Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanaman yang Kerap Dijadikan sebagai Pewarna Alami Makanan

ilustrasi pewarna makanan (freepik.com/eyeem
ilustrasi pewarna makanan (freepik.com/eyeem
Intinya sih...
  • Kunyit mengandung kurkumin, memberikan warna kuning cerah dan memiliki sifat anti-inflamasi serta antioksidan.
  • Daun suji menghasilkan warna hijau kuat untuk kue tradisional dengan aroma lembut yang tidak mengganggu rasa asli makanan.
  • Buah bit kaya akan pigmen betalain, memberi warna merah muda hingga ungu tua untuk makanan penutup dan juga tinggi nutrisi.

Penggunaan pewarna makanan dalam dunia kuliner sudah menjadi hal umum, baik untuk menarik perhatian, membedakan rasa, maupun mempercantik tampilan. Meski tidak semua pewarna makanan baik untuk kesehatan, terutama yang berbahan kimia sintetis. Tidak mengherankan jika semakin banyak orang kini beralih ke pewarna alami yang berasal dari bahan nabati, khususnya dari tanaman yang mudah ditemukan di sekitar kita.

Tanaman sebagai pewarna alami tidak hanya memberikan warna yang cantik, tapi juga sering kali menyimpan kandungan gizi seperti antioksidan, vitamin, dan zat anti-inflamasi. Beberapa bahkan telah digunakan sejak zaman nenek moyang dalam olahan tradisional. Berikut ini adalah lima tanaman yang kerap dijadikan pewarna alami makanan dan juga memberikan manfaat tambahan bagi tubuh yang dilansir dari wholefully.com:

1. Kunyit

ilustrasi kunyit (freepik.com/eyeem
ilustrasi kunyit (freepik.com/eyeem

Kunyit adalah salah satu rempah paling populer di Asia Tenggara yang dikenal karena warnanya yang kuning cerah. Zat aktif yang memberi warna khas tersebut adalah kurkumin, yang juga memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Kunyit biasa digunakan untuk memberikan warna pada nasi kuning, opor ayam, kari, serta berbagai olahan kue tradisional.

Selain mempercantik tampilan makanan, kunyit juga memberikan rasa khas yang hangat dan sedikit pahit. Penggunaannya sebagai pewarna sangat cocok untuk makanan gurih maupun manis. Bahkan, kini banyak juga yang menggunakan kunyit dalam minuman kekinian seperti jamu kunyit asam hingga latte kunyit (turmeric latte) yang sedang tren karena manfaat kesehatannya.

2. Daun suji

ilustrasi daun suji (freepik.com/eyeem
ilustrasi daun suji (freepik.com/eyeem

Daun suji sering kali disamakan dengan daun pandan, padahal keduanya berbeda meski sama-sama memberi warna hijau. Daun suji lebih unggul dalam hal pewarnaan karena menghasilkan warna hijau yang lebih kuat dan alami. Ekstrak daun suji biasa digunakan untuk memberikan warna pada kue tradisional seperti klepon, dadar gulung, dan onde-onde.

Proses pewarnaan biasanya dilakukan dengan cara menghaluskan daun suji dengan sedikit air, lalu disaring untuk diambil sarinya. Selain memberikan warna, daun suji juga memiliki aroma lembut yang tidak mengganggu rasa asli makanan. Ini menjadikannya pilihan ideal untuk pewarna alami tanpa risiko dari bahan sintetis.

3. Buah bit

ilustrasi buah bit (freepik.com/eyeem
ilustrasi buah bit (freepik.com/eyeem

Buah bit adalah tanaman umbi-umbian yang kaya akan pigmen betalain, yang memberi warna merah muda hingga ungu tua. Pewarna alami dari buah bit sering digunakan untuk mempercantik tampilan makanan penutup seperti puding, cake, smoothies bowl, hingga minuman sehat. Warnanya yang mencolok membuat makanan terlihat lebih menggugah selera.

Selain sebagai pewarna, buah bit juga dikenal karena kandungan nutrisinya yang tinggi, termasuk zat besi, folat, dan antioksidan. Ini membuat penggunaannya sebagai pewarna sekaligus mendatangkan manfaat bagi kesehatan, seperti mendukung sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan produksi sel darah merah. Bit dapat digunakan dalam bentuk segar, bubuk, atau jus.

4. Bunga telang

ilustrasi daun telang (freepik.com/eyeem
ilustrasi daun telang (freepik.com/eyeem

Bunga telang (Clitoria ternatea) adalah tanaman tropis yang bunganya menghasilkan warna biru alami yang memukau. Warna biru dari bunga telang berasal dari senyawa antosianin, yang juga berfungsi sebagai antioksidan alami. Di dunia kuliner, bunga telang sering digunakan untuk membuat nasi biru, minuman es telang, hingga teh herbal yang dapat berubah warna menjadi ungu ketika ditambahkan perasan lemon.

Keunikan bunga telang tidak hanya pada warnanya, tapi juga manfaat kesehatannya. Teh bunga telang dipercaya dapat membantu meredakan stres, memperbaiki kualitas tidur, hingga meningkatkan daya ingat. Cara penggunaannya cukup mudah: rendam kelopak bunga telang dalam air panas dan gunakan air rendaman tersebut sebagai pewarna alami yang aman dan menyehatkan.

5. Daun pandan

ilustrasi daun pandan (freepik.com/background)
ilustrasi daun pandan (freepik.com/background)

Meskipun warna hijau yang dihasilkan oleh daun pandan tidak sekuat daun suji, daun ini tetap sering digunakan karena memiliki aroma harum yang khas. Daun pandan biasanya dihaluskan dan diperas untuk mendapatkan cairan berwarna hijau pucat yang digunakan dalam berbagai makanan tradisional seperti kue lapis, bolu pandan, hingga kolak.

Penggunaan daun pandan sebagai pewarna alami juga memberikan nilai tambah dari segi rasa dan wangi. Kandungan senyawa alami di dalamnya dapat membantu menenangkan tubuh dan dipercaya memiliki efek anti-kecemasan ringan. Kombinasi warna dan aroma yang ditawarkan daun pandan membuatnya tetap menjadi favorit dalam kuliner Indonesia.

Pemanfaatan tanaman sebagai pewarna alami dalam makanan bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang kesehatan dan pelestarian tradisi kuliner. Kunyit, daun suji, buah bit, bunga telang, dan daun pandan adalah contoh nyata bahwa alam telah menyediakan pilihan pewarna yang aman dan bergizi. Dengan sedikit kreativitas, warna-warni makanan pun bisa diperoleh tanpa campur tangan bahan kimia berbahaya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us