Ketika banyak tugas, orang-orang sering mengeluhkan waktu yang hanya 24 jam per hari. Orang-orang tersebut merasa tidak cukup waktu dan kewalahan dalam menjalankan tugasnya.
Sudah saatnya kamu berhenti berpikir waktu 24 jam itu tidak cukup. Mulailah berbenah agar pekerjaanmu tidak menganggu waktu untuk dirimu sendiri dan waktu istirahat.
Lewat lima manajemen waktu ini kamu akan mulai mengatur hidupmu menjadi lebih produktif dan seimbang.
Timeboxing merupakan salah satu metode manajemen waktu yang berorientasi pada hasil. Ketika kamu menerapkan metode ini, kamu perlu menetapkan batas waktunya dahulu.
Timeboxing ini seperti deadline yang perlu kamu penuhi saat bekerja. Metode ini dibagi menjadi dua jenis. Yakni, hard timeboxing dan soft timeboxing. Hard timeboxing adalah ketika kamu menetapkan batas waktu dan setelah waktu tersebut berakhir kamu akan berhenti bekerja. Menggunakan hard timeboxing ini menuntut kamu agar bekerja lebih cepat dalam waktu singkat.
Sedangkan soft timeboxing, memiliki waktu yang lebih fleksibel. Kamu tidak harus menyelesaikan tugas sesuai waktu yang kamu inginkan. Karena jenis ini menjadikan waktu sebagai petunjuk dan estimasi kamu dalam bekerja. Timeboxing ini berguna agar kamu berhenti menunda-nunda pekerjaan, dan mendapatkan kehidupan yang seimbang.
Mungkin time blocking terdengar asing, tetapi bisa saja tanpa sadar kamu telah menerapkan metode ini, lho. Time blocking ini sangat berguna bagi kamu yang sulit memutuskan harus mulai mengerjakan yang mana dulu saking banyaknya tugas.
Untuk menggunakan metode ini, kamu perlu membuat list pekerjaan yang harus kamu lakukan dan tentukan mana yang harus diutamakan. Setelah itu, blok jam-jam tersebut dan tuliskan apa yang harus kamu kerjakan. Misalnya, kamu menulis jam (angka) dari kamu bangun sampai menjelang tidur secara vertikal.
Lalu di samping angka tersebut kamu buat balok, dan isi dengan tugas yang harus kamu kerjakan pada jam tersebut secara rinci. Ketika menggunakan time blocking, kamu dituntut mengerjakan satu tugas tanpa gangguan. Yang artinya kamu tidak akan multitasking ketika menggunakan metode ini.
Kebanyakan orang sudah tak asing lagi dengan metode ini. Yap, metode ini sangat populer karena selain salah satu metode menajemen waktu, metode ini juga menyuguhkan metode istirahat yang teratur.
Dalam teknik ini, kamu diharuskan untuk mengatur timer selama 25 menit untuk bekerja dan lima menit untuk istirahat. Karena waktu istirahat yang teratur, ketika kamu menerapkan metode ini kamu akan terhindar dari burnout. Welcome deh, kehidupan seimbang tanpa burnout.
Pernah dengar metode ini? Ingat, meski namanya dalam Bahasa Indonesia diartikan sebagai kodok, bukan berarti kamu harus makan kodok beneran. Kamu hanya perlu mengasumsikan tugas yang akan dikerjakan sebagai kodok.
Kelompokkan kodok-kodokmu dari yang paling menjijikan (pekerjaan yang sangat tidak ingin kamu kerjakan) sampai kodok yang tidak buruk. Setelah itu, makan (kerjakan) kodok yang paling menjijikan terlebih dahulu. Ini bertujuan agar kamu berhenti menunda. Dan seandainya kamu malas mengerjakan tugas, setidaknya kamu sudah mengerjakan pekerjaan paling penting.
Proporsi 80/20 merupakan prinsip Pareto yang artinya kamu mendapatkan hasil 80 persen dari 20 persen usaha. Cara menerapkannya juga mudah. Kamu hanya perlu berfokus melakukan hal yang akan berpengaruh pada hidupmu dan lakukanlah hal itu dengan waktu 20 persenmu dalam sehari atau 20 persen dari waktumu per minggu.
Selain fokus, pastikan kamu mengerjakannya di waktu paling produktifmu agar hasil 20 persen itu maksimal dan dapat merubah hidupmu. Jadi, kamu lebih produktif dan kehidupan dan pekerjaan kamu juga seimbang.
Meski ada lima metode manajemen waktu yang diuraikan, tetap saja kamu perlu memilih satu yang paling cocok untukmu agar lebih maksimal. Ingatlah setiap orang memiliki prioritas yang berbeda maka gak heran jika cara mengatur waktunya pun berbeda. Jadi, kamu akan menerapkan metode yang mana nih untuk keseimbangan hidup?