Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tanda Kamu Burnout dan Cara Recharge Energi

Ilustrasi robot yang bisa bekerja tanpa kenal lelah (pexels.com/Alex Knight)
Ilustrasi robot yang bisa bekerja tanpa kenal lelah (pexels.com/Alex Knight)

Kamu tahu, kan, gimana kerja mesin? Kalau lagi on dan dipakai terus, bisa kerja nonstop gak kenal waktu. Terlalu lama pakai tiba-tiba nge-hang atau error. Nah, kamu sendiri gimana pola aktivitasnya? Jangan-jangan, kamu hidup seperti mesin yang gak pernah berhenti? Bangun tidur, kerja, tidur, repeat–gak bisa lepas karena tuntutan.

Mungkin, terkadang kamu pengen ada tombol pause yang bisa kamu pencet sesukamu ketika lagi bener-bener pengen kabur dari realita. Bisa jadi, itu momen kamu lagi di titik burnout dan butuh recharge! Unfortunately, kamu bukan robot yang bisa di-pause atau restart kapan pun ketika butuh. Eits, tenang! Kamu tetap bisa recharge energi, kok!

Sebelum bahas cara recharge-nya, kenalan dulu, yuk, sama tanda-tanda kalau 'baterai' kamu lagi 'low', alias burnout!

1. Masih merasa lelah, padahal tidur cukup

Ilustrasi seseorang merasa lelah dan mengantuk di tengah waktu bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi seseorang merasa lelah dan mengantuk di tengah waktu bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu udah tidur dengan durasi yang cukup tapi waktu bangun masih lelah? Bisa jadi, kamu terlalu lama bekerja tanpa henti sampai tubuhmu gak bisa recharge meskipun tidur cukup. Kamu harus ingat kalau kualitas tidur lebih penting daripada kuantitas durasinya. Kalau tubuhmu terlalu lelah, kualitas tidurmu sangat mungkin terganggu. Alhasil, waktu bangun masih terasa lelah.

Nah, untuk meningkatkan kualitas tidurmu, kamu bisa coba batasi penggunaan gadget, mematikan lampu, ataupun mengurangi konsumsi kafein dan alkohol. Buat keadaan sekitarmu nyaman dan rilekskan tubuhmu.

2. Melakukan kesalahan-kesalahan kecil

Ilustrasi kecerobohan, ketidaktelitian (pexels.com/George Becker)
Ilustrasi kecerobohan, ketidaktelitian (pexels.com/George Becker)

Kamu yang biasanya teliti, disiplin, teratur, tiba-tiba jadi kelabakan sendiri. Mulai dari salah tulis surel, lupa agenda meeting, atau bahkan bikin teh dikasih garam. Hmm.. Bisa jadi ini tanda-tanda kamu lagi burnout. Yap, fokusmu terganggu karena otakmu butuh istirahat.

Kamu bisa melatih kembali fokusmu dengan ambil jeda sejenak. Istirahatkan otakmu, bekerjalah secara produktif, efisien, dan efektif–yes, kamu gak perlu terlalu keras dengan dirimu sendiri. Konsisten menyediakan jeda istirahat selama 5 menit setelah 30 menit bekerja juga bisa kamu coba, lho, untuk meningkatkan fokusmu.

3. Tiba-tiba emosi naik-turun

Ilustrasi seseorang sedang emosional di tengah waktu bekerja (pexels.com/Yan Krukau)
Ilustrasi seseorang sedang emosional di tengah waktu bekerja (pexels.com/Yan Krukau)

Kamu tiba-tiba jengkel waktu rekan kerjamu nge-play lagu? Padahal, biasanya kamu ikut nyanyi. Atau, kamu mudah emosi waktu makan siangmu ada bawang gorengnya? Padahal, biasanya kamu langsung sisihin bawang gorengnya karena kamu gak suka.

Kalau tiba-tiba kamu lebih emosional–apalagi untuk hal-hal sederhana yang biasanya gak jadi masalah, itu bisa jadi pertanda kalau kamu lagi burnout. Coba rilekskan diri dengan bernapas dalam, ya! Kalau tubuhmu terlalu tegang, kamu cenderung lebih emosional.

4. Kamu mendadak menghindari interaksi sosial

Ilustrasi sebuah pion yang menjauh; simbol menghindari interaksi sosial (pexels.com/Markus Spiske)
Ilustrasi sebuah pion yang menjauh; simbol menghindari interaksi sosial (pexels.com/Markus Spiske)

Kalau kamu mendadak merasa ogah-ogahan buat ketemu teman atau ngobrol dengan orang lain, itu bisa jadi tanda kamu lagi capek secara mental. Yes, burnout bisa bikin kamu menarik diri dari orang-orang di sekitarmu karena kamu kehabisan energi buat berinteraksi.

Well, it's okay, kok, kalau kamu lagi pengen sendiri dulu. Nikmati waktumu terlebih dahulu, ya, sampai kamu merasa lebih baik. Nah, tapi, jangan terlalu lama mengisolasi dirimu sendiri. Ingat, kamu bisa berinteraksi dengan orang-orang tertentu yang membuatmu nyaman dan merasa lebih baik di tengah burnout yang melanda.

5. Gimana cara recharge-nya?

Ilustrasi seseorang sedang burnout (pexels.com/Andrew Neel)
Ilustrasi seseorang sedang burnout (pexels.com/Andrew Neel)

Mungkin kamu sering lihat bestie-mu bikin story lagi di Bali atau Raja Ampat buat refreshing dari penatnya rutinitas. Hmm.. Memangnya harus seperti gitu, ya? Kalau lagi hemat budget, apakah iya dipaksakan liburan?

