Tulisan dari Keresahan Sire jadi Medium untuk Memahami Diri

- Sire, Community Writer yang lahir di Medan dan menemukan ruang untuk bersuara di IDN Times Community sejak 2019.
- Kisah perjalanan hidupnya dimulai dari kecintaannya pada tulis-menulis sejak SMA hingga menemukan terapi dalam menulis saat mengalami quarter life crisis.
- Tulisan-tulisan Sire, seperti tentang hubungan dan keluarga, sukses menyentuh berbagai lapisan emosi pembaca serta membawanya ke ranah finansial yang tak terduga.
Berani melangkah di tengah segala dinamika kehidupan adalah kunci untuk menemukan jati diri. Seperti yang dialami Nur Mar A Siregar atau yang akrab dipanggil Sire, sosok Community Writer yang dengan menuangkan kisah dan pengalamannya dalam setiap tulisannya. Lahir di Medan, Sire telah mengukir perjalanan unik yang menggabungkan kecintaan pada tulisan dengan keseharian yang penuh makna.
Dari kegiatan pagi membantu mengurus bisnis peternakan burung puyuh orangtua hingga menulis di malam hari untuk mengurai rasa, setiap detik dalam hidupnya adalah sumber inspirasi. Perjalanan menulisnya dimulai sejak SMA, berlanjut dari platform online dan surat kabar lokal hingga akhirnya menemukan ruang untuk bersuara di IDN Times Community sejak pertengahan 2019. Inilah kisah inspiratif dalam perjalanan hidup dan karier tulisan Nur Mar A Siregar yang terpilih sebagai Community Writer of The Month IDN Times Februari 2025 ini.
1. Dari Medan ke dunia tulisan

Sire memulai kisahnya dengan latar belakang yang sederhana, tetapi kaya akan pengalaman. Lahir dan besar di Medan, ia membawa identitas kota asalnya ke mana pun langkahnya membawa, bahkan hingga menetap di perantauan, khususnya di Bogor. Lulusan sarjana Perikanan dan penerima beasiswa S2 di bidang Ilmu Pertahanan, Sire telah meniti jalan hidup yang gak terduga.
Kecintaan terhadap keheningan sejak SMA membut Sire tertarik pada dunia tulis-menulis. Menulis baginya adalah cara untuk berbicara ketika kata-kata lisan terasa kurang mampu mengungkapkan perasaan dan pemikiran terdalam. Berlabuh di IDN Times Community, perjalanan menulis Sire selalu dilandasi oleh hasrat untuk menuliskan cerita dan memberikan inspirasi melalui setiap paragraf yang ia tulis.
2. Eksplorasi di tengah quarter life crisis

Kehidupan menghadirkan momen-momen berat yang menguji mental dan identitas diri. Saat memasuki fase quarter life crisis, Sire menemukan pelipur lara dalam menulis. Artikel pertamanya di IDN Times Community, yang berjudul “5 Hal Ini Menandakan Kamu Telah Siap Menikah, Tidak Melulu Soal Usia”, adalah cerminan dari pergolakan batin yang ia alami.
Tulisan pertamanya itu bukan sekadar curahan perasaan, melainkan juga bentuk terapi untuk mengurai kerumitan emosi yang mengiringi masa sulit. Dengan setiap huruf yang tertoreh, beban yang ia rasakan perlahan-lahan terangkat, mengubah krisis menjadi sumber kekuatan dan inspirasi. Menulis baginya adalah cara untuk menemukan kembali arti kehidupan dan keberanian untuk terus melangkah.
3. Artikel Sire di kanal Life yang dekat dengan pembaca mampu meraih banyak views

Popularitas tulisan Sire di IDN Times Community tidak datang secara instan, melainkan melalui rangkaian karya yang mengena di hati pembaca. Artikel-artikel seperti “5 Tanda Pasangan Hanya Nafsu Bukan Cinta, Cuma Dimanfaatin!” dan “5 Kebiasaan Sepele Orangtua yang Memengaruhi Mental Anak, Sudah Tahu?” telah menarik puluhan ribu views, menegaskan bahwa setiap kata yang ditulisnya mampu menyentuh berbagai lapisan emosi.
Keberhasilan tersebut bukan hanya diukur dari angka views, melainkan juga dari dampak positif yang dirasakan oleh para pembaca. Setiap artikel menjadi cermin kehidupan yang realistis, mengajak pembaca untuk merenungi dinamika hubungan, keluarga, dan bahkan perihal percintaan. Lewat tulisan-tulisan ini, Sire menginspirasi banyak orang untuk melihat kehidupan dengan lebih jujur dan terbuka.
4. Bagi Sire, menulis gak hanya menyembuhkan jiwa, tapi juga menghasilkan

Selain menjadi media ekspresi, menulis telah membawa Sire ke ranah finansial yang gak terduga. Total pendapatan yang diperoleh dari kontribusinya di IDN Times Community sudah mencapai lebih dari Rp40 juta, belum termasuk kemenangan kompetisi menulis yang turut menambah pundi-pundi penghasilan. Bagi Sire, setiap poin yang terkumpul merupakan modal untuk meraih kemandirian finansial.
Gak jarang, ia melakukan redeem poin dua kali dalam sebulan. Pengalaman redeem pertama yang ia lakukan untuk membeli saham menandai awal perjalanan investasi yang sederhana namun penuh arti. Langkah kecil ini bukan hanya sebagai upaya mengelola keuangan, melainkan juga sebagai bukti bahwa passion dalam menulis bisa membuka pintu menuju masa depan yang lebih cerah dan stabil.
5. Sire berperan menyuarakan kehidupan dan kesehatan mental di era digital

Di tengah derasnya arus informasi digital, Sire menyadari pentingnya membicarakan isu kesehatan mental yang kian relevan di era modern. Media sosial, meskipun memberikan banyak peluang untuk berkreasi, juga membawa tekanan dan standar hidup yang sering kali tidak realistis. Bagi Sire, menulis adalah cara untuk mengidentifikasi masalah-masalah tersebut melalui observasi, refleksi, dan interaksi langsung dengan lingkungan sekitarnya.
Lewat setiap tulisan, ia tidak hanya menyampaikan cerita, melainkan juga mengajak para pembaca untuk lebih peka terhadap kondisi mental mereka sendiri.
"Beranilah menjadi diri sendiri dan menemukan keseimbangan antara ambisi dan kebahagiaan pribadi."
Pesan ini menjadi sangat relevan bagi generasi milenial dan Gen Z yang tengah berjuang menghadapi krisis identitas dan ekspektasi sosial yang kadang gak berkesudahan.
Dengan keberanian untuk berbagi kisah dan ketulusan dalam setiap kata, Sire telah membuktikan bahwa menulis bukan sekadar hobi, melainkan sebuah cara untuk menginspirasi dan menyembuhkan. Melalui perjalanan hidup dan karya-karyanya, ia mengajak kita semua untuk terus mencari makna, berbagi pengalaman, dan menjalani hidup dengan penuh keberanian serta keaslian.