Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Syarat Utama Jadi Shohibul Qurban yang Harus Dipahami

ilustrasi sedang di peternakan sapi (freepik.com/freepik)
ilustrasi sedang di peternakan sapi (freepik.com/freepik)

Setelah dua bulan lalu merayakan Hari Raya Idul Fitri, umat Islam akan kembali merayakan hari besar, yakni Hari Raya Idul Adha. Momen Idul Adha sangat ditunggu lantaran bertepatan dengan tradisi kurban. Tidak sabar bagi-bagi daging atau tidak sabar kebagian daging, nih?

Bukan sekadar tradisi, kurban salah satu ibadah yang dilakukan untuk mentaati Allah SWT. Hukum berkurban memang sunnah, tetapi sunnah yang sangat dianjurkan. Umat Islam yang merasa mampu berlomba-lomba menyumbang hewan untuk dikurbankan.

Sebelum memantapkan hati untuk ikut berkurban, sebaiknya ketahui dahulu syarat-syaratnya. Orang yang berkurban atau disebut dengan shohibul qurban harus memenuhi tiga syarat utama, seperti dilansir Badan Amil Zakat Nasional. Kalau belum tahu, baca di bawah ini, yuk!

1. Harus merupakan seorang muslim

ilustrasi sedang berdoa (freepik.com/freepik)
ilustrasi sedang berdoa (freepik.com/freepik)

Syarat pertama dan yang paling utama adalah soal status agama. Karena merupakan bagian integral dari perayaan Islam, maka orang yang berkurban pun harus beragama Islam atau yang disebut dengan muslim. Orang yang berstatus non-muslim tidak diperintahkan atau diperkenankan untuk berkurban.

Sejatinya, kurban dilakukan untuk memperingati kisah ketaatan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Dikisahkan, dahulu Nabi Ibrahim diberi perintah oleh Allah SWT untuk menyembelih anaknya sendiri, yakni Nabi Ismail. Keduanya tetap taat dan sepakat untuk melakukan penyembelihan. Saat proses berlangsung, Allah mengganti Nabi Ismail dengan seekor domba.

Dari kisah tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa berkurban bukan sekadar ritual penyembelihan semata. Namun, ibadah ini menjadi bentuk ketaatan seorang Muslim kepada Allah SWT. Maka dari itu, shohibul qurban atau orang yang berkurban harus memiliki keimanan atau kepercayaan tersebut.

2. Sudah baligh atau berakal

ilustrasi memberi minum kepada sapi (freepik.com/freepik)
ilustrasi memberi minum kepada sapi (freepik.com/freepik)

Dalam ajaran Islam, umat muslim ditanamkan tentang pengorbanan diri. Hati yang taat harus ikhlas mengorbankan segalanya demi mendapatkan rida dari Allah SWT. Pelajaran ini sangat tercermin dari perayaan Hari Raya Qurban.

Artinya, saat melakukan ibadah kurban, seseorang harus memiliki kesadaran penuh tanpa paksaan. Oleh sebab itu, berkurban mesti dilakukan oleh orang dewasa yang sudah baligh atau berakal. Orang yang belum baligh tidak dibebankan melakukan ibadah ini.

Syarat satu ini sangat penting, karena saat masih kecil kemungkinan besar kita belum punya pemahaman luas soal kurban. Lebih dari itu, akal baligh dapat memastikan bahwa seseorang sudah siap bertanggung jawab secara sadar atas tindakan atau ibadah yang dilakukannya.

3. Berkurban karena mampu

ilustrasi kambing dan pemiliknya (freepik.com/freepik)
ilustrasi kambing dan pemiliknya (freepik.com/freepik)

Berkurban bukan soal gengsi atau ingin dipuji manusia, tetapi ini soal ibadah dengan niat hanya untuk Allah SWT. Jadi, jangan memaksakan diri jika belum mampu. Apalagi sampai berhutang dan tidak sanggup membayar. Itu bukan cerminan ajaran Islam, terlebih ibadah kurban ini hukumnya sunnah.

Meksipun sangat dianjurkan, Islam tidak pernah memaksa seseorang untuk ikut berkurban. Justru Islam menjadikan kemampuan sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi jika ingin jadi sohibul qurban. Berkurban dilakukan oleh orang-orang yang sudah mampu saja.

Karena membutuhkan biaya besar, muslim yang berkurban harus memiliki perhitungan matang. Jangan mengesampingkan kebutuhan dasar, apalagi mengorbankan kesejahteraan keluarga. Jika bersungguh-sungguh ingin melakukan ibadah ini, sebaiknya menabung yang diniatkan khusus untuk berkurban.

Islam sangat memperhatikan tatanan kehidupan umatnya. Orang yang hendak berkurban pun harus memenuhi tiga persyaratan tadi. Tujuannya agar ibadah kurban yang dilakukan lebih bermakna dan tidak memberatkan bagi yang kurang mampu. Kamu sudah siap berkurban tahun ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us