Kabar baik! Kamu gak harus dikit-dikit liburan, kok, buat recharge energi. Ada hal-hal sederhana yang bisa kamu lakukan di sela rutinitasmu buat recharge energi. 

6. Me time!

Ilustrasi seseorang sedang me time dengan membaca buku (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Ilustrasi seseorang sedang me time dengan membaca buku (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Me time sering kali jadi hal yang terabaikan. Padahal, me time bisa jadi sumber penting buat recharge energi. Coba, deh, kasih dirimu waktu selama beberapa saat buat ambil jarak dari pikiran atau beban yang membuatmu lelah.

Kalau jadwalmu cukup padat, kamu bisa melakukan micro-break dengan cara luangin waktu selama beberapa menit setiap 2 jam di sela kesibukanmu. Coba tutup mata atau dengarkan lagu favoritmu selama micro-break sambil mengatur napas. Selain itu, kamu juga bisa menjadwalkan me time selama 10-15 menit tiap pagi sebelum mulai beraktivitas. Setidaknya, beri pikiranmu ruang untuk rileks dan bernapas.

Kalau kamu punya waktu yang lebih luang, kamu bisa recharge energi dengan melakukan hobi, menonton film, journaling, ataupun aktivitas-aktivitas lainnya yang menyenangkan dan bisa menjadi sarana ekspresi emosi. Cukup sederhana, kan? Ingat, small things matter!

7. Disconnect dari gadget

Ilustrasi mengaktifkan mode "Do not disturb" pada smartphone (pexels.com/Daniel Moises Magulado)
Ilustrasi mengaktifkan mode "Do not disturb" pada smartphone (pexels.com/Daniel Moises Magulado)

Ketika kamu punya waktu luang, coba nikmati dengan maksimal jeda dan ketenangan yang kamu dapatkan. Istirahatkan otakmu dengan cara menjauhkan diri dari gadget–misalnya dengan meluangkan 30 menit tanpa gadget. Kalau kamu malah berselancar di media sosial sampai lupa waktu, besar kemungkinan otakmu malah gak benar-benar istirahat.

Kalau kamu susah untuk disconnect dari gadget, kamu bisa coba untuk lebih mindful dan bijaksana dalam menggunakan gadget. Misalnya seperti mendengarkan podcast yang inspiratif, membaca artikel yang memotivasi, ataupun menyimak konten-konten yang bisa menambah value-mu tanpa bikin kamu makin kehabisan energi. Ingat, paparan media sosial yang berlebihan bisa menambah tekanan dan menghabiskan energimu juga. So, gunakan dengan mindful dan bijaksana, ya!

8. Stretching

Ilustrasi stretching yang dilakukan oleh seekor kucing (pexels.com/Tamba Budiarsana)
Ilustrasi stretching yang dilakukan oleh seekor kucing (pexels.com/Tamba Budiarsana)

Stretching bisa jadi salah satu upaya buat menyegarkan pikiran dan merilekskan bagian tubuh yang terlalu tegang. Menurut Harvard Medical School, aktivitas fisik dengan skala ringan bisa melepaskan hormon endorfin yang bakal mengurangi stres dan memperbaiki mood-mu.

Caranya gampang, kok! Kamu bisa luangin beberapa menit di sela kesibukanmu buat stretching sejenak. Banyak video stretching singkat di YouTube yang bisa kamu ikuti hanya dari kursi kantormu. Also, kamu juga bisa jalan kaki buat naikin mood, lho! Misalnya jalan kaki dari tempat tinggal ke kantor atau sebaliknya–hanya jika aman dan dekat, ya–atau sekadar ke toilet untuk merilekskan tubuh yang lelah karena terlalu lama duduk di depan layar.

9. Cintai diri sendiri

Ilustrasi seseorang sedang meditasi sebagai bentuk self-love (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi seseorang sedang meditasi sebagai bentuk self-love (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sebenarnya, recharge energi gak perlu susah payah, kok. Kamu bisa melakukan hal-hal sederhana tetapi bermakna. Coba, deh, kamu refleksikan lagi bagaimana pola aktivitasmu. Apakah kamu sudah cukup mencintai dirimu sendiri? Atau, malah kamu terlalu membebani dirimu sendiri?

Memang, kamu gak bisa kabur begitu saja dari realita karena terikat dengan tuntutan dan tanggung jawab. Nah, tapi, kamu harus tetap mencintai dirimu sendiri dan memperlakukan dirimu dengan baik. Gimana caranya?

Mulai harimu dengan melakukan sesuatu yang kamu sukai atau sesuatu yang menenangkan. Kamu bisa coba sarapan dengan makanan yang kamu inginkan, melakukan afirmasi diri, meditasi, atau hal-hal lainnya yang dapat meningkatkan mood-mu.

Kamu juga bisa memberi dirimu self-reward sebagai bentuk apresiasi sekaligus bentuk cinta kepada diri sendiri. Gak harus sesuatu yang mahal, kok. Me time bisa jadi salah satu opsi, kan? Yang terpenting, ciptakan energi positif dalam dirimu dan cintai dirimu sendiri. Please, celebrate your small wins, ya!

Ingat, kamu bukan mesin yang bisa terus bekerja tanpa henti dan bisa di-pause atau restart kapan pun. Kamu tetap butuh menjaga keseimbangan waktu dan energimu buat mengurangi potensi terjadinya burnout. Sebelum 'baterai' kamu ‘low', lebih peka lagi sama kebutuhan dirimu dan ambil jeda buat recharge, ya. Stay healthy and stay sane! Be happy!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us