Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tata Cara Mandi Malam Nisfu Syaban, Ketahui Waktu yang Tepat!

Ilustrasi mandi (Pexels.com/Kaboompics.com)
Intinya sih...
  • Malam Nisfu Syaban adalah malam istimewa dalam Islam penuh keberkahan dan pengampunan
  • Tradisi mandi sunah di malam Nisfu Syaban sebagai persiapan batin dan fisik agar lebih khusyuk dalam beribadah
  • Tata cara mandi Nisfu Syaban dimulai dari niat, berwudu, menuangkan air ke seluruh tubuh secara merata, hingga waktu yang dianjurkan untuk melakukannya

Malam Nisfu Syaban adalah salah satu malam istimewa dalam kalender Islam yang diyakini penuh dengan keberkahan dan pengampunan. Umat Muslim di berbagai belahan dunia memanfaatkan malam ini untuk memperbanyak ibadah, termasuk salat sunah, membaca Al-Qur'an, dan berdoa.

Selain itu, ada juga tradisi menjalankan mandi sunnah sebagai bentuk penyucian diri sebelum memasuki malam yang istimewa ini. Mandi pada malam Nisfu Syaban dianggap sebagai bagian dari persiapan batin dan fisik agar lebih khusyuk dalam beribadah.

Mandi sunah di malam Nisfu Syaban memiliki tata cara yang dianjurkan sesuai dengan tuntunan Islam. Meskipun tidak ada dalil yang secara spesifik mewajibkan mandi di malam ini, banyak ulama yang menyarankan agar umat Muslim menjalankan mandi sunah sebagai bagian dari amalan yang dianjurkan.

Lantas, bagaimana tata cara mandi Nisfu Syaban dan kapan waktu yang tepat untuk melakukannya? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

1. Niat mandi sunah Nisfu Syaban

Ilustrasi ibadah (freepik.com/freepik)

Sebelum memulai mandi sunah, niat menjadi hal yang paling utama. Niat ini bertujuan untuk mengkhususkan mandi yang dilakukan sebagai bentuk ibadah, bukan hanya sekadar membersihkan tubuh. Niat dapat diucapkan dalam hati atau secara lisan, misalnya dengan membaca:

"Nawaitul ghusla li Nisfi Sya’ban sunnatan lillahi ta’ala" yang artinya "Saya berniat mandi sunnah Nisfu Syaban karena Allah Ta'ala."

Dengan adanya niat, mandi yang dilakukan akan memiliki nilai ibadah dan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Setelah berniat, seseorang bisa mulai membasuh tangan sebanyak tiga kali sebagai langkah awal penyucian diri.

Kemudian, dianjurkan untuk berwudu terlebih dahulu sebagaimana wudu saat hendak sholat. Wudu ini bertujuan untuk menyempurnakan kesucian dan sekaligus mengikuti sunah Rasulullah SAW sebelum mandi wajib atau mandi sunah.

2. Tata cara mandi sunah Nisfu Syaban

Ilustrasi beribadah (freepik.com/freepik)

Setelah berwudu, langkah selanjutnya adalah menuangkan air ke seluruh tubuh secara merata. Mandi sunah sebaiknya dimulai dengan membasuh bagian kanan terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan bagian kiri.

Rasulullah SAW menganjurkan untuk mendahulukan bagian kanan dalam banyak hal, termasuk ketika mandi, memakai pakaian, dan lainnya. Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah RA bahwa Rasulullah lebih menyukai mendahulukan bagian kanan dalam segala hal yang baik.

Selain itu, pastikan seluruh bagian tubuh terkena air, termasuk sela-sela jari, bagian kepala, dan lipatan-lipatan tubuh lainnya. Menggosok tubuh dengan tangan atau kain lembut juga bisa dilakukan untuk memastikan kebersihan yang lebih maksimal. Dengan mandi yang dilakukan secara menyeluruh, diharapkan seseorang dapat merasa lebih segar dan bersih sebelum melaksanakan ibadah di malam Nisfu Syaban.

3. Waktu yang tepat untuk mandi sunah Nisfu Syaban

Ilustrasi beribadah (freepik.com/freepik)

Mandi sunah Nisfu Syaban bisa dilakukan sejak waktu magrib hingga menjelang subuh. Namun, waktu yang paling dianjurkan adalah setelah waktu magrib atau sebelum memulai rangkaian ibadah di malam tersebut. Dengan mandi di awal malam, seseorang bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk beribadah dengan keadaan yang suci dan segar.

Sebagian ulama juga menganjurkan untuk mandi sebelum melaksanakan salat tahajud atau ibadah malam lainnya. Hal ini karena mandi dapat memberikan efek kesegaran dan meningkatkan konsentrasi saat beribadah. Oleh karena itu, mandi Nisfu Syaban sebaiknya dilakukan sebelum memulai rangkaian ibadah malam agar dapat menjalankannya dengan lebih khusyuk dan nyaman.

Meskipun tidak diwajibkan, amalan ini bisa menjadi bentuk persiapan spiritual yang baik sebelum mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga ibadah yang dilakukan di malam Nisfu Syaban membawa keberkahan dan ampunan bagi kita semua.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us