5 Tipe FOMO yang Bermanfaat dan Baik untuk Kamu Ikuti, Apa Saja?

FOMO adalah singkatan dari Fear Of Missing Out, yang artinya ketakutan akan tertinggal dari hal-hal yang sedang populer di masyarakat. FOMO membuat seseorang terpikat dan tergoda untuk mengikutinya. Padahal, tidak semua hal yang sedang tren itu sesuai dengan minat dan kebutuhan seseorang. Banyak orang yang menganggap FOMO sebagai tren yang negatif.
Namun, jangan salah, tidak semua FOMO bersifat negatif, lho. Ada juga jenis FOMO yang positif dan bermanfaat yang bisa kita ikuti. Apa saja jenis FOMO yang positif itu? Yuk, simak ulasan lengkapnya pada artikel ini yang sayang untuk dilewatkan.
1. FOMO yang mendorong kita untuk menjaga kesehatan
Zaman sekarang, informasi sangat mudah diakses. Kita bisa mengetahui apa saja yang sedang tren saat ini. Ada hal-hal yang menarik minat orang-orang dan membuat mereka ingin mencobanya. Padahal, mereka hanya ikut-ikutan tanpa memikirkan manfaat dan risiko yang ditimbulkan.
Hal ini sering disebut FOMO, yaitu ikut-ikutan agar tidak tertinggal. Namun, ada juga FOMO yang positif dan bermanfaat, misalnya FOMO terhadap kebiasaan hidup sehat. Jika ada hal yang tren seputar kesehatan, olahraga, tren diet, dan lain-lain, silakan ikuti FOMO tersebut. Karena FOMO untuk kesehatan lebih baik daripada FOMO untuk hal-hal yang merugikan.
2. FOMO yang menginspirasi kita untuk berbuat baik dan peduli
FOMO mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Ya, FOMO sering dikaitkan dengan kebiasaan ikut-ikutan tanpa memahami lebih dalam apa yang mereka ikuti itu. Biasanya banyak orang yang terperangkap FOMO yang merugikan, misalnya tergiur ikut-ikutan investasi bodong atau membeli barang-barang yang sedang tren tanpa mempertimbangkan kebutuhan. Hal ini tentunya harus kita hindari.
Daripada terjebak FOMO yang merugikan, lebih baik kita ikuti tren berbuat baik. Misalnya tren untuk berbagi, bersedekah, beramal, dan lain-lain. Selain FOMO yang bermanfaat, kita juga bisa menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. FOMO ini lebih baik daripada hanya ikut-ikutan dalam hal yang merugikan.
3. FOMO yang membuat kita lebih produktif
FOMO adalah fenomena yang sering dipicu oleh media sosial. Di media sosial, kita bisa menyaksikan apa yang orang lain lakukan. Ketika ada hal yang menarik dan populer di masyarakat, seseorang merasa harus mengikutinya agar tidak ketinggalan. Padahal, hal tersebut mungkin tidak sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.
Tentu saja, FOMO yang hanya berdasarkan pada ikut-ikutan itu tidak baik, terlebih jika berujung pada hal yang merugikan. Namun, ada pula FOMO yang positif dan bermanfaat yang patut kita tiru, misalnya FOMO yang mendorong kita untuk lebih aktif dan produktif. Contohnya adalah FOMO terhadap kebiasaan dan pola pikir orang sukses. Manfaatkan FOMO ini untuk memotivasi diri agar dapat meraih kesuksesan yang sama seperti mereka.
4. FOMO yang merangsang kreativitas dan ekspresi diri kita
Zaman sekarang, banyak hal yang menarik perhatian orang-orang. Bisa jadi hal tersebut sedang tren di media sosial atau di lingkungan sekitar. Tentu saja orang-orang ingin ikut-ikutan agar tidak ketinggalan. Padahal, tren itu bisa merugikan diri sendiri atau orang lain, misalnya ikut-ikutan membeli barang yang sedang tren tanpa mempertimbangkan manfaat dan kegunaannya.
Hal itu disebut sebagai FOMO yang merugikan. Namun, tidak semua FOMO itu buruk. Ada juga FOMO yang positif dan bermanfaat. Misalnya FOMO terhadap hal-hal yang kreatif dan inovatif yang sedang populer di media sosial atau lingkungan sekitar. Tentu saja FOMO ini perlu kita ikuti dengan bijak agar tidak kalah dengan kreativitas dan inovasi orang lain.
5. FOMO yang membantu kita untuk memperluas wawasan dan pengalaman
Hidup dipenuhi dengan berbagai aktivitas sosial yang beragam. Kita menyaksikan banyak hal yang menarik perhatian di sekitar, baik di media sosial maupun di lingkungan tempat kita berada. Ada saja hal-hal unik yang menggoda kita untuk ikut serta. Hal-hal ini sering disebut sebagai FOMO, yang membuat kita merasa cemas jika ketinggalan tren.
Namun, alih-alih takut ketinggalan hal-hal yang sedang tren, terutama yang bersifat negatif, lebih baik kita mengikuti FOMO yang positif. Misalnya, kita harus FOMO terhadap hal-hal yang membuat kita bijak. Jangan sampai ketinggalan dari orang-orang yang memiliki wawasan luas, berkarisma, dan perilaku baik. FOMO seperti ini jauh lebih baik daripada sekadar mengikuti hal-hal yang merugikan diri sendiri atau orang lain.
Dari kelima ulasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa tidak semua FOMO itu buruk. Ada FOMO yang bermanfaat dan baik untuk kita ikuti. FOMO adalah fenomena yang membuat seseorang merasa takut ketinggalan tren. Namun, jika ada tren yang lebih positif dan bermanfaat, mengapa kita tidak mengikutinya?