Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Takut Salah Mengambil Keputusan? Coba 5 Teknik Berikut

Ilustrasi Pengambilan Keputusan (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sering kali terjadi pengambilan keputusan ini hanya berdasarkan penilaian subjektif kita saja tanpa perlu dianalisis, sehingga hal ini cenderung membuat kita terus khawatir dan panik bila keputusan yang kita ambil tidak sesuai dengan yang kita harapkan.

Untuk itu dalam bukunya Jason Barron yang berjudul The Visual MBA dijelaskan ada lima model dalam mengambil keputusan, model ini dinamakan PROAC. Jadilah Proaktif!

1. Pr (Problem/ Masalah)

Ilustrasi Masalah (Pexels.com/SHVETS production)

Selesaikan masalah dengan tepat. Ini adalah bagian yang penting, yang dimana kita itu harus melihat dan menganalisis semua masalah yang ada di sekitar kita. Dan pastikan itu adalah masalah yang tepat untuk dicari solusinya.

Misalnya, “Olahraga apa yang harus saya tekuni untuk menurunkan berat badan saya?” atau “Bagaimana saya meningkatkan kemampuan berbahasa inggris saya?”. Masalah ini harus kita lihat dengan teliti dan tentukan prioritas, mana masalah yang harus diselesaikan terlebih dahulu.

2. O (Objectives/Tujuan)

Ilustrasi menetapkan tujuan (pexels.com/SHVETS production)

Kita perlu menelusuri tujuan kita satu per satu. Ajukan pertanyaan, apa sih yang kita inginkan? Lalu tanyakan, Kenapa harus hal ini tercapai? Setelah tercapai, apa sih yang kita dapatkan? Nah, hal ini sangat membantu kita untuk menetapkan tujuan kita itu harus kemana dan untuk apa.

Dengan menetapkan tujuan juga kita dapat memilih hasil akhir seperti apa yang kita inginkan. Dengan menetapkan tujuan ini juga kita bisa memilih strategi/rencana apa yang akan kita gunakan untuk meraih tujuan tersebut.

3. A (Alternatives/alternatif)

ilustrasi alternatif (pexels.com/Andres Ayrton)

Pertimbangkan semua alternatif. Bagian ini juga sangat penting, kita akan membuat sebuah keputusan yang menjadi alternatif terbaik kita. Hal ini membantu kita mengatur alur/rencana apa yang akan kita buat untuk mencapai tujuan kita.

Misalnya, jika rencana A untuk kita mencapai tujuan kita gagal maka kita harus memikirkan rencana B sebagai alternatif untuk jaga-jaga bila rencana A nya gagal. Hal ini sangat membantu kita untuk terus berjaga-jaga dan tidak panik bila rencana awal kita gagal.

4. C (Qonsequences/konsekuensi)

ilustrasi konsekuensi (pexels.com/Monstera Production)

Setelah memetakan tujuan dan semua alternatif, kita perlu menelusuri atau memberi skor setiap alternatif berdasarkan seberapa baik dan sesuai tujuan kita.

Hal ini memberi kita indikator terbaik dan keputusan apa yang akan kita ambil. Terkadang kita itu paling tidak siap akan semua konsekuensi yang akan didapat setelah kita mengambil sebuah keputusan untuk itu menganalisisnya seperti hal diatas.

Kita mungkin memiliki sebuah ide yang dimana kita merasa bahwa ide tersebut adalah ide yang cemerlang dan menentukan pilihan mana yang kita ambil. Namun, ada baiknya kita melihat pengorbanan apa saja untuk setiap alternatif yang ada.

Analoginya,memegang stik golf baru. Latihan mengayunkannya 100 kali, awalnya akan terasa aneh namun setelahnya akan menjadi natural. Model terbaik untuk membantu kita lebih baik dalam mengambil keputusan. Namun, ini bukanlah sebuah kenaturalan. Dengan fokus latihan akan menjadi kebiasaan baik kita. Belajar, belajar, dan belajar!

Mungkin itu sedikit tips dalam mengambil sebuah keputusan. Semoga bermanfaat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifina Budi
EditorArifina Budi
Follow Us