanya, jempol tersebut memang untuk berselancar di internat. Namun, ada baiknya juga jempol tersebut—dan jari-jari lainnya—dipakai untuk berkarya, salah satunya menulis.
“Mencurahkan kreativitas di IDN Times akan lebih berguna untuk hidupmu daripada mencari keributan di kolom komentar social media seseorang.”
Menulis punya banyak manfaat, salah satunya sebagai media untuk mengimbau dan meningkatkan kesadaran kepada pembaca terkait isu kemanusiaan yang sedang terjadi. Isu genosida, misalnya, Syaifur menyampaikan bahwa banyak produk dan figur publik yang mendukung pelaku tindakan tersebut. Sebagai manusia, kita gak boleh mengabaikannya atau tone deaf. Kamu bisa membantu secara gak langsung dengan cara memboikot produk-produk yang terafiliasi dan mengedukasi orang-orang di sekitarmu lewat lisan maupun tulisan.
Dari Syaifur, kita bisa melihat bagaimana ia berproses dari awalnya mencoba, mendalami, hingga akhirnya menginspirasi anak-anak muda di Indonesia. Ia pun menyampaikan bahwa ada kalanya seseorang gak perlu memedulikan apa kata orang saat masih berproses. Biasanya, orang-orang hanya akan melihat hasil akhirnya. Karena itu, gak perlu menunggu validasi orang lain, berbanggalah saat kamu berproses dan berhasil menjalani semua yang pernah kamu alami.